Sidang Pembunuh Siswi di Palembang

Keluarga Korban Kecewa Pembunuh Siswi SMP di Palembang Lolos Hukuman Mati, Harapkan Jaksa Banding

IS, (16) pelaku utama kasus pembunuhan siswi SMP di Palembang lolos dari tuntutan hukuman mati dan divonis 10 tahun penjara oleh Majelis Hakim.

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan
Safarudin ayah kandung AA saat hadir dalam sidang tuntutan di PN Palembang beberapa waktu lalu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- IS, (16) pelaku utama kasus pembunuhan siswi SMP di Palembang lolos dari tuntutan hukuman mati dan divonis 10 tahun penjara oleh Majelis Hakim.

Sedangkan tiga lainnya MZ (13), NS (12), AS (12) divonis menjalani pendidikan di LPKS Dharma pala, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir selama satu tahun.

Hukuman tersebut membuat pihak keluarga korban merasa kecewa. 

"Tentu kami sangat kecewa yang mana kami tahu kalau si pelaku utama itu dituntut hukuman mati sedangkan tiga lainnya 5 tahun sampai 10 tahun. Kami menyampaikan itu sangat jauh tuntutan dengan vonisnya, " kata Bibi korban, Marlina saat dijumpai, Senin (14/10/2024).

Untuk itu Marlina menegaskan, ia sangat berharap Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan banding terhadap putusan vonis tersebut.

"Langkah selanjutnya kami menyerahkan semuanya ke penegak hukum, jaksa dan kuasa hukum. Kami berharap Jaksa mengajukan banding terhadap vonis tersebut, " katanya.

Kendati pelaku masih anak-anak perbuatannya tergolong sadis dan keji terhadap almarhumah AA.

Menurut Marlina hukuman yang dijatuhkan sangat ringan terutama untuk tiga ABH yang hanya divonis 1 tahun ikut pendidikan di LPKS.

"Jangan mentang-mentang pelaku anak di bawah umur hukumannya juga rendah dibanding perbuatannya. Kami harap DPR RI dapat merevisi UU yang mengatur pidana anak, karena takutnya ada masih ada pelaku dan korban yang sama," tegasnya.

Safarudin ayah kandung AA berharap keadilan untuk anaknya, upaya yang akan dilakukan oleh tim kuasa hukum berjalan lancar. 

Udin juga memohon kepada DPR RI untuk menyoroti peristiwa yang menimpa almarhumah anaknya.

"Saya kecewa berat. Tolong pak DPR, pak hakim bantu saya untuk memberikan keadilan bagi anak saya dan menyelesaikan masalah ini," katanya.

Majelis Hakim menjatuhkan vonis yang lebih ringan dari tuntutan jaksa terhadap keempat bocah yang melakukan pembunuhan dan rudapaksa. Salah satu yang menjadi pertimbangan Majelis Hakim adalah, penjara bukanlah tempat yang tepat bagi ABH MZ, NS, dan AS yang umurnya masih sangat belia.

Ketiga terdakwa masih berusia di bawah 14 tahun, sehingga sesuai dengan ketentuan UU Tindak Pidana Anak, mereka tidak dikenakan penahanan.

Ketiga terdakwa seharusnya diberikan pembinaan guna mencegah mengulangi perbuatan serupa di masa depan.

Empat bocah terdakwa pembunuhan dan rudapaksa siswi SMP di TPU Talang Kerikil Kuburan Cina Palembang divonis Majelis hakim
Empat bocah terdakwa pembunuhan dan rudapaksa siswi SMP di TPU Talang Kerikil Kuburan Cina Palembang divonis Majelis hakim (Tribun Sumsel/Rachmad Kurniawan Putra)
Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved