Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA Halaman 103-104 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Esai Asesmen Bab 2

Berikut kunci jawaban soal esai Asesmen pada Bab 2 buku Sejarah kelas 12 SMA halaman 103-104 semester 1 Kurikulum Merdeka sebagai tugas mandiri.

buku.kemdikbud.go.id
Ilustrasi kunci jawaban esai Asesmen Bab 2 Sejarah kelas 12 SMA halaman 103-104 semester 1 Kurikulum Merdeka. 

SRIPOKU.COM - Simak ulasan lengkap kunci jawaban soal Sejarah kelas 12 SMA halaman 103-104 semester 1 Kurikulum Merdeka.

Kamu perlu menjawab soal esai Asesmen pada Bab 2 buku Sejarah kelas 12 SMA halaman 103-104 ini secara mandiri.

Mengutip dari buku.kemdikbud.go.id, berikut selengkapnya kunci jawaban Asesmen Bab 2 Sejarah kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA Halaman 101-102 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Soal Asesmen Bab 2

Asesmen

Esai

1. Perhatikanlah sumber foto dan narasi berikut!

Dengan mempertimbangkan foto dan kutipan di atas, analisislah posisi dan peran para aktivis dan organisasi Kowani dalam konstelasi pergerakan perempuan Asia Afrika di tengah Perang Dingin!

2. Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi perpecahan di antara dwitunggal Sukarno-Hatta karena perbedaan pandangan politik.
Mengapa Hatta tidak sepakat dengan Sukarno mengenai Demokrasi Terpimpin?

3. Selama periode Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin terjadi banyak pergolakan daerah. Mengapa hal ini terjadi?

4. Bahasa Belanda tidak lagi diajarkan di sekolah sejak tahun ajaran 1951 setelah diberlakukannya UU Pendidikan dan Pengajaran tahun 1950. Mengapa hal ini terjadi?

5. G30S/PKI merupakan salah peristiwa yang kontrovesial dalam sejarah Indonesia. Bagaimanakah cara kalian menyikapi kontroversi seperti
ini?

Jawaban:

1. Foto tersebut memperlihatkan delapan orang anggota atau aktivis Kowani yang menjadi delegasi Indonesia pada Kongres Perempuan Asia-Afrika 1958 di Colombo. Pada foto itu, mereka terlihat mengenakan kebaya, kain batik, atau kain tenun tas, sanggul, dan dandanan yang rapi. Para perempuan ini terlihat percaya diri dengan identitasnya sebagai perempuan Indonesia. Para perempuan ini juga merupakan sebagian kecil dari perempuan Indonesia yang mengeyam pendidikan dan memiliki jaringan yang baik sehingga berkesempatan untuk mewakili Kowani dan Indonesia dalam konferensi yang penting di Asia dan Afrika.

Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA Halaman 62-65 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Asesmen Pilihan Ganda

Para perempuan ini termasuk perempuan yang progresif atau berpikiran maju pada zamannya. Kowani memainkan peranan penting dalam pergerakan perempuan di masa ini melalui keterlibatannya sebagai salah satu inisator Kongres Perempuan Asia-Asfrika pertama. Di tengah segala keterbatasan dan posisi perempuan saat itu yang masih dipandang sebelah mata, para perempuan ini mendiskusikan masalah-masalah penting dan masih relevan di masa kini, di antaranya masalah kesehatan, pendidikan, wanita dan kewarganegaraan, perbudakaan dan perdagangan wanita dan anak, masalah perburuhan, dan kerjasama erat di antara wanita Asia dan Afrika.

Dalam situasi Perang Dingin dan perebutan pengaruh di antara Blok Barat dan Blok Timur, posisi perempuan masih dianggap lebih rendah dari laki-laki. Melalui Kongres Perempuan Asia-Afrika, para perempuan ini menunjukkan bahwa perempuan Asia-Afrika memiliki solidaritas tinggi dan memainkan peran penting dalam mendorong berbagai diskusi terkait dengan berbagai masalah terkait perempuan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved