Kabinet Prabowo Gibran
Profil Tito Karnavian Kandidat Masuk Kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029, 12 Tahun Sekolah di Palembang
Berikut ini profil Tito Karnavian, tokoh Sumsel yang menjadi kandidat masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran pemerintahan RI 2024-2029.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berikut ini profil Jenderal Polisi (Purn) Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D, tokoh Sumsel yang menjadi kandidat masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran pemerintahan RI 2024-2029.
Mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964.
Tito Karnavian menjalani pendidikan di SD Xaverius 4 di Palembang, lalu ke SMP Xaverius 2 di Palembang juga, serta SMA Negeri 2 Palembang. Pasca menempuh pendidikan dasar, beliau melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987.
Penggodokan kabinet Prabowo Subianto terus berlanjut. Sejauh ini sejumlah tokoh telah dipanggil ke kediaman presiden terpilih tersebut di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Pemanggilan sejumlah tokoh ini dilakukan untuk pembentukan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Dari beberapa tokoh yang dipanggil, ada satu sosok yang tak asing lagi yaitu Tito Karnavian.
Tito Karnavian yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tiba di Kartanegara sekira pukul 15.30 WIB dan keluar sekitar pukul 16.00 WIB.
Dalam hal ini, Tito mengaku dirinya kembali dipercaya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk ke depannya.
"Beliau meminta saya membantu beliau di dalam kabinet mendatang," kata Tito.
Mantan Kapolri ini juga menceritakan komunikasi dengan Prabowo saat berada di dalam rumah. Prabowo menyebut jika dirinya layak untuk membantu pemerintahan lima tahun ke depan.
"Beliau menyampaikan bahwa apa yang dikerjakan pak tito saya sudah tahu persis. Apalagi kita sering rapat bersama, mendengar pendapat pak Tito saya menganggap bahwa pak Tito layak dan cocok membantu saya untuk di kabinet selanjutnya demi kepentingan bangsa masyarakat Indonesia dan mengeksekusi program-program beliau," ucapnya.
Meski begitu, Tito enggan merincikan soal nantinya akan kembali menjabat sebagai Mendagri atau tidak.
"(Ditunjuk sebagai Mendagri?) Kalau mengenai itu nanti silakan ditanyakan kepada beliau (Prabowo)" ungkapnya.
"Yang jelas, beliau meminta agar penanganan inflasi yang selama ini sudah terjaga baik itu agar tetap diteruskan di masa beliau.
Dan saya sampaikan akan tetap saya laksanakan setiap minggu sampai ada perintah untuk dihentikan. Kira-kira begitu," tuturnya
Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia sejak tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Sebagai seorang perwira tinggi polisi, dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-23.
Muhammad Tito Karnavian yang lahir di Palembang, memiliki darah campuran Jawa dan Sumatera. Ayah Tito bernama Drs. Achmad Saleh terlahir dari Bapaknya bernama Saleh Mualim arek Surabaya, yang pernah tinggal di Jalan Wonorejo. Semasa muda Kakek Tito pernah nyantri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur dan menjadi murid pendiri NU Hadratusyech KH Hasyim Asy'ari. Keluarga besar dari garis Ayah Tito yang di Surabaya kini banyak tinggal dan menetap di Kota Malang Jawa Timur.
Dari Surabaya, Saleh Mualim merantau ke Sumatera Selatan dan menikah dengan istrinya yang berasal dari Suku Lahat Sumsel dan melahirkan Achmad Saleh. Ayah Tito, Achmad Saleh menikah dengan Kordiah yang berasal dari suku Ogan/Baturaja Sumsel. Keduanya dikaruniai tiga anak anak kandung: Prof. Dr. Diah Natalisa, Jenderal Pol (P) Prof Muhammad Tito Karnavian, PhD dan Dr. dr. Iwan Dakota, Spesialis Jantung.
Usai menamatkan pendidikan SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987 karena gratis dan tidak ingin membebankan biaya orang tuanya. Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.
Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ditempuh di Sekolah Xaverius, kemudian sekolah menengah atas ditempuh di SMA Negeri 2 Palembang. Tatkala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang ia jalani lulus, mulai dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Keempatnya lulus, tapi yang dipilih adalah AKABRI, terutama Akademi Kepolisian.
Saat masih menyandang pangkat AKBP, dia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Pangkatnya dinaikkan, dan dirinya menerima penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol. Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan yang lainnya.[6]
Tito yang dikaruniai 3 orang anak buah pernikahannya dengan Tri Suswati juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top.
Atas prestasi ini, pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal Polisi dan diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri. Kariernya terus menanjak, dan dirinya sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Pada tanggal 14 Maret 2016, dia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.

Baca juga: Partai Gelora Sumsel Safari Politik ke Kabupaten Kota Menangkan MataHati di Pilgub Sumsel 2024
Sebelumnya pengamat politik di Sumsel Kemas Khoirul Mukhlis menyebut setidaknya ada 3 tokoh asal Sumsel yang diprediksi masuk Kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029, yakni Tito Karnavian, Helmy Yahya dan Jimly Asshidiqie.
Kemas Khoirul Mukhlis menilai Prabowo pasti akan mempertimbangkan dua aspek. Yaitu, profesionalitas dan kedua aspek mengakomodir kepentingan parpol baik yang dulu mendukung maupun baru terakhir merapat.
Pihaknya juga yakin saat ini Prabowo sudah mulai memanggil para calon Menteri dan wakil Menteri yang akan dipilihnya.
“Keduanya akan menjadi pertimbangan utama Presiden terpilih dalam menentukan kabinet mendatang. Tetapi tak juga sulit bagi Prabowo karena selama ini beliau kan sudah berada dalam kabinet Jokowi sehingga dari jajaran menteri yang sekarang juga pasti memiliki pertimbangan tersendiri untuk dipilihnya,” ungkap Kemas Khoirul Mukhlis kepada Sripoku.com, Senin (14/10/2024).
Mukhlis yang juga Direktur Eksekutif Lintas Politika Indonesia ini juga memprediksi akan ada beberapa nama tokoh yang berasal dari Sumsel untuk duduk dalam kabinet.
Dia menyebut seperti Tito Karnavian yang tetap duduk sebagai Menteri Dalam Negeri, ada juga kemungkinan nama Helmi Yahya, Jimly Asshidiqie dan lainnya.
“Sumsel ini kan sejak dulu memiliki banyak tokoh yang mampu bersaing dalam kancah nasional. Jadi pasti akan ada nama-nama yang duduk di kabinet mendatang. Semoga saja ini juga dapat membawa kebaikan bagi masyarakat Sumsel,” ujarnya lagi.
Menurut Mukhlis kemenangan Prabowo yang sangat besar di Sumsel juga akan menjadi pertimbangan tersendiri.
Walau secara totalitas jumlah pemilih di Sumsel ini lebih sedikit dari Jawa, namun pasti akan memberikan kesan positif di mata Prabowo. Menurutnya, dalam Pilpres lalu di Sumsel pasangan Prabowo-Gibran unggul 69,47 persen.
“Bukan persoalan jumlah yang memilih, memang kalau dibandingkan Pulau Jawa pasti lebih sedikit di sini. Namun kemenangan dengan prosentase besar itu pasti memberikan dampak besar bagi Prabowo terhadap Sumsel,” tambah Mukhlis yang juga mantan Ketua KPU Palembang ini.
Seperti diketahui, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menerima kedatangan 49 tokoh di kediamannya yang terletak di Kertanegara, Jakarta Selatan kemarin.
Sejumlah tokoh tersebut, kata Prabowo merupakan calon menteri dan wakil menteri di pemerintahannya kelak bersama Gibran Rakabuming Raka.
"Memang hari ini saya memanggil calon-calon menteri dan wakil menteri beberapa di antara mereka," kata Prabowo di kediamannya, Senin malam. Dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV.
"Sebelum saya undang ke sini sebenarnya mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya. Jadi sebetulnya hari ini hanya mengkonfirmasi, saya konfirmasi, saya yakinkan mereka bersedia atau tidak bantu saya di bidang yang saya tawarkan kepada mereka," sambungnya.
Pria yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan ini pun menyatakan semua tokoh yang diundang di kediamannya telah menyatakan sanggup membantu dirinya dalam menyukseskan pemerintahan mendatang
"Alhamdulillah semuanya menyatakan sanggup," ujar Prabowo.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menuturkan telah memberikan arahan kepada para calon menteri dan wakil menteri tersebut terkait arah kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia menyebut semua telah mengerti bahwa pemerintahan harus bekerja dengan baik, bekerja keras sebagai tim dalam suasana global yang penuh ketidakpastian.
"Saya memberi beberapa penekanan, kira-kira ya arah kebijakan kita, secara garis besar saya puas ya dan suasana sangat baik," jelasnya.
"Semuanya mengerti bahwa kita harus bekerja dengan baik, bekerja dengan keras, bekerja sebagai tim dalam suasana dunia penuh ketidakpastian. Kita benar-benar harus bekerja dengan teamwork yang sangat baik," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut proses pemanggilan sejumlah tokoh masih akan berlanjut pada Selasa besok (15/10/2024).
Ia juga mengatakan masih terdapat sejumlah calon menteri yang belum dapat hadir hari ini.
"Masih menterinya, masih ada beberapa yang sedang di luar kota," ungkap Prabowo Subianto.
Sebagai informasi, terdapat 49 tokoh yang dipanggil Prabowo, pada hari ini. Mereka dari kalangan partai politik hingga profesional.
Para tokoh yang datang disebut-sebut akan menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Berikut daftar nama kandidat menteri yang dipanggil Prabowo pada hari ini, sebagai berikut:
1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi
2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
4. Pegiat HAM, Natalius Pigai
5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf
9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya
13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi
15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
18. Akademisi, Yassierli 19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia
21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman
29. Politikus Golkar, Maman Abdurrahman
30. Akademisi Prof Rachmat Pambudy
31. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
32. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
33. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
34. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
35. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
36. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
37. Menteri Pertanian,Andi Amran Sulaiman
38. Menteri BUMN, Erick Thohir
39. Menpora, Dito Ariotedjo
40. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin
41. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
42. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
43. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
44. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
45. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas
46. Plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
47. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
48. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra
49. Politikus Golkar, Meutya Hafid
Malam Ini Prabowo Umumkan Nama Menteri, Wakil Menteri & Kepala Badan, 2 Tokoh Sumsel Masuk Kabinet |
![]() |
---|
15 Menteri Era Jokowi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Hanya Satu Calon Menteri Asal Sumsel |
![]() |
---|
Anggaran Gaji para Menteri Prabowo Naik 2 Kali Lipat Dibanding Era Jokowi, Analis Ekonomi Buka Suara |
![]() |
---|
2 Tokoh Asal Sumsel Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Berikut Profil Lengkap dan Rekam Jejak Karir |
![]() |
---|
Profil Edhy Prabowo Eks Menteri Asal Sumsel tak Masuk Kabinet Prabowo, Pernah Terjerat Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.