Pelatih Renang Tendang Alat Vital Wanita

Jaimas Simaremare Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Sempat Tolong dan Pastikan Kondisi Korban

Seperti diketahui sebelumnya video Jaimas Simaremare menendang Asliani Siregar tepat di area alat vital viral di media sosial.

Editor: Fadhila Rahma
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Pengakuan Jaimas Simaremare Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita 

SRIPOKU.COM - Pengakuan Jaimas Simaremare pelatih renang tendang alat vital guru wanita Asliani Siregar di Kisara, Sumatera Utara.

Penganiayaan tersebut berlatar rebutan tempat latihan renang dan perang tarif.

Seperti diketahui sebelumnya video Jaimas Simaremare menendang Asliani Siregar tepat di area alat vital viral di media sosial.

Terkini, Jaimas pun diamankan dan ditetapkan jadi tersangka.

Jaimas Simaremare dijerat pasal 351 ayat 1 KUHPidana tentang tindak pidana penganiayaan.

Kasat Reskrim Polres Asahan, Jaimas diamankan pada Senin (5/8/2024). Korban yang memenuhi panggilan, dan langsung dimintai keterangan atas perbuatannya.

"Tersangka menghadiri undangan kami diperiksa sebagai saksi. Dia kooperatif dan mengakui perbuatannya," kata Rianto, Selasa (6/8/2024).

Baca juga: Jaimas Simaremare, Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita Akhirnya Resmi Ditetapkan Tersangka

Jaimas Simaremare, pelatih renang tendang alat vital wanita kini resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Asahan, Selasa (6/8/2024)
Jaimas Simaremare, pelatih renang tendang alat vital wanita kini resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh Polres Asahan, Selasa (6/8/2024) (Tribunmedan)

Katanya, Jaimas disangkakan dengan pasal 351 ayat 1 KUHPidana tentang tindak pidana penganiayaan.

"Tersangka kami sangkakan dengan pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan. Tersangka terancam hukuman penjara dua tahun delapan bulan," jelas Rianto.

Rebutan lahan

Menurut Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, kejadian tersebut terjadi dikarenakan perebutan lahan latihan antara pelaku dan korban.

"Kejadian ini terjadi jumat (2/8/2024) lalu. Dimana, antara korban dan pelaku yang sama-sama seorang guru renang saling bersinggungan perebutan lahan," kata Kapolres Asahan, Selasa (6/8/2024).

Jaimas dan Asriani terlibat rebutan lahan di kolam renang karena keduanya melatih di hari dan waktu yang sama.

"Korban dan pelaku ini berebut areal latihan. Mereka cekcok karena jadwal yang nabrak," kata Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi.

Pelaku tersulut emosi dan langsung menendang korban tiga kali di bagian paha dan satu kali di bagian alat vital.

"Sehingga korban yang menerima tendangan tersebut langsung tersungkur dan melakukan laporan ke Polres Asahan," katanya.

Hal itu juga diakui Jaimas. Jaimas mengaku awalnya sudah meminta agar korban dan muridnya bergeser.

"Anak saya mau sprint di kolam besar, sedangkan anak didiknya ada di sisi berlawanan. Saya minta geser agar tidak terjadi tabrakan. Maka dari itulah kejadian seperti di video itu terjadi," katanya.

Viral Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita hingga Pingsan dan Jatuh Ke Kolam, Pelaku Arogan
Viral Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita hingga Pingsan dan Jatuh Ke Kolam, Pelaku Arogan (Kolase)

Perang tarif

Selain itu, Jaimas Simaremare tidak senang tarif yang dipatok Asriani Siregar dalam latihan renang.

Jaimas dan Asriani sama-sama pengajar atau pelatih renang di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Sumatra Utara.

Jaimas sudah menjadi pelatih renang di sana selama tiga tahun. Sementara Asriani baru dua tahun. Masalah muncul ketika Asriani memberikan tarif lebih murah.

Jika Jaimas mematok tarif Rp500 ribu untuk satu gaya renang sampai muridnya bisa, Asriani lebih murah. Dia mematok tarif Rp500 ribu untuk dua gaya sekaligus hingga muridnya bisa.

Jaimas kemudian menendang alat vital Asriani hingga korban terjatuh ke dalam kolam renang pada Jumat (2/8/2024).

"Saya sudah tiga tahun melatih di kolam renang itu. Sedangkan korban dua tahun. Saya memasang tarif Rp 500 ribu persatu gaya sampai bisa, sedangkan korban Rp 500 ribu per dua gaya sampai bisa," kata Jaimas Polres Asahan, Senin (6/8/2024).

Pelaku menyesal

Jaimas mengakui perbuatannya dan menyesali hal tersebut terjadi.

Menurutnya, dirinya mengalami emosi sesaat karena adanya perselisihan harga dan jadwal latihan dengan korban.

"Saya sangat menyesal dengan kejadian ini. Saya memohon maaf kepada ibu Asliani Siregar karena saya emosi sesaat waktu itu," beber Jaimas.

Ia mengaku setelah melakukan perbuatan tersebut. Dirinya sempat menolong dan membantu korban sesaat setelah pingsan.

"Perlu diketahui, setelah kejadian tersebut. Saya membantu korban yang pingsan dan memastikan kalau dia baik-baik saja. Saya sempat syok melihat korban yang pingsan. Namun, setelah dia duduk, baru saya pergi meninggalkan korban," kata Jaimas.

Jaimas Simaremare, mengakui dan menyesali perbuatannya. Bahkan, Jaimas sudah mencoba mencari rumah dan keberadaan korban untuk membahas soal perkara ini.

Pengakuan Jaimas Simaremare Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita
Pengakuan Jaimas Simaremare Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

"Saya mengakui saya salah. Saya menyesali perbuatan saya. Saya mohon maaf kepada korban, keluarga korban. Karena perempuan adalah ibu saya, istri saya, dan saudara saya," kata Jaimas.

Sambil meneteskan air mata, jaiman menyatukan telapak tangannya berharap ada pengampunan dari korban dan menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan.

Menurutnya, dirinya mengalami emosi sesaat karena adanya perselisihan harga dan jadwal latihan dengan korban.

Ia mengaku setelah melakukan perbuatan tersebut. Dirinya sempat menolong dan membantu korban sesaat setelah pingsan.

Suami korban maafkan pelaku

Habib, suami Asliani Siregar mengaku sudah memaafkan perbuatan Jaimas Simaremare yang menendang alat kelamin istrinya.

Aksi barbar Jaimas tersebut terjadi di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.

"Saya sudah memaafkan pelaku. Namun, saya berharap, proses hukum tetap berjalan," ungkap Habib saat dijumpai di klinik di Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Selasa (6/8/2024).

Lanjut Habib, pembuatannya terhadap istrinya sangat tidak bisa ditoleransi yang mengakibatkan korban mengalami gangguan psikis.

"Istri saya sampai saat ini masih dirawat," katanya.

Sementara, dalam amatan Tribun-medan.com, korban sudah mulai memperlihatkan kemajuan dan pulih.

"Kalau kesehatan, sudah terlihat membaik. Namun, psikisnya belum," katanya.

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved