Pilkada PALI 2024

Tingkatkan Pendapatan Masyarakat PALI, Cabup Asgianto Siapkan Program Satu Desa Satu Produk

Asgianto mengatakan Paslon 02 mempunyai Perogram gerakan satu desa satu produk unggulan.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Apriansyah
Calon Bupati 02 Asgianto ST saat menjawab pertanyaan Panelis di segmen 2 Debat Antar Paslon Pilkada PALI 2024 di Ballroom 1 Hotel Novotel Palembang, Senin (7/10/2024) malam. 

SRIPOKU.COM, PALI- Calon Bupati PALI nomor urut 02, Asgianto ST mendapatkan pertanyaan dengan tema Ekomoni dalam segmen 2 pada debat Perdana Pilkada Kabupaten PALI 2024 yang digelar di Ballroom 1 Hotel Novotel Palembang, Senin (7/10/2024) malam.

Panelis Dr Chandra Zaky Maulana yang merupakan dosen fakultas ekonomi dan bisnis Islam dari UIN Raden Fatah Palembang itu memberikan pertanyaannya kepada Calon Bupati 02 Asgianto tentang pendapatan perkapita yang merupakan ukuran kesejahteraan dalam pembangunan.

Berdasarkan data BPS, Dr Chandra mengatakan pendapatan perkapita rata-rata di provinsi Sumsel tahun 2018 sebesar Rp 43,6 Juta dan meningkat menjadi Rp 58,8 juta di tahun 2023, naik sebesar 7,96 persen per tahun.

Sedangkan Kabupaten PALI pada periode yang sama pendapatan perkapita sebesar Rp 27,2 juta menjadi Rp 43 juta di tahun 2023, hanya naik 3,65 persen pertahun.

Panelis menanyakan, menurut Calon Bupati 02, apa penyebab begitu lambatnya pertumbuhan pendapatan dan strategi apa yang dilakukan Paslon 02 untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat jika menjadi Bupati - Wakil Bupati PALI.

Asgianto berkata ada sedikit catatan bahwa pada tahun 2020 kita mengalami Covid-19, yang mana mewabahnya Covid-19 ini memporak-porandakan perekonomian.

Meski begitu Kabupaten PALI menurut Asgianto pertumbuhannya sudah luar biasa, dari 0,78 persen dalam tiga tahun terakhir sampai dengan 2023 kita sudah 4,66 persen.

Dan angka kemiskinan di Kabupaten PALI itu sudah satu digit, sudah di bawah provinsi, sedangkan untuk angka kemiskinan ekstrim 0,66 persen.

"Jadi saya mengapresiasi, kinerja dari pemerintah kabupaten PALI dibawah kepemimpinan Bupati Heri Amalindo," ucap Asgianto.

Terkait strategi dalam peningkatan pendapatan perkapita masyarakat jika terpilih nanti.

Asgianto mengatakan Paslon 02 mempunyai Perogram gerakan satu desa satu produk unggulan.

"Kalau kita berbicara di hilir, jangan lupa hulu nya bagaimana, kalau ingin ekonomi meningkat, pikirkan apa yang bisa kita perbuat untuk masyarakat di desa,"ujarnya.

Menurut Asgianto, gerakan satu desa satu produk ini juga salah satu upaya mendukung program nasional, yang mana nantinya pemerintah Prabowo-Gibran berfokus pada sektor, yaitu ketahanan pangan dan ketahanan energi.

"Insya Allah kalau Asgianto dan Iwan Tuaji diberi mandat oleh rakyat memimpin Kabupaten PALI, kami siap untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," imbuhnya.

Dalam hal ini, Panelis juga menanggapi terkait strategi yang akan dijalankan Paslon 02 yang masuk dalam visi misi mereka yaitu gerakan satu desa satu produk.

Menyikapi strategi Paslon 02 itu, Dr Chandra juga menanyakan seperti apa contoh kongkritnya, kira-kira produk apa yang bisa menjadi andalan dan yang akan dikembangkan oleh Paslon nomor 02.

Menjawab itu, Asgianto memaparkan Gerakan satu desa satu produk atau disingkat Ovop (One Village One Product) oleh Paslon 02.

"Contoh, kami tadi juga di awal sudah memaparkan akan memberikan bantuan kepada pelaku usaha, UMKM, Kelompok Tani.

Saya beri contoh Ayam petelur di desa A, kalau kita berikan bantuan modal Rp 20 juta, beserta pendampingan dan pelatihan bagi masyarakat nya, Pelaku usaha Ayam petelur ini mendapatkan 200 ekor ayam petelur, kandang, beserta pakan," terangnya.

Lanjutnya, ketika 200 ekor ayam ini berproduksi sekitar 80 persen per hari, maka 80 persen dikalikan 200 maka kurang lebih ada 160 butir telur yang dihasilkan dalam sehari.

"Berarti masyarakat mendapatkan sepuluh kilogram telur perhari. Kalikan harga telur dari Rp 25 ribu sampai dengan Rp 35 ribu perkilogram, kurang lebih pelaku usaha ini mendapatkan kurang lebih Rp 250 ribu perhari. Berarti ada penghasilan yang lebih besar dibanding kita di kebun,"jelasnya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved