Pilkada Lubuklinggau 2024

3 Paslon Berpeluang Maju Pilwako Lubuklinggau, Kemana Arah Pemilih Militan Nan-Suko 2018? 

tiga pasangan muncul di Pilkada Lubuklinggau akan menarik mengingat bakal kandidat merupakan tokoh memiliki jejak rekam politik yang panjang.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Tiga bakal calon walikota Lubuklinggau yang digadang maju Pilkada Lubuklinggau 2024: Rodi Wijaya, Rachmat Hidayat (Yoppy Karim), Sulaiman Kohar 

SRIPOKU.COM - Mendekati pendaftaran Agustus mendatang, dinamika Pilkada Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan kian menarik dengan munculnya tiga pasang yang sebelumnya banyak menduga bakal head to head.

Setelah ada Rodi Wijaya - Imam Senen (Rois) dan Rachmat Hidayat - Rustam Efendi, kini muncul Sulaiman Kohar - Hendri Juniansyah (Suko HJ).

Jika tiga pasangan ini muncul maka kontestasi Pilkada Lubuklinggau 2024 akan berlangsung menarik dan ketat mengingat bakal kandidat tersebut merupakan tokoh yang memiliki jejak rekam politik yang panjang.

Sulaiman Kohar merupakan Wakil Walikota petahana 2013 - 2018 dan 2018 - 2023. Dia sosok duet maut kamajuan dalam memimpin Kota Lubuklinggau dua periode bersama SN Prana Putra Sohe.

Sedangkan Rodi Wijaya politisi Golkar dan wakil rakyat yang mumpuni hingga menjadi Ketua DPRD Lubuklinggau.

Sementara, Rachmat Hidayat yang akrab dikenal dengan Yoppy Karim ini politisi Nasdem yang juga berpengalaman dibidang politik.

Jika dilihat dari psikologi politik, dengan munculnya Sulaiman Kohar yang sempat dikabarkan tidak mendapatkan tiket ini membuat elektoral pilkada Lubuklinggau makin menarik.

"Pemilih militan Nan Suko dua periode yang lalu tentu menantikan apakah Sulaiman Kohar bakal maju dan dapat tiket dukungan partai atau tidak.

Ini yang membuat Sulaiman Kohar secara psikologi politik elektoral diuntungkan," ungkap Pengamat Politik Sumsel Fatkurohman SSos, Sabtu (13/7/2024).

Namun demikian, dijelaskan Bung FK sapaannya, munculnya Rodi Wijaya Politisi Golkar sebagai kandidat membuat pemilih Nan Suko yang non Militan akan terbelah. Pada pilkada 2018 lalu Nan Suko mampu meraih 56,18 persen.

"Kalau saya kaji secara elektoral, jumlah ini sangat signifikan, secara sosiologis diprediksi pemilih Nan Suko terutama pemilih militannya mayoritas lebih memilih Sulaiman Kohar untuk meneruskan kepemimpin SN Prana Putra Sohe," katanya.

Secara analisis, ada beberapa alasan mengapa pemilih militan Nan Suko 2013 dan 2018 lebih memilih Sulaiman Kohar.

Pertama secara ketokohan, Sulaiman Kohar penompang utama elektoral SN Prana Putra Sohe selama dua kali pilkada.

Kemudian, keharmonisan duet ini membuat kepemimpinan dua periode SN Prana Putra Sohe - Sulaiman Kohar (Nan Suko) telah membawa kemajuan pesat Kota Lubuklinggau.

Peneliti Public Trust Institute (PUTIN) Fatkurohman
Peneliti Public Trust Institute (PUTIN) Fatkurohman (Handout)

Baca juga: Suporter Minta Pertahankan Chencho, Manajemen Sriwijaya FC: Tergantung Coach Jafri Sastra

"Dengan tidak adanya konflik politik keduanya maka pemilih militan Nan Suko tentu akan melihat peran strategis Sulaiman Kohar selama ini sehingga menjadi magnet pemilih pilkada 2024," terang Koordinator Public Trust Institute Wilayah Sumsel ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved