Karena itu, dapat dimaklumi jika seseorang yang menjumpai kondisi apapun dalam kehidupannya sehari-hari baik keadaan yang disukai ataupun yang tidak disenangi, maka semuanya tetap disambungkan kepada Allah SWT.
Apabila menjumpai kondisi buruk, maka seorang hamba wajib bersabar. Jika menjumpai kondisi baik, maka seorang hamba wajib bersyukur.
Bagi seorang hamba yang berzikir, kondisi baik dan buruk dalam pandangan lahir manusia akan tetap dipandang sebagai penampakan sifat Jalal (keagungan) dan sifat Jamal (keindahan) Allah SWT. Susah dan senang bagi seorang hamba adalah sama adanya.
Hati yang selalu merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap kondisi itulah hati yang bersih dari prasangka buruk kepada Allah SWT sebagai penguasa takdir.
Sungguh beruntunglah seseorang yang memiliki hati yang selesai yaitu hati yang bebas dari ikatan duniawi karena semua selalu ditalikan dan terhubung dengan Tuhan Sang Maha Pencipta. Wallahu a’lam bi al-shawwab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.