Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Terancam Bernasib Seperti Persibo, Sanksi Jika Mogok Main Lawan Nusantara United FC

Tanda-tanda skuat tim Sriwijaya FC bakal melakukan aksi mogok main jelang menghadapi Nusantara United FC pada laga besok mulai kembali terlihat.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
KOMDIS PSSI
Komdis PSSI memberikan sanksi tegas kepada Persibo Bojonegoro akibat mogok bertanding pada tanggal 18 Januari 2025 di Stadion Sasana Krida AAU, Yogyakarta pertandingan Pegadaian Liga 2 Tahun 2024 2025 antara Deltras FC melawan Persibo Bojonegoro. 

Menurutnya, motivasi yang terbaik saat ini agar Sriwijaya FC bisa bangkit dari dasar klasemen ialah dibayar gaji. 

"Bagaimana mau memberikan motivasi ke pemain, pelatih kepalanya saja 3 bulan belum digaji. Asisten pelatih belum, pemain belum. Motivasi terbaik saat ini ialah bayarkan gaji," ujarnya.

Pasca melakoni laga pedana babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 dengan menelan kekalahan 2-0 di kandang PSMS Medan, Minggu (19/1/2025), skuat tim Sriwijaya FC kembali pulang ke Palembang.

Untuk berjuang agar tetap bertahan di Liga 2 musim depan, Sriwijaya FC harus mengumpulkan pundi-pundi poin kemenangan, terutama laga home.

Laga selanjutnya, sejatinya Sriwijaya FC akan menjamu Nusantara United FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (24/1/2025) pukul 15.30.

Namun kabar tidak sedap kembali menimpa skuat tim Sriwijaya FC ini kembali akan mogok latihan dan mogok bertanding.

Mereka kembali menuntut agar manajemen Sriwijaya FC segera menuntaskan tunggakan gaji plus DP (Down Payment).

"Tinggal keseriusan manajemen saja kalau mau tim ini selamat. Selesaikanlah semua kewajiban hak pelatih, pemain dan ofisial sebelum lawan Nusantara United FC ini kalau masih mau bertahan di Liga 2," ungkap sumber dari skuat Sriwijaya FC

Menurutnya, kalau melihat permainan tim Sriwijaya FC saat dikalahkan PSMS Medan 2-0 pada laga perdana playoff degradasi kemarin, semua yakin dengan tim ini masih mampu bersaing.

"Kita kalah di non teknis kemarin. Sementara tim lawan serius biar tidak degradasi," katanya.

Ia menegaskan mogok main tim Sriwijaya FC ini bukan gertak sambal sebagai ancaman untuk menakut-nakuti saja.

"Kami gak mau main. Ini bukan ancaman, tapi serius. Pembayaran gaji yang belum dibayar manajemen, pelatih, pemain dan ofisial, pembayaran DP pelatih dan pemain," bebernya.

Dirtek PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi; CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta
Dirtek PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi; CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta (KOLASE/MO SRIWIJAYA FC/@prajesta)

Baca juga: Gaji 3 Bulan Belum Dibayar, Sriwijaya FC Tetap Target Amankan 3 Poin Kemenangan Laga Kandang

Sementara pihak manajemen pengelola Sriwijaya FC baik itu Diektur Teknik PT SOM Indrayadi maupun CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta selaku pemegang saham mayoritas yang coba dikonfirmasi masih belum memberikan tanggapan.

Sudah menjadi rahasia umum jika tunggakan gaji pemain, ofisial dan pelatih yang selama ini menjadi ganjalan para pemain hingga membuat banyak yang hengkang dan mengurangi motivasi tim Elang Andalas selama ini. 

Termasuk terakhir stoper asing asal Brasil Gabriel Silva enggan kembali diajak bergabung Sriwijaya FC dan lebih memilih hengkang ke Thailand, lantaran manajemen SFC belum bisa mengabulkan untuk menuntaskan permasalahan gaji.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved