Hasto Kristiyanto Tersangka KPK

Profil Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK Kasus Harun Masiku, 10 Tahun Jabat Sekjen PDIP

Hasto menjadi tersangka dalam pengembangan kasus dugaan suap yang menjerat eks calon anggota legislatif (caleg) PDIP Harun Masiku.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Kompas.com
Profil Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP Tersangka KPK 

Tahun 1985, Hasto Kristiyanto berhasil menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Teknik Kimia. Semasa kuliah di UGM.

Saat kuliah inilah Hasto banyak mengikuti organisasi kemahasiswaan.

Lantaran bakatnya yang menonjol, Hasto lantas terpilih menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.

Di tahun 1986-1987 kebangkitan PDI yang memunculkan nama Megawati Sukarnoputri. Bangkitnya PDI dan memunculkan kembali ingatan publik pada sosok Bung Karno, bangkitnya ingatan publik terhadap Bung Karno ini membuat Hasto mulai memikirkan dalam- dalam masa depan Indonesia.

Dalam masa-masa kuliah ini, Hasto banyak membaca buku-buku tentang Sukarno dan gagasannya soal Indonesia Raya. 

Perspektif pemikiran Sukarno inilah yang kemudian mempengaruhi dalam cara berpolitik dan idealisme politiknya.

Setelah lulus Fakultas Teknik Kimia UGM tahun 1991, Hasto memulai karir di BUMN PT Rekayasa Industri, di awal karir ia menempati jabatan UOA Precommissioning/Commissioning Enginer untuk menjalankan pabrik di instrument air dryer, Water Treatment, Gas Turbine Generator dan Pabrik Ammonia dengan supervisi dari M.W Kellog, USA.

Lalu pada tahun 1993, Hasto ditarik masuk ke dalam proyek pemindahan Pabrik Plasterboard dari Swedia ke Indonesia, sebagai Project Engineer ia bertanggung jawab melakukan koordinasi dengan team engineering.

Di tahun yang sama juga ia dimasukkan ke dalam tim internal Rekayasa Industri untuk mengembangkan bisnis sebagai upaya mengatasi kebangkrutan dan mendesain transformasi bisnis untuk menjadikan Rekayasa Industri menjadi perusahaan yang menguntungkan dan sebagai pemain global.

Tahun 1999-2000, Hasto diperintahkan manajemen Rekayasa Industri sebagai “Project Control Manager terhadap studi untuk “Development of Foundation Nuclear Power Plant” Ujung Lemah Abang bekerjasama dengan ITB dan BATAN.

Hasto bekerja di BUMN PT Rekayasa Industri dari tahun 1992, berbagai posisi ia tempati sampai pada tahun 2002, ia melaksanakan tugas sebagai Project manager pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit, Kalimantan Timur dengan pembiayaan dari Asian Development Bank. 

Ia juga bertindak kepala divisi agro industri, yang bertanggung jawab di dalam melakukan strategi penetrasi pasar, analisa industri dan juga menjabat sebagai Bussiness Manager of CPO Industri.

Di tahun 2002, Hasto dimasukkan sebagai anggota tim transformasi bisnis di Rekayasa Industri yang mendefinisikan “Strategic Intent” perusahaan, identifikasi “Key Performance Indicator”, dan melakukan kajian serta menyempurnakan proses bisnis PT Rekayasa Industri.

Sejak awal tahun 1990-an Hasto sudah berminat masuk ke dalam dunia politik. Ia belajar politik dari tokoh akademisi ilmu politik UGM Cornelis Lay, kemanapun Cornelis Lay pergi ia ikut dan menimba ilmu darinya.

Selain itu Hasto juga banyak bergaul dengan senior-senior Partai PDI dari Jawa Timur. Tahun 1999 Hasto mulai masuk ke dalam struktur Partai dan bekerja sebagai “tukang ketik” disitu ia mendapatkan banyak pelajaran dan pengertian-pengertian baru tentang semangat Partai.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved