Rapat Penetapan Alat Kelengkapan Dewan DPRD OKI Diwarnai Mosi Tidak Percaya, Ketua DPRD Walk Out

Dimana pembentukan AKD pada 21 Oktober lalu, berdasarkan penjadwalan yang diputuskan oleh seluruh ketua fraksi yang ada di DPRD ini ada delapan fraksi dan semua lakukan rapat, namun tidak ada mufakat.

Tapi pada hari Jumat (25/10) fraksi PKB dan PDIP secara jelas mangkir dari ketetapan tata tertib yang ada karena mereka mengutus baik PDIP maupun PKB semua fraksinya berada di satu komisi. 

"Sedangkan dalam tatib itu jelas pengutusan dan pemberian tugas ke AKD itu harus berimbang dan merata," tegasnya. 

Oleh karena itulah terjadi skorsing beberapa kali sehingga fraksi PKB dan PDIP walk out dari paripurna termasuk Ketua DPRD OKI dan Wakil Ketua DPRD 1. 

Masih katanya, dengan catatan itu pihaknya menyimpulkan bahwa Ketua DPRD OKI mendukung kesalahan fraksinya yang mangkir dari aturan yang ada. Sehingga salah satu alasan mengajukan mosi tidak percaya bahwa Ketua DPRD OKI menyetujui tindakan salah. 

"Sesuai sumpah jabatan Ketua DPRD harus mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan lembaga dan bukan kepentingan kelompoknya saja Ketua DPRD OKI ikut walk out artinya dia hanya mementingkan kelompoknya saja," tegasnya.

Menurutnya adanya pimpinan yang mangkir dari jadwal agenda yang sudah diputuskan ketua fraksi tanpa alasan yang jelas. 

"Kami sangat berharap fraksi PKB bijaksana dalam menyikapi hal ini dan Ketua DPRD dapat diganti dengan kader PKB lainnya yang ada di DPRD OKI," pintanya.

Dikonfirmasi terpisah Ketua DPRD OKI, Farid Hadi Sasongko hingga kini belum bisa dimintai komentar. 

"Nanti ya, saya lagi ada acara," tulisnya lewat pesan singkat.