Kunci Jawaban

Contoh Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 5 Menggunakan Model DEAL, Analisis Kelemahan & Rencana Perbaikan

Berikut ini contoh pengisian Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 5 dengan menggunakan Model DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning).

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Pixabay.com
Berikut ini contoh pengisian Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 5 dengan menggunakan Model DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning). 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan contoh pengisian Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 5 dengan menggunakan Model DEAL.

Jurnal refleksi adalah catatan pribadi tentang pengalaman belajar yang berisi evaluasi kebermanfaatan dari proses pembelajaran.

Selain itu juga berisi tentang analisis penyebab kelemahan dan rencana perbaikan.

Baca juga: Alternatif Contoh Jurnal Pembelajaran Modul 1 PPA Umum, Versi Penerapan Pembelajaran Diferensiasi

Jurnal refleksi dapat dituliskan menggunakan Model DEAL.

Model DEAL dikembangkan oleh Ash dan Clayton (2009) untuk membuat refleksi model ini, tulislah penjabaran dari pertanyaan panduan berikut :

1. Description : Deskripsikan pengalaman yang dialami dengan menceritakan unsur 5W1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana)

2. Examination : Analisis pengalaman tersebut dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya

3. Articulation of Learning : Jelaskan hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan di masa mendatang

Baca juga: Contoh Jurnal Pembelajaran Modul 1 PPA Umum, Aksi Nyata Topik Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi

Contoh Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 5 Menggunakan Model DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning)

1. Description (Deskripsi) :

Pembelajaran berdiferensiasi menjadi pendekatan yang semakin relevan dalam dunia pendidikan. Setiap siswa memiliki keunikan dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda, dan sebagai seorang guru, penting bagi kita untuk memastikan bahwa setiap siswa mendaoatkan kesempatan belajar yang optimal sesuai dengan potensi dan karakteristik individunya. Dalam jurnal refleksi ini, saya ingin berbagi pengalaman saya saat mempelajari modul 2.1 tentang "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi."

Pengalaman mempelajari modul 2.1 memberikan cara pandang yang lebih baik pada diri saya sebagai seorang  guru. Saya menyadari betapa pentingnya menyajikan pembelajaran bermakna melalui pendekatan berdiferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Setiap siswa adalah individu yang unik, dan tugas kita sebagai pendidik adalah membimbing pertumbuhan mereka dengan penuh kasih, bukan memaksanakan standar yang sama untuk semua.

Saya menyadari bahwa memetakan kebutuhan belajar siswa menjadi tantangan utama dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Proses asesmen awal membutuhkan waktu ekstra untuk mendapatkan hasil analisis yang akurat. Namun, saya berkomitmen untuk terus mengatasi tantangan ini dan merancang pembelajaran berdiferensiasi yang tepat untuk siswa-siswa saya.

Dalam perjalanan memahami konsep pembelajaran berdiferensiasi, saya semakin sadar tentang pentingnya asesmen for learning dalam menilai kemajuan siswa. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, saya menyadari bahwa guru memiliki fleksibilitas untuk melakukan diferensiasi pada konten, proses atau produk pembelajaran dan saat siap, bisa menerapkan diferensiasi secara keseluruhan.

Saya juga sudah berupaya untuk melakukan asesmen awal kebutuhan belajar murid dan mendapatkan tantangan terutama memerlukan waktu ekstra untuk menganalisis data. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved