Bawah Jembatan Ampera Kawasan Kelurahan 7 Ulu Kota Palembang Kumuh, Kurang Perhatian Pemerintah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jembatan Ampera yang dibangun semasa Pemerintahan Jepang Tahun 1960-an silam sekarang ini terus dilakukan pengawasan dan perbaikan serta dijaga keindahannya.

Namun, tidak didukung dari kolong Jembatan Ampera yang sudah tua semakin kumuh dan kurang perhatian dari Pemerintah Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) sekarang ini.

Bawah Jembatan Ampera persisnya di kawasan 7 Ulu ini kondisinya kurang perawatan.

Lingkungannya kumuh, banyak tumpukan sampah, dan dijadikan oknum warga yang melintas untuk membuang air kecil.

"Bawah Jembatan Ampera ini kumuh, harus  malu pemerintah dengan kondisi tak terawat," kata Hendra yang secara bersamaan mampir di bawah Jembatan Ampera hanya ingin melihat pemandangan saja.

Masih kata Hendra, tidak hanya kumuh, lebih parah lagi, aroma tak sedap, pesing di bawah Jembatan Ampera 7 Ulu ini pasca kebakaran, tidak ada kemajuan lagi.

"Jorok dan pesing," ungkap Hendra menyayangkan di bawah Jembatan Ampera tidak didukung dengan pembersihan dan penjagaan, padahal dipinggiran Sungai Musi ada dermaga megah untuk menyambut para wisatawan dari mana-mana.

Pantauan Sripoku.com, dari pangkal Jembatan Ampera hingga menuju dermaga UPTD Dishub Kota Palembang, jelas tampak kumuh tidak mencerminkan Kota Palembang yang bersih.

Di sana hanya kelihatan kesemrawutan di sepanjang kawasan bawah Jembatan Ampera. 

Kondisi ini diperparah pula dengan pemandangan pedagang kaki lima yang tidak tertata rapi sehingga terkesan semeraut.

Ikuti dan simak berita terkini di Sripoku.com dengan mengklik Google News.