Mata Lokal Desa

Mengenal Desa Sidomulyo 20, Desa Eks Transmigrasi yang Penduduknya Mayoritas dari Jateng dan Jabar

Karena desa eks transmigrasi, sehingga mata pencarian masyarakat desa kami mayoritas adalah petani dan berkebun.

|
Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Ardiansyah
Kades Sidomulyo 20 Ali Suharnoko bersama perangkat desa berfoto di tugu kebanggan maayarakat Desa Sidomulto 20 yakni tugu Sidomulyo 20 Beriman. 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Desa Sidomulyo 20, merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin. Untuk menuju ke desa ini, setidaknya membutuhkan waktu lebih kurang dua jam setengah dari Palembang.

Desa Sidomulyo 20, memiliki luas wilayah 1.861 hektare, dengan koordinat bujur 105.13866 dan koordinat lintang -2.612457. Saat ini, Desa Sidomulyo 20 dipimpin Kades Ali Suharnoko.

Menurut Ali, Desa Sidomulyo 20, merupakan desa eks transmigrasi yang masyarakatnya didominasi masyarakat yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat yang datang pada tahun 1980.

"Karena desa eks transmigrasi, sehingga mata pencarian masyarakat desa kami mayoritas adalah petani dan berkebun. Petaninya sawah, kebun biasanya sawit dan ada juga pohon karet," katanya, Rabu (16/10/2024).

Desa Sidomulyo 20, juga sering disebut jalur 20 jembatan 4 atau dahulu desa Sidomulyo 20 disebut juga unit pemukiman 4. Seiring berjalannya waktu, Desa Sidomulyo 20 di bawah kepemimpinan Ali Suharnoko, terus berupaya bagaimana desa Sidomulyo 20 bisa berkembang. 

Dengan mengusung tagline Sidomulyo 20 Beriman yang artinya Bersih Rapi Aman, saat ini desa Sidomulyo 20 dihuni 965 kepala keluarga dengan rincian 1497 orang laki-laki dan 1.378 orang perempuan. 

Saat ini, APBDes senilai Rp 1.518.964.062 yang bersumber dari pemerintah Kabupaten Banyuasin dan juga Pemerintah pusat, serta pendapatan asli desa. 

"Kami baru selesai melakukan pengerasan jalan desa menggunakan Dana Desa dengan panjang lebih kurang 1 kilometer. Pengerasan jalan desa ini, pastinya bertujuan agar akses masyarakat untuk beraktivitas melalui jalan desa tidak becek. Pengerasan jalan desa, menggunakan batu yang menutupi seluruh badan jalan," ungkapnya. 

Lanjut Ali, upaya untuk membangun desa terus dilakukan dengan memanfaatkan dana desa semaksimal mungkin. Pembangunan desa, pastinya menjadi prioritas selama dirinya menjabat kepala desa. 

Terlebih, dirinya dipilih masyarakat Desa Sidomulyo 20. Karena dipilih langsung masyarakat desa, sehingga sudah menjadi kewajiban untuknya sebagai kepala desa untuk melayani masyarakat dan membangun desa.

"Di depan kantor desa itu ada tugu namanya tugu Sidomulyo 20 Beriman atau bersih rapi aman. Di tugu inilah, biasanya menjadi pusat berkumpul bila ada kegiatan desa dan memang menjadi kebanggaan masyarakat Desa Sidomulyo 20," katanya.

Menurut Ali, perekonomian yang ada di Desa Sidomulyo 20 terbilang cukup bergeliat. Para petani dan pekebun yang ada di desanya, saat ini cukup mudah untuk mengeluarkan hasil bumi. 

Jalan poros yang sudah dibangun pemerintah Kabupaten Banyuasin, membuat kendaraan angkutan barang dan juga kendaraan angkutan orang seperti travel mudah untuk masuk.

Karena desa Sidomulyo 20 berada di wilayah perairan, pastinya untuk menuju dari dusun satu ke dusun yang lainnya harus melalui jembatan. Cukup banyak jembatan mulai dari yang kecil, sedang dan lebar ada di desa ini. 

"Karena Sidomulyo 20 ini, dulunya perairan. Makanya, banyak sekali jembatan. Kalau dulu mau ke Palembang harus menggunakan speedboat. Tetapi sekarang, alhamdulillah dari desa kami menuju ke jalan poros itu tidak terlalu jauh. Mau ke Palembang juga sekarang bisa diakses melalui darat," pungkasnya. 
 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved