Berita Ogan Ilir

Simpang Susun Palembang Dibuka Fungsional Selama Nataru, Indralaya ke Kayuagung Langsung Lewat Tol

Hutama Karya Infrastruktur (HKi) mengonfirmasi proyek pembangunan junction atau simpang susun ruas tol di Palembang

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Odi Aria
Handout
Penampakan Junction Palembang yang akan mengintegrasikan Tol Kapalbetung dan Tol Palindra. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA- Hutama Karya Infrastruktur (HKi) mengonfirmasi proyek pembangunan junction atau simpang susun ruas tol di Palembang telah menunjukkan progres signifikan.

Memiliki total panjang 8,25 kilometer, Junction Palembang nantinya akan mengintegrasikan ruas Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) dan Palembang-Indralaya-Prabumulih (Palinpra).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menerangkan, ada delapan ramp yang dibangun di Junction Palembang.

Di mana lima ramp ditargetkan rampung di akhir tahun ini, sedangkan tiga ramp lainnya akan diselesaikan pada tahun 2025.

"Khusus ramp 2 dan 3 yang menghubungkan Indralaya-Kayuagung, ditargetkan dapat difungsionalkan pada Nataru (Natal dan tahun baru). Dengan harapan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di titik-titik vital," terang Adjib melalui keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

Pembangunan Junction Palembang sampai dengan November 2024 disebut Adjib cukup progresif. 

"Hingga November ini, progres pembangunan Junction Palembang mencapai 93,32 persen atau hampir selesai dengan mengejar pengerjaan minor," jelas Adjib.

Pembangunan Junction Palembang nantinya akan memudahkan akses pengguna jalan tol dari arah Lampung menuju Prabumulih maupun sebaliknya.

Serta dari Prabumulih menuju Betung maupun sebaliknya tanpa harus keluar melalui gerbang tol.

Sebelumnya, kendaraan yang melewati Tol Kapalbetung menuju ruas Palinpra maupun sebaliknya harus melalui exit tol dan jalan nasional. 

"Nantinya jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan," tutur Adjib.

Dari segi teknis, Junction Palembang direncanakan memiliki lebar lajur 4 meter dengan konstruksi elevated structure dan memiliki kecepatan rencana 40 hingga 60 kilometer per jam.

Masih kata Adjib, pada proyek Junction Palembang, tantangan yang dihadapi adalah melewati area yang memiliki crossing pipa minyak dan pipa gas yang aktif. 

Hal ini memerlukan penerapan teknologi konstruksi, seperti jembatan steel box girder pada jembatan dan struktur penghubung yang akan memberikan kekuatan kestabilan untuk menghindari potensi gangguan pada infrastruktur kritikal tersebut.

"Untuk itu, Hutama Karya berkomitmen menerapkan berbagai solusi teknis dan memastikan keselamatan serta kelancaran arus lalu lintas selama konstruksi," tutup Adjib.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved