Golkar Usung MataHati di Pilgub Sumsel

Peluang Head to Head HDCU-Matahati Terbuka Lebar, Pengamat : Pertarungan Pilgub Sumsel Akan Keras

"Ini paket tiga koalisi KIM, artinya makin bagus dari koalisi Matahati, " kata Febrian, Kamis (1/8/2024).

Penulis: Arief Basuki | Editor: Yandi Triansyah
HANDOUT
Pasangan MataHati (Mawardi Yahya - Anita Noeringhati) resmi menerima surat dukungan dari Partai Golkar untuk maju Pilkada Sumsel 2024. Surat dukungan tersebut diserahkan langsung oleh Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan diterima Mawardi dan Anita di Jakarta, Kamis (1/8/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Dr Febrian mengatakan, dukungan yang diberikan Golkar kepada Mawardi Yahya- RA Anita Noeringhati (Matahati) menjadi amunisi yang baik bagi keduanya untuk bertarung di Pilgub Sumsel. 

Dimana, dengan partai Golkar nanti bergabung partai Gerindra dan kemungkinan PAN, yang ketiganya adalah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sukses di Pemilu Presiden Februari lalu. 

"Ini paket tiga koalisi KIM, artinya makin bagus dari koalisi Matahati, " kata Febrian, Kamis (1/8/2024).

Dengan tiga partai pemenang Pileg di Sumsel itu (12 kursi), bergabung dengan Gerindra (11) dan PAN (6), menjadikan dukungan kursi di DPRD Sumsel sudah melampaui syarat minimal 15 kursi. 

"Pertama, pasangan ini nanti memenuhi syarat formal maju, dan kedua partainya adalah pemenang pilpres. Itu yang jadi amunisi baik, dan artinya di Pilkada partai pemenang Pilpres akan mempengaruhi nantinya, " ucap Febrian. 

Dijelaskan Febrian, tak menutup kemungkinan Pilgub Sumsel 2024 akan terjadi head to head, antara Herman Deru- Cik Ujang (26 kursi) melawan Matahati.

Tanpa mengecilkan peluang Heri Amalindo- Popo Ali (Hapal) yang masih berjuang untuk meraih dukungan saat ini. 

"Saya menilai nanti lebih berpeluang terjadi head to head, karena Hapal belum kelihatan, sebab lebih Heri yang nyalon dan Popo ikut konteks itu, " tandasnya. 

Diungkapkan Febrian dengan peta kekuatan parpol yang ada, pastinya pertarungan Pilgub Sumsel akan terjadi keras, mengingat ini pertarungan awalnya teman pada 2018 (HD-MY), namun 2024 menjadi rival.

"Jelas pertarungan ini akan keras, dan lebih pas lagi menggambarkan. Meski elektabilitas survei HD unggul, tapi dengan kepastian ini akan merubah persepsi masyarakat, dan ini saya pikir pertarungan keras sekali, " ungkapnya.

Diterbangkan Febrian, dalam meraih kemenangan di Pilgub nanti pastinya paslon dan tim pemenang harus bisa mengatur strategi pemenangan. 

"Jadi yang paling penting setelah ini apa,  Matahati banyak lakukan gerakan. Kalau malu- malau belum tentu menaruh simpatik ke masyarakat, " tandasnya. 

Disisi lain dengan dukungan Golkar ke Matahati, maka peluang Popo Ali bersama Heri Amalindo untuk diusung partai Golkar pastinya sudah tertutup, dan jikapun Hapal tetap ingin maju pastinya dari partai lainnya. 

"Matahati sudah mengantongi rekom partai itu selesai, kalau Popo Ali berharap Golkar selesai, tapi partai lain bisa saja. Misal dia kader A tapi diusung partai B tak masalah, dan optimistis itu bisa dikatakan maju dan dari partai yang dia pikir bakal mendukung, ' jelasnya. 

Dilanjutkan Febrian, untuk dukungan parpol lainnya, bisa saja nanti mencair dan bisa saja dalam poros koalisi Hapal atau bergabung dengan poros HDCU atau Matahati. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved