DSA Kuasai 40 Persen Saham SFC

Siapapun Pegang Saham Sriwijaya FC Mesti Terselamatkan, Pengamat: Jangan Sebatas DP Pemain

Kabar hadirnya PT Digi Sport Asia bakal mensupport langkah memulai persiapan Sriwijaya FC di musim kompetisi Liga 2 2024/25 disambut baik

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Pengamat sepakbola Sumatera Selatan, DR H Syamsu Ramel MKes mengomentari 

"Kalau sejarahnya Sriwijaya FC take over dari Persijatim Solo pada akhir tahun 2004 kita melalui Pemprov Sumsel menggunakan APBD zamannya Pak Syahrial Oesman Gubernur saat ini," kata DR H Syamsu Ramel MKes.

Di perjalanan waktu klub Sriwijaya FC ini berubah dikelola menjadi PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri). Kemudian ada regulasi pemerintah tidak boleh terlibat langsung di olahraga sepakbola profesional.

"Itu permasalahannya. Dari ketiga hal itu kalau saya melihatnya sekarang ini memang klub profesional itu bagaimanapun perlu biaya yang besar," ujar Ramel.

Ramel menjelaskan, untuk profesional menangani klub di daerah ini mengalami kesulitan karena mengharapkan dari sponsor-sponsor itu agak sulit.

"Campur tangan gubernur tetap diupayakan agar bisa mengkondisikan bagaimana caranya mencari dana itu. Apakah dari BUMN, atau BUMD yang ada," katanya. 

Tapi kedepan Sriwijaya FC diharapkan ini sudah bisa mandiri. Seperti klub-klub Eropa seperti itu. Memang sudah mandiri betul mereka.

Untuk itulah perlu upaya-upaya agar klub ini betul-betul profesional. Dan juga harus dikelola oleh orang-orang profesional.

"Kita berharap untuk saat ini karena SFC ini klub punya kita sama-sama Sumsel dalam hal ni Pak Gubernur, kita masih mengharapkan gubenur itu mengakomodirlah kelemahan di Sriwijaya FC ini tentang pendanaan itu, dikomunikasikan," ujarnya.

Di samping itu harus diupayakan juga dari manajemen klub. Jangan manajemen ini hanya mengharapkan dari gubernur terus. Harus ada terobosan, bagaimana caranya.

Manajemen Sriwijaya FC mengelar diskusi dengan pentolan tiga kelompok suporter di Monte Cafe Jl KHA Dahlan Palembang, Minggu (21/7/2024) malam. Turut hadir Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE, Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid SH, Sekretaris Tim SFC Safrizal Afandi SE. Kemudian Ketua Sriwijaya Mania (S-MAN) Eddy Ismail, Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH, dan  Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn.    
Manajemen Sriwijaya FC mengelar diskusi dengan pentolan tiga kelompok suporter di Monte Cafe Jl KHA Dahlan Palembang, Minggu (21/7/2024) malam. Turut hadir Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE, Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid SH, Sekretaris Tim SFC Safrizal Afandi SE. Kemudian Ketua Sriwijaya Mania (S-MAN) Eddy Ismail, Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH, dan  Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn.     (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Welcome Coach Jafri Sastra, Rocky Kabid Korlap Singa Mania: Perlahan Kita Coba Buat Bangkit

 

Ramel juga mengharapkan yang mengurus klub ini harus orang-orang profesional, jangan lagi diurusi oleh orang yang hanya 25 persen konsennya untuk klub ini. Dia ngurusi pekerjaannya tapi ngurusi klub. Harusnya minimal 75 persen ngurusi klub sehingga mencari langkah-langkah. Dan dia digaji klub, totalitas mengurus klub.

"Ini perlu pemikiran yang sangat mendalam bagaimana caranya. Ditunjuklah orang yang profesional, kan banyak yang entertaint. Cuma untuk saat ini masih dibutuhkan intervensi dari pemerintah. Sekian tahun pemain dari Sumsel. Sekian tahun pemainnya profesional. Cuma tidak bisa berjalan," pungkasnya.

 

Dapatkan update berita ini dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved