Pria Disabilitas di Subang Dihabisi 2 Wanita, Unggahan Terakhir Janggal, HP Hilang Tapi Bikin Status

Toikin ditemukan tewas bersimbah darah dengan belasan luka tusuk ditubuhnya pada Sabtu(25/1/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB

Editor: Fadhila Rahma
Dok Humas Polsek Pusakanagara
UNGGAHAN SEBELUM DIHABISI - Toikin (kanan), pria penyandang disabilitas di Pusakanagara, Kabupaten Subang dihabisi oleh 2 wanita (kiri), Sabtu(25/1/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Unggahan terakhir Toikin pun jadi sorotan. 

SRIPOKU.COM - Pria disabilitas di Subang sebelum dihabisi 2 wanita.

Ponsel korban juga hilang tapi sempat update status di Facebook.

Kasus meninggalnya Toikin, pria penyandang disabilitas asal Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Subang, hingga hari ini masih belum terungkap oleh jajaran Satreskrim Polres Subang.

Toikin ditemukan tewas bersimbah darah dengan belasan luka tusuk ditubuhnya pada Sabtu(25/1/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB di pematang sawah, Jalan Pertamina, Kampung Cemara, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang.

Polisi hingga saat ini terus melakukan penyelidikan dengan terus meminta keterangan saksi dan mencari CCTV di sekitaran TKP maupun saat korban pergi sebelum ditemukan meninggal.

Baca juga: Viral Istri Panik Suami Hilang 10 Hari Izin Berburu ke Hutan, Ternyata ke Beach Club Bareng Cewek

Dalam oleh TKP, polisi menemukan sebuah pisau dapur yang diduga kuat sebagai alat untuk menghabisi korban pria disabilitas tersebut.

Sementara itu untuk HP korban tidak ditemukan dan diduga diambil oleh pelaku.

Berdasarkan penelusuran Tribunjabar di akun Facebook milik korban bernama 'Udud Surya' 3 hari lalu sebelum korban ditemukan meninggal bersimbah darah.

Korban juga memposting video waria yang sedang mengikuti arak-arakan pengantin sunat di kawasan jalur Pantura. 

Postingan tersebut bertuliskan "Duh Ayune".

Terdapat juga potongan di FB korban satu hari lalu yang bertuliskan "Salam Interaksi" padahal HP korban hilang tidak ditemukan di TKP. 

Warga masyarakat Pusakanagara dan keluarga korban berharap kasus yang menimpa Toikin bisa segera terungkap dan pelaku bisa dihukum seberat mungkin.

"Sampai hari ini keluarga korban masih menanti dan penasaran siapa pelakunya dan berharap bisa segera ditangkap," ucap Armanto, kakak korban.

Berawal Nonton Video Syur Bersama

Dikutip dari TribunJabar.com, Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu menjelaskan kronologi peristiwa pembunuhan tersebut berawal saat korban dijemput oleh dua orang wanita yang tak lain merupakan pelaku.

"Korban dijemput oleh kedua pelaku Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB Selanjutnya Korban dan kedua pelaku pergi main ke kawasan pesisir pantai Patimban," ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu didampingi Kasat Reskrim AKP Gilang Indra Friyana Rahmat, serta Kasi Humas Edi Juhedi, Jumat (1/2/2025) pagi.

Menurut AKBP Ariek, setelah dari pantai Patimban, sekitar pukul 22.00 WIB, korban dan pelaku pergi ke Jalan Pertamina JAS 27 dikawasan Dusun Cemaran, Desa Kalentambo, atau lokasi tempat korban dieksekusi oleh kedua pelaku.

"Di pematang sawah jalan Pertamina tersebut, korban dan kedua pelaku sempat  nonton film Porno. Singkat cerita setelah nonton film porno, Korban libidonya naik atau terangsang hingga akhirnya korban melakukan pelecehan seksual dengan meraba payudara pelaku TK yang masih di bawah umur tersebut," katanya.

Ariek menjelaskan, Pelaku TK tak terima payudaranya di pegang oleh korban, pelaku TK langsung reflek menampar korban, hingga membuat pelaku lainnya juga ikut emosi  dan memukul korban.

"Akhirnya terjadilah pertengkaran antara korban dan kedua pelaku. Kedua pelaku selanjutnya masing-masing mengambil pisau yang sudah disiapkan di jok motor dan langsung menghujamkan ke korban berkali-kali hingga korban terkapar bersimbah darah dan kedua pelakupun langsung pergi meninggalkan korban yang sudah terkapar," Jelasnya. 

Sekitar pukul 23.00 WIB, kedua pelaku kembali datang ke TKP untuk memastikan korban sudah tewas apa belum.

"Ternyata saat kembali ke TKP, korban masih bernyawa dalam keadaan sekarat, kedua pelaku pun kembali melakukan penusukan terhadap korban hingga  nyawa korban melayang," ucapnya.

"Setelah itu kedua pelaku langsung pergi, dan membuang pisau ke sumur yang tak jauh dari TKP, begitupun dengan hp korban juga dibuang oleh pelaku," imbuhnya.

Awal Mula Pembunuhan

Kasus penemuan mayat pria dengan kondisi bersimbah darah dan penuh luka tusuk benda tajam di bagian tubuhnya, masih terus menjadi perbincangan masyarakat di media sosial.

Mayat pria tersebut ditemukan dalam keadaan telungkup di pematang sawah dikawasan Jalan Pertamina Blok Cemara Desa Kalentambo Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Sabtu (25/1/2025) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

Korban saat ditemukan menggunakan celana panjang putih dan kaos hitam yang berlumuran darah.

Pihak kepolisian dari Polsek Pusakanagara dan Satreskrim serta Inafis Polres Subang telah melakukan olah TKP. Mayat Pria tersebut juga sudah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu dan Minggu (27/12025) malam sudah dimakamkan diiringi Isak tangis keluarga.

Pria yang ditemukan tewas bersimbah darah tersebut bernama Toikin (22) warga Desa Karanganyar Kecamatan Pusakajaya Subang.

Lebih nahas lagi, korban merupakan seorang Disabilitas dengan kondisi cacat fisik sejak lahir seperti jalan tidak normal dan bicara balelo.

Pihak keluarga berharap polisi bisa segera mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa Toikin pria disabilitas yang tak berdosa tersebut.

"Saya selaku keluarga korban tak menyangka ada orang yang keji menghabisi nyawa orang berkebutuhan khusus atau disabilitas tersebut," ucap Sarmin keluarga korban, Senin(27/1/2025).

Menurut Sarmin, dirinya tahu ada penemuan mayat bersimbah darah penuh luka tusuk dari media sosial. 

"Waktu itu korban dibawa ke Puskesmas Pusakanagara dan belum teridentifikasi, saya pun datang ke puskesmas. Dan kaget minta ampun mayat tersebut ternyata Toikin saudara saya. kelihatan dari ciri fisiknya,"katanya.

Lanjut Sarmin, menurut petugas puskesmas ada kurang lebih 18 luka tusuk di tubuh Toikin

"Luka tusuk terdapat dibagian kepala belakang, wajah, pergelangan tangan, serta punggung kanan dan kiri," ucapnya.

Sarmin meminta pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus kematian Toikin.

"Semoga polisi bisa segera menangkap pelakunya, ingin tahu motif pelaku apa tega menghabisi Toikin pria disabilitas yang jalannya saja gak normal sempoyongan dan bicara balelo gak lancar," katanya.

Berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan sebuah pisau dapur di TKP. 

Hingga berita ini di tulis, Polisi belum bisa memberikan keterangan dan masih fokus melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang sadis menghabisi nyawa pria disabilitas.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved