Pilkada Prabumulih 2024

Pilkada Prabumulih 2024 Berpeluang Head to Head Ngesti Ridho Melawan Arlan, PDIP & Golkar Penentu

Pilkada Prabumulih 2024 Berpeluang Head to Head Ngesti Ridho Melawan Arlan, PDIP & Golkar penentu 3 pasang

Penulis: Edison Bastari | Editor: adi kurniawan
Handout
Pilkada Prabumulih 2024 Berpeluang Head to Head Ngesti Ridho Melawan Arlan, PDIP & Golkar penentu 3 pasang 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Tahapan pelaksanaan pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota Prabumulih tidak lama lagi yakni mulai 27-29 Agustus 2024 akan berlangsung.

Untuk Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Prabumulih 2024 sendiri banyak yang memprediksi hanya akan diikuti oleh dua pasang Walikota dan wakil walikota Prabumulih.

Hal itu menyusul hingga saat ini baru dua pasang calon kepala daerah yang mendapat rekomendasi dari partai-partai yang memiliki kursi di legislatif Prabumulih.

Dua pasang calon yang diperkirakan akan head to head tersebut yakni pasangan H Arlan dan Frangky Nasril dan Hj Ngesti Ridho Yahya dan H Mat Amin.

H Arlan dan Frangky Nasril berdasarkan informasi banyak pihak telah mendapat dukungan berupa B1-KWK dari Partai Amanat Nasional (2 kursi) dan Partai Bulan Bintang (1 kursi).

Sedangkan dukungan baru berupa rekomendasi yakni Partai Gerindra (5 kursi) dan Hanura (2 kursi).

Sedangkan Hj Ngesti Ridho Yahya dan H Mat Amin berdasarkan informasi banyak pihak menyebutkan telah menerima dukungan bwrupa B1-KWK dari Partai Keadilan Sejahtera (4 kursi), Partai Persatuan Pembangunan (2 kursi) dan Nasional Demokrat (1 kursi).

Sedangkan dukungan baru berupa rekomendasi yakni dari Partai Demokrat (4 kursi).

Baca juga: Jelang Pendaftaran di KPU,Duo Srikandi Palembang Ziarah ke Makam Sultan Mahmud Badaruddin

Sementara dua partai yakni PDI Perjuangan, memang rekomendasi diberikan kepada kader terbaiknya H Ardiansyah Fikri untuk maju menjadi calon walikota namun hingga kini belum ada tanda-tanda koalisi partai berlambang banteng ini.

Jika tidak mendapat koalisi maka dipastikan tidak bisa maju menjadi calon walikota disebabkan PDIP hanya meraih 4 kursi di DPRD Prabumulih.

Sedangkan untuk bisa maju menjadi calon kepala daerah minimal harus mendapat dukungan partai yang memiliki jumlah 6 kursi di legislatif.

Memang sejak beberapa waktu lalu PDIP Prabumulih digadang-gadang akan berkoalisi dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dengan total 4 kursi.

Bahkan H Ardiansyah Fikri digadang akan berpasangan dengan ketua Golkar Prabumulih H Syamdakir Edi Hamid dan ramai disebut pasangan Ber-Fikir (Bersama Fikri dan Syamdakir).

Namun banyak pihak juga memprediksi Partai Golkar akan berlabuh ke Hj Ngesti Ridho Yahya, apalagi sang suami H Ridho Yahya masih merupakan senior Golkar aktif.

Bahkan berbagai sumber menyebut Hj Ngesti siap masuk Golkar serta membesarkan partai berlambang Beringin itu jika mendapat rekomendasi.

Meski demikian banyak juga yang memprediksi jika pilkada Prabumulih akan diramaikan tiga pasangan calon walikota dan wakil walikota Prabumulih.

Partai Golkar dan PDI Perjuangan dalam Pilkada yang akan dilangsungkan pada 27 November 2024 ini menjadi penentu apakah akan terjadi 3 pasang atau head to head alias 2 pasang calon.

"Kalau prediksi kita akan terjadi 2 pasang calon, pilkada akan seru jika terjadi head to head dua calon," ungkap satu diantara anggota legislatif yang enggan namanya disebutkan ketika dibincangi.

Sumber itu juga menyebutkan jika Golkar tidak yakin jatuh ke H Syamdakir lantaran dinilai gagal mempertahankan kursi unsur pimpinan DPRD Prabumulih meski tetap meraih 4 kursi sama seperti sebelumnya.

"Apalagi yang bersangkutan sebagai ketua tidak terpilih, ini menurut kami menjadi sebuah catatan jika Golkar akan menentukan kandidat yang akan direkomendasikan maju," bebernya.

Tokoh lain menyebut jika saat ini sudah bisa diketahui partai-partai di Prabumulih akan berlabuh ke mana dan peluang-peluang untuk meraihnya.

"Sekarang bisa satu pasang, bisa dua pasang dan tiga pasang. Kenapa bisa satu pasang, kalau Gerindra dan Golkar mendukung Hj Ngesti maka yang lain gagal nyalon, bisa dua pasang jika Golkar dan PDIP mendukung H Arlan atau Hj Ngesti. Bisa juga tiga pasang kalau Golkar dan PDIP dukung Ber-Fikir, jadi PDIP dan Golkar ini penentu tiga pasang atau tidak," ungkap salah satu tokoh kota Prabumulih saat dibincangi.

Hal yang sama disampaikan Teguh, warga Gunung Ibul Prabumulih yang berharap terjadi 3 pasang dengan alasan agar pilkada di Prabumulih tidak panas dan bisa aman serta nyaman.

"Kalau dua calon itu bisa panas, persaingannya akan jelas dan pasti akan saling serang," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved