Berita Sriwijaya FC

Helmy Yahya: Sriwijaya FC Butuh Wong yang Dipercaya Merangkul Sponsor, Sosok Kepala daerah

Helmy Yahya menyebut sosok kepala daerah juga ikut bertanggungjawab untuk menyelamatkan Sriwijaya FC yang tengah kritis di ujung tanduk saat ini.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
KOLASE/MO SRIWIJAYA FC/2sfc_terkini/tribunnews
Inisiator pendiri Sriwijaya FC Helmy Yahya mendorong sosok kepala daerah untuk segera menyelamatkan Sriwijaya FC. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Masih belum adanya eksyen tim yang bakal menjadi penyelamat Sriwijaya FC hingga saat ini membuat keprihatinan mendalam.

Setelah sempat bakal mengancam mogok bertanding menghadapi PSPS Pekanbaru yang lalu, kini ada kabar giliran 6 pemain Sriwijaya FC bakal mundur jelang laga menjamu FC Bekasi City, Sabtu (4/12/2024) mendatang.

Belum adanya kejelasan PT Digi Sport Asia selaku pemegang saham mayoritas PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) yang mengelola klub Sriiwjaya FC untuk membayarkan tunggakan gaji+DP mendorong sebagian pemain untuk hengkang.

Kesempatan bursa transfer window yang dibuka 19 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025 sepertinya menjadi peluang sebagian para penggawa Sriwijaya FC ini untuk menentukan merubah nasib setelah "kemarau panjang" yang dirasakan di musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25. 

Inisiator pendiri Sriwijaya FC Helmy Yahya sebelumnya kepada Sripoku.com menegaskan pemilik saham Sriwijaya FC ini harus bertanggungjawab dengan carut marutnya klub yang sudah di ujung tanduk.

"Menurut saya, pemilik saham klub ini harus tanggungjawab. Siapa pemilik PT SOM itu, PT Digi Sport Asia, sama Kak Asfan Fikri Sanap, atau ada yayasan lagi. Berundinglah bagaimana caranya dan suporter libatkan," ungkap Helmy Yahya.

Di tengah waktu yang sempit untuk menyelamatkan tim ini, Helmy Yahya yang sempat digadang-gadang bakal menjadi Presiden Sriwijaya FC juga menyebut sosok kepala daerah juga ikut bertanggungjawab.

"Ini barang menyandang nama Sriwijaya. Sriwijaya itu Sumsel. Kepala Daerah, Gubernur siapapun dia harus tanggungjawab," kata Helmy Yahya.

Menurut motivator yang dikenal sebagai Raja Kuis televisi ini menyebut tokoh-tokoh yang kemarin kampanye minta dukungan rakyat untuk ikut peduli Sriwijaya FC.

"Rakyat ini ada sekian persen itu adalah pendukung Sriwijaya FC, mbok ya diberikan mereka sesuatulah, kebahagiaan. Kita melihat Sriwijaya FC menang, alangkah senangnya. Pecak dapat separoh dunio rasonyo. Madaki dak dipikirke," kata tokoh nasional asal Sumsel.

Menurut mantan Dirut TVRI ini, memuaskan rakyat itu bukan saja memikirkan nafkahnya. Nafkah itu ada nafkah lahir, ada nafkah batin. Nafkah batin itu termasuk kecintaan kita terhadap Sriwijaya FC.

Ia mengajak di sangat yang genting saat ini agar kepentingan Sriwijaya FC jangan dibawa ke ranah politik. Jangan ada kesan ataupun ego jika Sriwijaya FC ini dianggap warisan dari kepala daerah yang lama. 

"Barang ini milik samo-samo. Kalau jadi kepala daerah jadilah kepala daerah untuk seluruh rakyat. Ado pulo yang ngomong, kami ini ado aturan dak boleh duit pemerintah yang masuk ke klub. Memang, siapo yang nak minta dana APBD?," sesal Helmy Yahya.

Mengulangi pernyataannya seperti sering dipaparkan Helmy Yahya di berbagai podcastnya. Helmy Yahya mengatakan sangat dibutuhakn sosok kepala daerah itu karena punya kekuasaan, punya pengaruh.

"Saya kan dari kemarin-kemarin mengkritik. Bagaimana ceritanya BSB yang murni milik kepala daerah, gubernur, walikota, bupati lagi dak nyumbang, lagi dak sponsor," kritik Helmy Yahya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved