Berita Viral
Kondisi Kampung TikTok di Sukabumi Usai Gunawan 'Sadbor' Ditangkap Polisi Promosikan Judol saat Live
Saeban pun tidak percaya jika Sadbor terlibat kerjasama untuk mempromosikan judi online saat melakukan live tiktok.
SRIPOKU.COM -Pasca ditangkapnya Gunawan alias Sadbor lantaran promosikan judi online, kebun lokasi ratusan warga yang merupakan tim Gunawan alias Sadbor untuk melakukan aksi joget sambil live TikTok menjadi sepi setelah Sadbor diamankan polisi.
Melansir Tribunjabar.id, terlihat kebun yang ada di belakang pemukiman Kampung Babakan Baru, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini tidak ada aktivitas sama sekali, Sabtu (2/11/2024).
Kadus Margasari Desa Bojongkembar, Saeban Iskandar, mengatakan, biasanya tempat itu selalu ramai oleh warga yang tergabung dalam tim Sadbor untuk melakukan live TikTok. Saeban mengaku tidak mengetahui Sadbor diamankan polisi.
"Kurang tahu (Sadbor diamankan polisi, red) sih saya. Iya sepi nggk ada yang live, kegiatan seperti biasa live, tapi hari ini nggk ada, (live Sadbor dan tim, red) ya di kebun, bisa di pinggir jalan kadang karena rame. Kalau di sini kalau nggak salah yang (saya) tahu antara 2-3 grup di sini, soalnya kan gunta ganti, akunnya pun beda-beda," kata Saeban kepada wartawan di rumahnya.
Baca juga: Harga Logam Mulia Kembali Anjlok Hari Ini 2 November 2024, Rp 1.542.848 per Gram, Turun Rp8 Ribu
Saeban menjelaskan, secara pribadi dirinya tidak mengetahui terkait pengamanan Sadbor oleh polisi, namun kabar itu memang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Menurutnya, Sadbor melarang karyawan atau timnya mempromosikan judi online.
"Kalau informasi selentingan mah ada (Sadbor diamankan), emang betul melarang, emang kalau melarang itu gak tau apa apa, yang gift siapa karena banyak. Kadang kan yang gift itu tau yang mendapatkan gift itu otomatis yang mendapat merasa seneng, gak tau dari mana mana," ucap Saeban.
Saeban pun tidak percaya jika Sadbor terlibat kerjasama untuk mempromosikan judi online saat melakukan live TikTok.
"Gak percaya, karena gak tahu soalnya, dilihat awam gak tau apa-apa, dia cuma konten konten kreator biasa, soalnya awalnya dia kan di Jakarta tukang jahit keliling. Pulang ke kampung bikin konten joget," ujar dia.
Aksi joged viral Sadbor pun dinilai membantu masyarakat, Saeban mengatakan, banyak warga yang terbantu perekonomiannya dengan mengikuti langkah Sadbor melakukan joget di live TikTok.
Saeben menyebutkan, dari penghasilan saweran live tiktok, Sadbor pun kerap membantu kegiatan sosial di masyarakat.
"Membantu khusunya kepada yang tidak kerja, yang nganggur. Iya sembako kadang santunan anak yatim terus dia suka sosial bantu bantu pada orang yang tidak mampu, saya tau jelas, saya tetangganya, persis sebelahnya. Dulu rumahnya kecil, setelah jadi konten kreator alhamdulilah," urai Saeban.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, membenarkan pengamanan pria asal Kampung Babakan Baru, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini.
Samian mengatakan, Sadbor diamankan pada Kamis (31/10/2024). Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan, dikabarkan, polisi juga mengamankan beberapa orang tim Sadbor yang kerap joget live tiktok.
"Ya, kemarin diamankan, saat ini masih dilalukan pemeriksaan," ujar Samian kepada Tribunjabar.id via aplikasi perpesanan, Jumat (1/11/2024).
Saat dikonfirmasi soal kasus yang menjerat Sadbor sehingga diamankan polisi, Samian mengatakan, pihaknya akan mengumumkan kemudian, saat ini polisi pun masih melakukan pengembangan.
"Nanti akan kita release, di spill dulu, karena masih pengembangan," ucap Samian.
Viral dengan goyangan 'Ayam Patuk', sosok Gunawan kini dikenal luas sebagai pelopor Kampung TikTok di Sukabumi Jawa Barat.
Mantan penjahit keliling itu berhasil menggerakkan warga di kampungnya menjadi konten kreator di platform TikTok.
Bersamaan dengan sosoknya yang kerap kali FYP, Gunawan dikabarkan ditangkap jajaran Polres Sukabumi pada Kamis (31/10/2024).
Gunawan yang dikenal dengan nama panggilan 'Sadbor' itu ditangkap karena diduga terlibat judi online.
Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan seorang pria bernama Gunawan.
Saat ini, Gunawan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Sukabumi.
"Benar, yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan," ungkap Samian pada Jumat (1/11/2024).
Hal senada disampaikan Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri.
Dirinya menjelaskan Gunawan, diamankan karena diduga terlibat dalam promosi judi online.
"Masih dalam penyelidikan, dugaan yang kita kantongi adalah terlibat promosi judi online," jelas Ali.
Pihak kepolisian masih terus mengumpulkan informasi dan bukti terkait dugaan keterlibatan Gunawan dalam aktivitas ilegal ini.
Proses penyelidikan diharapkan dapat mengungkap lebih lanjut tentang jaringan yang terlibat dalam promosi judi online tersebut.
Klarifikasi Gunawan
Dikutip dari Kompas.com, Gunawan lewat akun Tiktoknya @sadbor86, Gunawan mengunggah video klarifikasi bahwa dia dan rekan-rekannya yang biasa melakukan siaran langsung sambil berjoget, tidak pernah terafiliasi dengan judi online.
"Banyak banget yang nge-tag Sadbor, bahwa Sadbor bekerja sama dengan judi online. Oke, Sadbor mau klarifikasi ya teman teman. Jadi itu tidak benar ya bahwa Sadbor dan tim Sadbor dan karyawan-karyawan Sadbor, tidak bekerja sama dengan judi," ujar Gunawan lewat video yang diunggahnya.
Gunawan juga membantah dia ataupun rekannya sempat mempromosikan judi online saat live.
"Ada lagi yang bilang, 'woi, ini gacor, anti rungkat', itu tidak mengucapkan sama sekali, itu tidak benar bahwa yang mengatakan Sadbor tidak benar," kata Gunawan.
Gunawan mengaku sudah mencoba memblokir akun judi online yang masuk saat live. Namun, hal itu sulit dicegah karena begitu banyaknya akun judi online tersebut.
"Sadbor dan karyawan Sadbor sudah berusaha menghilangkan atau memblokir akun-akun mereka, tapi mereka tetap saja masuk," ujar Gunawan.
Profil Gunawan Sadbor Gunawan Sadbor yang diduga mempromosikan judol berasal dari Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ia tidak hanya dikenal sebagai kreator konten tapi juga membuat warga desa melakukan live TikTok secara massal untuk mendapatkan saweran dari gift yang diberikan warganet. Gunawan Sadbor mengatakan, awal mula ia melakukan tarian “Ayam Patuk” karena iseng.
Sebelum dikenal sebagai kreator konten, ia bekerja sebagai penjahit keliling di Jakarta. Pekerjaan tersebut dilakoni Gunawan Sadbor sewaktu Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
“Saya coba sambil live, tak sadar tiba-tiba saldo di akun Tiktok ada beberapa dollar,” ujar Sadbor dilansir dari Kompas.com, Kamis (24/10/2024).
Berawal dari uang yang didapatkan dari live TikTok, Gunawan Sadbor memutuskan berhenti bekerja sebagai penjahit keliling.
Ia memilih pulang ke kampung halamannya di Sukabumi dan menekuni live TikTok untuk mencari penghasilan pada 2020-2021.
Dari aktivitasnya sebagai kreator konten, Gunawan Sadbor menciptakan tarian “Ayam Patuk”.
Gerakan ini lalu terkenal dan mengangkat namanya sebagai kreator konten. Seiring berjalanya waktu, Gunawan Sadbor mengajak teman-temannya untuk live TikTok bersama dan menarikan gerakan “Ayam Patuk”.
Gunawan Sadbor mengaku, uang yang ia dapat dari saweran warganet saat live TikTok bisa mencapai Rp 400.000-Rp 700.000.
Namun, uang tersebut tidak diambil seluruhnya oleh Gunawan Sadbor.
Ia juga membagikan uang ini kepada teman-temannya.
Gunawan Sadbor bercerita, uang sebanyak itu diperoleh ketika dirinya melakukan live TikTok mulai pukul 09.00 hingga menjelang maghrib.
Dari saweran warganet, Gunawan Sadbor mengaku, teman-temannya bisa membeli motor dan merenovasi serta membeli rumah.
Meski penghasilannya sebagai kreator konten mencapai raturan ribu Rupiah per hari, Gunawan Sadbor tidak luput dari kiritikan warganet karena ia dianggap mengemis secara online.
Terkait hal itu, Gunawan Sadbor menganggap, hinaan dari warganet sudah menjadi “makanan” sehari-hari. Ia tidak mempersalahkan suara miring yang diarahkan kepada dirinya.
“Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat. Kalau ramai itu hinaan hujatan dan bullyan itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalo enggak ada mereka, kita enggak akan ramai,” ujar Gunawan Sadbor.
Gunawan Sadbor diduga yang mempromosikan judol itu berasal dari Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Gunawan tidak hanya dikenal sebagai kreator konten tapi juga membuat warga desa melakukan live TikTok secara massal untuk mendapatkan saweran dari gift yang diberikan warganet.
Gunawan Sadbor mengatakan, awal mulai ia melakukan tarian 'Ayam Patuk' lantaran iseng.
Sebelum dikenal sebagai kreator konten, ia bekerja sebagai penjahit keliling di Jakarta.
Pekerjaan itu dilakonikanya sewaktu Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
“Saya coba sambil live, tak sadar tiba-tiba saldo di akun Tiktok ada beberapa dollar,” ujar Sadbor.
Bermula dari uang yang didapatkan dari live TikTok, Gunawan Sadbor pun memutuskan untuk bekerja sebagai penjahit keliling.
Baca juga: "Itu Tidak Benar" Gunawan Sadbor Sempat Klarifikasi soal Judi Online sebelum Diamankan Polisi
Ia juga memilih pulang ke kampung halamannya di Sukabumi dan menekuni live TikTok untuk mencari penghasilan pada 2020-2021.
Dari aktivitasnya sebagai kreator konten, Gunawan Sadbor menciptakan tarian “Ayam Patuk”. Gerakan ini lalu terkenal dan mengangkat namanya sebagai kreator konten.
Seiring berjalanya waktu, Gunawan Sadbor mengajak teman-temannya untuk live TikTok bersama dan menarikan gerakan “Ayam Patuk”.
Gunawan Sadbor mengaku, uang yang ia dapat dari saweran warganet saat live TikTok bisa mencapai Rp 400.000-Rp 700.000.
Namun, uang tersebut tidak diambil seluruhnya oleh Gunawan Sadbor. Ia juga membagikan uang ini kepada teman-temannya.
Gunawan Sadbor bercerita, uang sebanyak itu diperoleh ketika dirinya melakukan live TikTok mulai pukul 09.00 hingga menjelang maghrib.
Dari saweran warganet, Gunawan Sadbor mengaku, teman-temannya bisa membeli motor dan merenovasi serta membeli rumah.
Meski penghasilannya sebagai kreator konten mencapai raturan ribu Rupiah per hari, Gunawan Sadbor tidak luput dari kiritikan warganet karena ia dianggap mengemis secara online.
Terkait hal itu, Gunawan Sadbor menganggap, hinaan dari warganet sudah menjadi “makanan” sehari-hari.
Ia tidak mempersalahkan suara miring yang diarahkan kepada dirinya.
“Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat. Kalau ramai itu hinaan hujatan dan bullyan itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalo enggak ada mereka, kita enggak akan ramai,” ujar Gunawan Sadbor.
| Lecehkan Cewek di Restoran Cepat Saji, Pria Ini Mengaku ODGJ, Akhirnya Dimaafkan |
|
|---|
| Detik-detik TikTokter Mengaku Korban Catcalling Oknum Polisi, Propam Turun Tangan |
|
|---|
| VIRAL di Semarang, Suami Ngamuk Bawa Istri Mau Lahiran, Satu pun Tak Ada Petugas Puskesmas Berjaga |
|
|---|
| SOSOK AG Mantan Bupati Dharmasraya Dituding Menyimpang Bersama Pria di Kamar Hotel, Diamankan Massa |
|
|---|
| 'Bunda Aku Malu' Ketakutan Suami Pasca Istri SAH Kirim Papan Bunga ke Pelakor, Ancam Lapor Polisi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.