Berita Bisnis

Tahun 2025 PT Titan Bakal IPO Lepas 10 Persen Saham ke Publik

PT Titan Infra Sejahtera bersama dua anak perusahaan lainnya berencana melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO) 2025 mendatang.

Penulis: Hartati | Editor: tarso romli
handout
Proses hauling batubara oleh PT Titan Infra Sejahtera, tahun depan PT TIS akan IPO melepas sahamnya 10 persen ke publik. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - PT Titan Infra Sejahtera (TIS) berencana melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO) 2025 mendatang dengan dua anak perusahaannya PT Servo Lintas Raya (SLR) dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) yang akan melepas sahamnya ke publik sebesar 10 persen,

Presiden Direktur PT SLR/ PT SDJ Victor B Tanuadji, pilihan IPO TIS berdasarkan pertimbangan bahwa inti bisnis di bidang infrakstruktur lebih bisa mendekati kepentingan investor yang peduli dengan isu lingkungan.

“Ini memang infrastruktur saja, tidak ada tambang di dalam TIS,” kata Victor, Senin (16/12/2024).

Victor yakin, saham TIS akan diterima pasar. Sebagai gambaran earning before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) TIS tahun lalu sebesar US 100 juta bisa dilampaui tahun ini karena pendapatan TIS berkaitan langsung dengan seberapa besar komoditi utama yang diangkut yaitu batubara melewati jalan hauling SLR dan yang dikapalkan SDJ.

Tahun ini, besaran batubara yang lewat dan dikapalkan TIS sebanyak 21 juta ton, meningkat sekitar 15 persen dari tahun 2023 yang sebesar 18 juta ton. Dan tahun depan diperkirakan menjadi 27 juta ton.

Victor menambahkan, sejak tahun ini, PT Bukit Asam Tbk, mulai mengirimkan produksi batubara mereka melalui jalur dan pelabuhan batubara TIS sehingga membawa angin segar bagi perusahaan diprediksi batubara milik PTBA Yg abg dibawa akan lebih banyak lagi.

Bahkan untuk mengantisipasi terjadi bottle neck, penyumbatan di jalur lalu lintas, akibat lonjakan angkut dan pengapalan itu, tahun ini TIS sudah menambah jumlah pelabuhan dari 2 menjadi 3 pelabuhan dengan 5 konveyor. Rencananya, tahun depan akan menambah 1 konveyor lagi.

Victor optimistis masa depan perusahaannya cemerlang di masa depan karena Sumatera adalah penghasil batubara terbesar ke dua di Indonesia dan TIS penyumbang terbesar dari produksi batubara di Sumatera.  

Cadangan batubara di Sumatera Selatan tercatat sebanyak 9,3 miliar ton. Jumlah ini 25 persen dari cadangan batubara nasional yang mencapai 37,6 miliar ton. Konsentrasi tambang batubara di Sumatera Selatan berada di tiga wilayah kabupaten, yakni Muara Enim, Lahat, dan Ogan Komering Ulu. Di Muara Enim saja setidaknya ada 29 izin usaha pertambangan yang keluarkan pemerintah.

Tahun ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan menargetkan produksi batubara mencapai 131 juta ton.

"Angka-angka itulah masa depan TIS, ketika lumbung batubara di Kalimantan mulai menipis dan biaya produksi makin mahal, tak pelak batubara Sumatera Selatan akan dilirik pembeli," kata Victor.

Baca berita lainnya di Sripoku.com dengan mengklik Google News.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved