Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Terancam Degradasi Jika WO Lawan Nusantara, Manajemen Mohon Pemain Jangan Mogok Main

Namun Elang Andalas terancam degradasi ke Liga 3 jika mogok bermain melawan Nusantara United FC di laga pamungkas.

Penulis: Angga | Editor: Odi Aria
KOLASE/@prajesta/MO SRIWIJAYA FC
TANGGAPAN MANAJEMEN - CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta pemegang saham mayoritas PT SOM selaku manajemen Sriwijaya FC menanggapi ancaman aksi mogok skuat SFC di laga pamungkas. Pasca menundukkan PSMS Medan dengan skor 1-0, Senin (10/2/2025) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sriwijaya FC berhasil mengamankan diri lolos playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 di Grup H dengan 9 poin. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG– Setelah kemenangan Sriwijaya FC atas PSMS Medan pekan lalu, Elang Andalas memastikan diri lolos dari babak play-off degradasi dan bertahan di Liga 2.

Namun, tim Sriwijaya FC kini menghadapi masalah baru, yaitu ancaman mogok bermain melawan Nusantara United FC pada Sabtu (15/2/2025) yang akan menjadi laga terakhir bagi anak asuh Hendri Susilo.

Namun Elang Andalas terancam degradasi ke Liga 3 jika mogok bermain melawan Nusantara United FC di laga pamungkas.

Anggoro Prajesta, CEO Digi Sport yang merupakan manajemen Elang Andalas, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memenuhi hak-hak para pemain, pelatih, dan official.

Ia berharap gaji mereka dapat segera dibayarkan sebelum pertandingan melawan Nusantara United FC.

“Mudah-mudahan sebelum melawan Nusantara United FC kita bisa mencairkan gaji para pemain, pelatih, dan official.

Kita akan lihat bagaimana perkembangan selanjutnya dan langsung kita serahkan,” ujar Anggoro Prajesta kepada Sripoku.com, Kamis (13/2/2025).

Namun, Anggoro juga mengingatkan agar para pemain, pelatih, dan official tidak sampai melakukan mogok bermain, karena hal tersebut bisa merugikan tim.

Jika mogok benar-benar terjadi, Sriwijaya FC akan otomatis turun ke Liga 3 akibat pengurangan poin yang dikenakan sebagai sanksi.

“Mohon kepada pemain, pelatih, dan official untuk tidak mogok bermain melawan Nusantara United FC. Laga ini sangat penting bagi kami, agar Sriwijaya FC tetap berada di Liga 2,” tegasnya.

Anggoro juga meyakinkan bahwa pihak manajemen tidak akan mengulangi kesalahan tahun lalu yang menyebabkan belum terbayarnya sisa gaji.

Ia menegaskan bahwa mereka akan bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak yang belum dibayarkan kepada pelatih, pemain, dan official.

“Kami pasti akan membayar gaji mereka. Kami tidak akan kemana-mana, meskipun sponsor kami hanya PT Pusri, kami akan berusaha terus,” tambah Anggoro.

Untuk itu, ia meminta agar tim Elang Andalas tetap bertanding melawan Nusantara United FC sebagai bagian dari perubahan positif bagi Sriwijaya FC di musim depan.

Setelah pertandingan tersebut, meski tugas pemain, pelatih, dan official selesai, manajemen masih memiliki kewajiban untuk menyelesaikan pembayaran gaji mereka.

“Perjuangan kami sebagai manajemen belum berakhir. Kami akan terus berusaha menyelesaikan kewajiban ini,” pungkasnya.

Pemain Ancam Mogok

 Diberitakan sebelumnya, para pemain, pelatih dan official tim Sriwijaya FC sepakat untuk melakukan mogok bertanding melawan Nusantara United FC, Sabtu (15/2/2025).

 para pemain, pelatih, dan official tim sepakat untuk melakukan mogok bertanding.

Keputusan ini diambil sebagai protes karena manajemen belum memenuhi kewajiban untuk membayar gaji dan DP yang sudah tertunda.

"Kami sudah sepakat untuk tidak bermain lagi sebelum hak kami dibayarkan," ungkap salah seorang anggota skuad Sriwijaya FC pada Selasa (11/2/2025).

Masalah ini muncul karena manajemen Sriwijaya FC belum membayar tiga bulan gaji dan DP untuk pemain, serta empat bulan gaji dan DP untuk pelatih.

Sementara itu, official tim juga belum menerima gaji yang tertunda selama tiga bulan. Meskipun tim sudah dipastikan bertahan di Liga 2, masalah keuangan ini menyebabkan ketegangan di dalam tim.

Jika Sriwijaya FC tidak hadir pada pertandingan melawan Nusantara United FC, berdasarkan peraturan Liga Indonesia Baru (LIB) Pasal 58, mereka akan dianggap menolak untuk bertanding.

Hal ini akan berakibat pada kekalahan 0-3 dengan pengurangan poin (forfeit) dan denda yang cukup besar, yang dapat merugikan tim secara finansial.

"Kami tidak ingin mengulang kejadian musim lalu, di mana meskipun kompetisi sudah berakhir, gaji kami tidak dibayarkan oleh manajemen," tambah narasumber tersebut.

Para pemain, pelatih, dan official Sriwijaya FC sepakat tidak akan bertanding pada pertandingan melawan Nusantara United FC jika hak-hak mereka tidak dipenuhi terlebih dahulu oleh manajemen.

Mereka akan berangkat ke Boyolali untuk pertandingan tersebut setelah gaji dan DP dibayar lunas.

Meskipun kemenangan atas PSMS Medan menjadi kebanggaan tersendiri, para pemain, pelatih, dan official berharap manajemen segera menyelesaikan kewajibannya untuk menghargai perjuangan mereka selama kompetisi.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar lebih lanjut terkait pembayaran hak tersebut dari pihak manajemen Sriwijaya FC.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved