Berita Palembang

Jeratan Tengkulak Masih Hantui Petani Sumsel, Persoalan Klasik yang Belum Terpecahkan

Persoalan klasik yang terus menghantui petani di Sumatera Selatan (Sumsel) adalah jeratan tengkulak.

Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Arief Basuki
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumsel, Ir. Muhamad F. Ridho, ST, MT buka suara terkait petani di Sumsel yang tidak bisa terlepas dari para tengkulak, Kamis (16/1/2025) 

"Bila ini dapat diterapkan, Insya Allah akan ada reformasi bagi kesejahteraan petani dalam 5 tahun ini," pungkasnya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa memasuki musim panen di Banyuasin, petani masih kesulitan lepas dari jeratan tengkulak.

Meskipun Bulog diperintahkan membeli gabah dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilo, kriteria yang ditetapkan menjadi hambatan.

Seorang petani di Tanjung Lago yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka seringkali sudah dipesan tengkulak sejak tanaman masih hijau, karena sebelumnya telah meminjam modal dari mereka.

Ketergantungan ini membuat petani tidak bisa menolak harga yang ditetapkan tengkulak.

Petani juga mengeluhkan kriteria yang ditetapkan Bulog, yang sulit dipenuhi karena faktor cuaca dan tekanan dari tengkulak.

Mereka berharap pemerintah tidak hanya menekankan kualitas dan kuantitas panen, tetapi juga memperhatikan kebutuhan petani sejak awal, mulai dari bibit, pupuk, hingga alat panen, serta mempermudah proses bantuan permodalan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved