Pilkada Muba 2024

Kurang Kursi Buat Maju Pilkada Muba 2024, Beni Hernedi : Meski Waktu Mepet tapi Peluang Masih Ada

Bakal calon bupati Muba Beni Hernedi mengaku peluang maju di Pilkada Muba masih ada meski terus kejar-kejaran

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Yandi Triansyah
handout
Bakal calon bupati Muba Beni Hernedi mengaku peluang untuk maju di Pilkada Muba masih terbuka meski waktu semakin singkat, Sabtu (10/8/2024) 

SRIPOKU.COM, SEKAYU -- Bakal calon bupati Muba Beni Hernedi mengaku peluang maju di Pilkada Muba masih ada meski terus kejar-kejaran dengan waktu yang semakin mepet. 

Diketahui, PDI Perjuangan di DPRD Muba periode 2024-2029 hanya mendapatkan sebanyak 6 kursi. Sementara jumlah kursi di DPRD Muba 45 kursi, sehingga syarat 20 persen ikut kontestasi, yakni hanya 9 kursi. 

Artinya Beni Hernedi masih butuh 3 kursi lagi untuk meraih tiket maju dalam kontestasi Pilkada Muba.

Terkait hal ini, pria yang akrab disapa Kuyung Beni ini mengaku tetap berikhtiar dan optimis karena percaya jika politik itu dinamis.

"Sampai saat ini saya tetap berikhtiar optimis melakukan komunikasi politik. Memang sampai hari ini kami menyadari jika PDI Perjuangan kurang cukup syarat apabila sendirian. Artinya perlu ada teman koalisi untuk mengusung," ujar Beni, Sabtu (10/8/2024).

Beni mengibaratkan ikut pertandingan, maka tiket harus cukup dan butuh 3 kursi lagi. Kendati demikian, dirinya juga sudah berikhtiar kepada beberapa Parpol terutama ia yang menyatakan niat untuk maju walau sampai hari ini belum ada tambahan.

"Meskipun waktu mepet tapi peluang masih ada. Karena kita tahu sendiri pimpinan parpol pastinya perlu mencermati dengan seksama dalam menentukan calon. Apalagi banyak penilaian seperti aspek elektoral, pengalaman, rekam jejak, potensi menang, dan seterusnya," kata dia. 

Selain itu, pengalamannya yang mengikuti dua kali Pilkada di Muba dan selalu memang, otomatis banyak ditunjukkan fakta dan tahu akan peluang potensial.

"Selama 10 tahun ini wajah saya selalu muncul di kertas suara. Bahkan saat itu pasangan Dodi-Apriyadi yang sudah deklarasi mendadak ganti jadi Dodi-Beni saat H-3 penutupan karena Nasdem memanggil saya. Inilah maksud saya politik itu dinamis," bebernya.

Sementara terkait adanya penarikan dukungan PKS kepada salah satu Bacalon Apriyadi, Beni ikut menyayangkan hal tersebut. Karena menurut dalam Pilkada tentunya harus tersedia calon-calon yang berkompetisi sehingga menjadi pilihan bagi rakyat saat tiba waktunya. 

"Rakyat tentu akan memilih yang lebih baik, yang mereka kenal dan tentunya sudah berkontribusi terhadap Kabupaten Muba," terangnya.

Menurutnya, demi demokrasi yang sehat, seharusnya jangan sampai ada niat untuk menjegal calon tertentu. Misalnya Beni tak bisa nyalon, Apriyadi tak bisa nyalon. 

"Jadi saya berpesan untuk berbagai pihak, demi demokrasi jadi rakyat harus dihargai. Itulah yang menjadi pertimbangan dalam menentukan calon pemimpin yang seharusnya," tutupnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved