Pilkada Palembang 2024

Kata Pengamat Komunikasi, Demam Punggung Warnai Debat Kedua Pilkada Palembang 2024

Penampilan tiga calon Wakil Walikota Palembang terlihat 'Demam Punggung' saat melakukan debat publik kedua, dalam Pilkada Palembang 2024

Penulis: Arief Basuki | Editor: adi kurniawan
Handout
Penampilan tiga calon Wakil Walikota Palembang terlihat 'Demam Punggung' saat melakukan debat publik kedua, dalam Pilkada Palembang 2024 yang berlangsung di Hotel Novotel Palembang, Rabu (6/11/2024) malam.  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Penampilan tiga calon Wakil Walikota Palembang terlihat 'Demam Punggung' saat melakukan debat publik kedua, dalam Pilkada Palembang 2024 yang berlangsung di Hotel Novotel Palembang, Rabu (6/11/2024) malam. 

Dimana ketiganya terlihat lebih membaca teks 'kopelan' sepanjang waktu, dibanding dengan penyampaian yang sudah ada pikiran mereka masing-masing selama ini saat kampanye ke masyarakat.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Nur Aslamiah Supli BIAM. M. SC tak memungkiri, jika penampilan ketiganya menonton, karena yang disampaikan tidak dilakukan spontan. 

"Debat semalam menunjukkan bahwa setiap calon telah mempersiapkan materi dengan baik, namun akan lebih baik lagi jika mereka dapat menyampaikan poin-poin atau argumen mereka dengan spontan, " kata Nur, Kamis (7/11/2024).

Menurutnya, dengan hanya mengandalkan tesk atau kopelan yang ada, menunjukkan tidak ada kepercayaan diri dari masing-masing calon. 

"Spontanitas tanpa bergantung pada teks tertulis itu, akan mencerminkan kepercayaan diri dan komitmen pada program-program yang dijanjikan. Gimana bisa meyakinkan rakyat, kalau program sendiri masih belum hapal diluar kepala, " tandasnya.

Baca juga: Setelah Herman Deru, Kini Giliran Cik Ujang Sowan ke Solo, Ini Pesan Jokowi

Hal senada disampaikan pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Yulion Zalpa, jika secara umum dirinya memang melihat bahwa debat kali ini sangat tekstual dan normatif.

Bahkan para calon wakil walikota terlihat sekali tidak benar- benar menguasai tema debat dan dikonteskan dengan isu dan permasalahan di kota Palembang.

"Saya rasa ini tidak terlihat seperti debat, tapi lomba cerdas cermat, " paparnya. 

Ditambahkan Yulion, dari pertanyaan yang diajukan oleh masing-masing kandidat juga, sangat tekstual dan normatif.

Beberapa jawaban juga tidak mengarah ke kebijakan dan program yang kongkrit. 

"Menurut saya ini miris sekali, bahkan beberapa penjelasan terlihat gugup dan tidak tegas, seharusnya calom Wakil Walikota yang sudah sampai di tahap ini, mampu secara gamblang menjelaskan kebijakan dan program kongkrit atas permasalahan yang ada, karena waktu untuk menyerap aspirasi sudah cukup panjang, " pungkasnya. 

Sekedar informasi dalam debat publik kedua Pilkada Palembang itu, merupakan panggung bagi tiga calon Wakil Walikota Palembang yang berkontestasi di Pilkada 2024.

Ketiganya, Nandriani Octarina, Prima Salam dan Baharuddin. Ketiganya pun dalam panggung debat itu sempat didampingi masing-masing calon Walikotanya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved