Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA Halaman 62-65 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Asesmen Pilihan Ganda

Pada buku Sejarah kelas 12 SMA halaman 62-65 Kurikulum Merdeka terdapat soal Asesmen Pilihan Ganda yang perlu siswa kerjakan sebagai tugas mandiri.

buku.kemdikbud.go.id
Ilustrasi kunci jawaban Sejarah kelas 12 SMA halaman 62-65 semester 1 Kurikulum Merdeka, Asesmen Pilihan Ganda. 

SRIPOKU.COM - Simak pembahasan kunci jawaban Sejarah kelas 12 SMA halaman 62-65 semester 1 Kurikulum Merdeka.

Pada buku paket Sejarah kelas 12 SMA halaman 62-65 terdapat soal Asesmen Pilihan Ganda yang perlu siswa kerjakan sebagai tugas mandiri.

Untuk selengkapnya di bawah ini kunci jawaban Asesmen Bab 1 Sejarah kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka, dikutip dari laman buku.kemdikbud.go.id.

Baca juga: Latihan Soal dan Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA/MA, Materi Transformasi Teknologi di Indonesia

Asesmen

Pilihan Ganda

1. Perhatikan potongan surat kabar Asia Raya tanggal 18 Agustus 1945 berikut!

Konvensi Montevideo pada tahun 1933 mengatur tentang syarat diakuinya sebuah negara dalam hubungan internasional. Potongan sumber sejarah di atas menunjukkan terpenuhinya salah satu syarat diakuinya Indonesia sebagai sebuah negara, yaitu …

a. Memiliki konstitusi
b. Memiliki pemerintahan
c. Memiliki kepala negara
d. Memiliki rencana pembangunan
e. Memiliki lembaga perwakilan rakyat

Jawaban: b. Memiliki pemerintahan

2. Perhatikan foto dan keterangan berikut dari Arsip Nasional Republik Indonesia!

Foto dan kutipan teks dari ANRI di atas menunjukkan peran penting Inggris dalam perundingan awal antara Indonesia dan Belanda, yaitu …

a. sebagai mediator yang mendorong penyelesaian damai untuk mengakhiri konflik
b. sebagai penyedia lokasi perundingan damai antara Indonesia dan Belanda
c. sebagai perwakilan PBB untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda
d. sebagai pendukung Belanda dalam mengembalikan kekuasaan kolonialnya
e. sebagai pendukung perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan

Jawaban: a. sebagai mediator yang mendorong penyelesaian damai untuk mengakhiri konflik

3. Saat Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948, presiden, wakil presiden, dan beberapa anggota kabinet memutuskan untuk tetap tinggal di Yogyakarta.

SEBAB

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved