Jembatan Lalan Roboh Ditabrak Tongkang

Kabar Terkini Jembatan Lalan Muba Roboh, 5 Orang Belum Berhasil Ditemukan

Lima orang dilaporkan masih hilang pasca robohnya jembatan Lalan setelah dihantam tongkang batubara di Sungai Lalan

Handout
Jembatan Desa Sukajadi P6 yang menghubungkan Desa Galih Sari P11 yang ambruk ditabarak tugboat yang membawa tongkang batubara. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Lima orang dilaporkan masih hilang pasca robohnya jembatan Lalan setelah dihantam tongkang batubara di Sungai Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (13/8/2024). 

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto, mengungkapkan Ditpolairud Polda Sumsel bersama Polres Muba dan Polsek membantu proses pencarian lima orang yang dilaporkan hilang. 

"Subdit Gakkum Polair Polda Sumsel sudah ada di lokasi bersama tim SAR untuk mencari keberadaan lima orang warga yang hilang," kata dia. 

Sementara anggota Polsek di lokasi kata dia, membantu masyarakat yang mau menyeberang, dibantu dengan mengunakan perahu kecil.

Sunarto menegaskan sampai saat ini pihaknya baru menerima laporan sebanyak lima orang warga yang hilang, sedangkan untuk laporan minibus yang hilang belum ada. 

"Mengenai laporan minibus yang hilang kami belum menerima. Ada lima orang yang saat ini belum ditemukan yakni, M Kusdio, Hendra Hanlipi, M Alamsyah, Misbahul Munir, dan Ribut Riyadi termasuk sepeda motor. Dua lainnya sudah pulang," katanya.

Pihaknya mengamankan sejumlah kapal yang terlibat kecelakaan serta nahkoda kapal.

"Masih diamankan kapal dan nahkodanya untuk dimintai keterangan. Belum jelas betul apa sebabnya karena susah sinyal, " katanya. 

Kronologi Kejadian 

Kejadian berawal saat kapal Ponton yang ditarik TB Medelin Spirit yang dinahkodai oleh Khomsyah Alief dari agen Wirsata Internasional Maritim (WIM), bermuatan batubara itu dari Jetty Sriwijaya Bara Logistic yang di asist oleh TB Paris 22 (PT Apau Sejahtera Abadi) di nahkodai oleh Marlion. 

Pada waktu melintas di bawah jembatan Lalan itu terjadi sesuatu, TB Medelin Spirit ini didorong dari belakang oleh TB Paris 22, kemudian ponton ini oleng dan menghantam dolpin jembatan (tiang pengaman jembatan) sehingga menyebabkan jembatan itu roboh.

Saat sebelum pengolongan melintasi jembatan P.6, posisi tongkang masih dalam alur persiapan pengolongan melalui jembatan tengah.

Kemudian pada saat kapal assist TB Paris 22 order untuk tanda patok pengolongan 1 kolong dari tanda V TB Mendelin spirit masih continue maju dengan speed 2,3 knot posisi tongkang dalam posisi tidak aman dalam jarak kurang lebih 100 meter.

Semakin dekat tongkang masih dalam kondisi belum aman dengan tiang jembatan Assist TB Paris 22 menginfokan untuk tarik kanan kapal agar haluan mau di balas kiri akan tetapi sudah di upayakan maksimal dengan RPM mesin full posisi tongkang hanya bergerak lambat ke kiri dan Nahkoda mengambil keputusan untuk menetralkan RPM Mesin kapal TB Medelin agar menghindari benturan.

"Posisi tongkang tidak bisa dikondisikan lagi dan tongkang haluan kanan menghantam pelindung tiang jembatan (Dolphin) dan menubruk tiang jembatan sebelah kanan yang mengakibatkan ambruknya 2 ruas jembatan dan 1 tiang jembatan sebelah kanan turun," tutupnya.
 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved