Pilkada Palembang 2024
4 PR Siapapun Walikota Palembang 2024 Terpilih, Evaluasi Masyarakat di Survei LSI
4 PR walikota terpilih di Pilkada Palembang 2024 menjadi catatan pada hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setidaknya ada empat hal menjadi PR (Pekerjaan Rumah) untuk walikota dan wakil walikota yang terpilih di Pilkada Palembang 2024 menjadi catatan pada hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
"Berdasarkan hasil survei ini, masyarakat kota Palembang menitipkan beberapa hal kepada beberapa calon walikota dan calon wakil walikota Palembang," ungkap Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan PhD, Rabu (17/7/2024).
4 hal itu yaitu soal 1. Harga bahan pokok, 2. Banjir, 3. Soal pekerjaan, 4. Soal kemiskinan. Ini PR-PR para pemimpin kota Palembang ke depan menurut evaluasi masyarakat.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis nama Prima Salam SH MM paling cocok jadi wakil walikota di Pilkada Palembang 2024 nanti.
"Untuk sementara berdasarkan hasil survei ini menurut masyarakat yang paling cocok jadi wakil walikota itu nomor satu adalah Prima Salam. Nomor dua adalah Yudha Pratomo Mahyuddin, nomor tiga Akbar Alfaro. Itu tiga teratas yang angkanya di atas 10 persen. Yang lain-lain itu yang angkanya di bawah 10 persen," kata Djayadi Hanan.
Dijelaskan Djayadi Hanan, LSI melaksanakan survei pada tanggal 2-10 Juli 2024 di kota Palembang dengan responden 800 orang, margin error sekitar 3,5 persen. Responden berasal seluruh lapisan demografi dari segi usia, gender, dan wilayah kecamatan se-Kota Palembang.
"Hasilnya pada bulan Juli ini kita menemukan bahwa ada dua nama calon walikota yang unggul cukup signifikan dari nama-nama lainnya.
Dua nama itu adalah Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda. Dan kebetulan kedua-duanya menjabat di pemerintahan," katanya.
Meski keduanya merupakan dua nama teratas, namun jarak elektabilitas antara Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda juga terpaut signifikan.
"Artinya Ratu Dewa unggul signifikan dari Fitrianti Agustinda. Keunggulannya mencapai 20-40 persen, tergantung simulasi nama-nama itu," kata Djayadi Hanan yang lulusan Ilmu Administrasi Fisip Unsri Palembang.
Ketua Program Doktoral Ilmu Politik di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) mengatakan setelah disimulasikan pasangan, maka akhirnya akan sama. Pasangan Ratu Dewa bersama pasangannya. Dalam hal ini dicoba Ratu Dewa dengan Prima Salam.
"Maka Ratu Dewa tetap unggul di angka 60-an persen berhadapan dengan Fitri Agustinda dan pasangannya di angka 20-an persen. Dan juga pasangan-pasangan yang lain.
Jadi keunggulan Ratu Dewa terhadap Fitrianti Agustinda disimulasi satu nama itu tidak berbeda jauh keunggulan Ratu Dewa disimulasi pasangan," paparnya.
Ia menyebut yang menarik adalah perebutan calon wakil walikota Palembang. Karena siapapun wakil walikota itu harus orang yang tidak menurunkan tingkat elektabilitas calon walikotanya.
Kemungkinan yang akan jadi perebutan adalah menjadi calon wakil walikotanya Ratu Dewa dan wakil walikotanya dari Fitrianti Agustinda.
Mengapa elektabilitas seperti itu karena ada beberapa alasan. Yakni Ratu Dewa dan Fitrianti Agustina adalah dua orang yang pernah menjabat di pemerintahan. Finda mantan Wawako dan Ratu Dewa mantan Pj Walikota.
Karena evaluasi masyarakat terhadap pemerintahan cenderung positif maka evaluasi positif itu cenderung memberikan angka elektabilitas yang tinggi kepada Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda.
Faktor kedua yang mempengaruhi adalah popularitas. Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda adalah dua calon yang popularitasnya paling tinggi.

Baca juga: Fitrianti Agustinda-Arie Wijaya Pasangan Ideal Pilkada Palembang 2024, Pengamat: Saling Melengkapi
Tetapi walaupun keduanya paling tinggi cuma kalau kita bandingkan Ratu Dewa dan Fitrianti Agustinda, popularitas Ratu Dewa lebih tinggi dibanding Finda. Itu yang membuat Ratu Dewa lebih unggul.
Yang kedua, tingkat akseptabilitas atau kesukaan calon itu kalau dibandingkan antara Ratu Dewa dan Finda itu lebih tinggi Ratu Dewa. Itu yang menjelaskan mengapa Finda sementara ini berada di bawah, masih kalah dengan Ratu Dewa.
Faktor yang berikutnya yang bisa menjelaskan kondisi elektabilitasnya seperti itu adalah karena masyarakat menilai kondisi layanan pemerintahan secara umum baik.
Misalnya layanan kesehatan, pendidikan, layanan secara umum layanan infrastruktur jalan cenderung baik.
Ada satu masyarakat nilai yang masih negatif yaitu kondisi kemiskinan. Tapi secara umum positif.
Mengapa elektabilitasnya terus seperti itu karena masyarakat menilai kondisi umum itu lebih positif. Kondisi ekonomi, kondisi politik, kondisi pemerintahan, kondisi Kesehatan itu dinilai cenderung positif dinilai masyarakat.
Sehingga kondisi-kondisi umum yang positif itu memberi peluang kepada orang atau calon yang pernah duduk di pemerintahan apalagi jadi walikota atau wakil walikota untuk memperoleh dukungan masyarakat.
Nandriani Titipkan Harapan untuk Palembang yang Lebih Baik di Tangan Ratu Dewa-Prima Salam |
![]() |
---|
Legowo Kalah di Pilkada 2024, Yudha Pratomo Mahyuddin Siap Bantu Ratu Dewa Bangun Palembang |
![]() |
---|
KPU Segera Tetapkan Ratu Dewa-Prima Salam Jadi Walikota dan Wakil Walikota Palembang Terpilih |
![]() |
---|
Yudha Pratomo Ucapkan Selamat ke Ratu Dewa-Prima Salam Pasca Putusan MK : Semoga Amanah |
![]() |
---|
Ratu Dewa Ajak Masyarakat Palembang Bersatu Usai Putusan MK : Mari Bangun Palembang yang Lebih Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.