DSA Kuasai 40 Persen Saham SFC

Nasib Sriwijaya FC Jelang Liga 2 Diujung Tanduk, Pj Gubernur Sumsel Sebut Masih Harus Dibahas

Jelang digulirkannya kompetisi Liga 2, kondisi Sriwijaya FC sangat kritis, bahkan dikabarkan saat ini 40 persen sahamnya dikuasai PT Digi Sport Asia

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: adi kurniawan
Handout
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, terkait nasib Sriwijaya FC masih akan dibahas terlebih dahulu jelang Liga 2 bergulir 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jelang digulirkannya kompetisi Liga 2,  kondisi Sriwijaya FC sangat kritis, bahkan dikabarkan saat ini 40 persen sahamnya dikuasai PT Digi Sport Asia.

Menurut Penjabat atau Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, terkait Sriwijaya FC masih akan dibahas terlebih dahulu.

"Semuanya akan di bahas terlebih dahulu, nanti kalau sudah dibahas  akan diinformasikan hasilnya," kata Elen secara singkat saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (22/7/2024).

Elen pun belum bisa memberikan komentar yang banyak, lantaran masih akan dibahas terlebih dahulu.

Padahal kompetisi Liga 2 akan kick off bulan September 2024 ini.

Suporter Sriwijaya FC Desak Pj Gubernur Sumsel

Pasca mendengarkan curhat dari pengurus dan manajemen jika klub Sriwijaya FC saat ini dalam kondisi kritis, Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn mengaku tersentak dan siap melakukan aksi.

Yayan akan datang sendiri mengantarkan keranda mayat ke kantor gubernur di Jl Kapten A Rivai, Kamis (25/7/2024) sebagai simbol untuk menggugah Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan semuanya untuk peduli dengan keadaan Sriwijaya FC yang perlu diselamatkan.

Rencananya Yayan akan mengenakan Sal Sriwijaya FC bersama keranda mayat melakukan aksi simpatik peduli SFC di halaman kantor gubernur, membaca yasin.

"Saya pribadi ingin menggugah Pak Pj Gubernur dan masyarakat bahwa Sriwijaya FC telah mati," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn kepada Sripoku.com, Senin (22/7/2024).

Yayan mengaku sangat prihatin mendengar kondisi Sriwijaya FC yang sebenarnya saat ini. Untuk itu ia ingin Pj Gubernur turut membantu melihat kondisi dan membantu mencarikan solusi dengan kondisi kritis SFC yang terancam ke Liga 3 ini.

Sebab di saat klub-klub lain memulai persiapan jelang diputarnya kompetisi Liga 2 pada September 2024, tim Sriiwjaya FC yang pernah mengukir prestasi double winner dan segudang gelar juara saat ini belum bisa berbuat apa-apa terkendala finansial.

Masih tertunggaknya pembayaran sisa gaji pemain, akomodasi dan konsumsi musim musim lalu dan belum jelasnya sponsor untuk mensupport tim ini hingsa saat ini.

"Itulah yang menyebabkan saat ini belum ada kontrak pemain. Sedangkan waktu kick-off sudah dekat. Ini kenapa kami sebut Sriwijaya FC sudah mati. Kalau kita terancam degradasi Liga 3.

Kita ingin menggugah Pemprov Sumsel yang memiliki sejarah telah membeli dan memodali berdirinya SFC 2004 dan gubernur sebagai pembinanya supaya turut menyelamatkan SFC ini," beber Yayan Joker. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved