Banyuasin Bangkit

Dorong Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelapa, Ini yang Dilakukan Pemkab Banyuasin

Dibandingkan total luas kebun kelapa di Sumsel seluas 69.239 hektare, maka 69,71 persen kebun kelapa Sumsel berada di Kabupaten Banyuasin.

Penulis: Ardiansyah | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/M ARDIANSYAH
Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir Erwin Ibrahim, ST MM MBA, IPU Asean Eng menghadiri lokakarya bertajuk ‘Coconut Value Chain Workshop: How Collaboration Creates Impactful Busines’ yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (10/7/2024). 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir Erwin Ibrahim, ST MM MBA, IPU Asean Eng menghadiri lokakarya bertajuk ‘Coconut Value Chain Workshop: How Collaboration Creates Impactful Busines’ yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (10/7/2024).

Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk memperkuat kolaborasi di antara para pelaku dalam rantai nilai kelapa sehingga dapat menciptakan bisnis yang lebih berdampak dan berkelanjutan.

Dijelaskan Sekda Erwin, Kabupaten Banyuasin memiliki luas kebun kelapa 48.266 hektare dengan jumlah produksi 46.760.000 ton Pada tahun 2023.

Dibandingkan total luas kebun kelapa di Sumsel seluas 69.239 hektare, maka 69,71 persen kebun kelapa Sumsel berada di Kabupaten Banyuasin.

“Luas perkebunan kelapa di Banyuasin terluas di Sumsel,” ujarnya.

Dilanjutkan Sekda, sesuai dengan program pemerintah pusat saat ini Indonesia terus mendorong hilirisasi produk kelapa untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing di pasar internasional.

“Kita berharap dengan kegiatan ini kedepan nilai produk kelapa kita akan bisa mengalami peningkatan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan komunitas lokal lainnya,” harapnya, Rabu (10/7/2024).

Lebih lanjut Sekda termuda di dalam sejarah Pemerintahan Kabupaten Banyuasin ini juga mengatakan kegiatan lokakarya ini akan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke daerah Sungsang.

Setelah kunjungan lapangan harapannya akan mencapai dampak signifikan pada peningkatan kualitas dan nilai produk kelapa, juga terjadi penguatan kolaborasi dan jejaring melalui interaksi langsung dengan petani, pengusaha, dan pemangku kepentingan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved