Banyuasin Bangkit

Bupati Askolani Hadiri Rakor Optimalisasi Pendapatan Daerah Bersama Gubernur Sumsel

Bupati Banyuasin Dr H Askolani SH MH menghadiri Rapat Koordinasi  Pemerintah Daerah dengan Tema

Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
handout
RAKOR - Bupati Banyuasin Dr H Askolani saat menghadiri Rakor Optimalisasi Pendapatan Daerah Bersama Gubernur Sumsel di Griya Agung Palembang, Senin (6/10/2025) kemarin. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -  Bupati Banyuasin Dr H Askolani SH MH menghadiri Rapat Koordinasi  Pemerintah Daerah dengan Tema, ” Optimalisasi Pendapatan Daerah”.

Rapat yang dipimpin langsung Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru di Griya Agung Palembang pada Senin, (6/10/2025).

Rapat yang digelar secara tertutup ini, membahas Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Sumsel 2026, Strategi terhadap Penuruan Alokasi TKD, dan Strategi APBN 2026.

Adapun tantangan dan langkah yang akan dilakukan Pemerintah Daerah dalam strategi penurunan alokasi TKD antara lain : 

1. Penurunan Alokasi TKD sehingga ruang fiskal Daerah menyempit-dan reprioritas program/kegiatan sesuai urgensi dan dampak.

2. Peningkatan pendapatan selain TKD  Optimalisasi PAD melalui Intensifikasi/ekstensifikasi pajak dan digitalisasi.

3. Mengupayakan belanja daerah lebih efisien Reformasi belanja : alihkan ke belanja produktif dan digitalisasi layanan.

4. Risiko gagal salur/ gagal serap dana transfer Perbaikan perencanaan dan percepatan realisasi DAK/DBH, Pemenuhan syarat salur.

5. Keterbatasan Pembiayaan Pembangunan Diversifikasi Pembiayaan, KPBU, Pinjaman Daerah dan Investasi Swasta.

6. Formula TKD berbasis kinerja fiskal daerah Perbaikan kinerja fiskal dan tata kelola ( laporan keuangan, indikator pembangunan).

7. Optimalisasi peran dunia usaha dan masyarakat Kolaborasi dengan Bumdes, Koperasi, CSR dan PPP.

Bupati Banyuasin Dr H Askolani mengatakan bahwa perlu mencari pola baru untuk meningkatkan PAD Kabupaten Banyuasin.

”Ada lebih kurang 200 kendaraan yang belum membayar wajib pajak, Badan Usaha Milik Daerah untuk dimaksimalkan, Pajak PBB, dan semua sektor yang ada kaitan menjadi kewenangan Daerah untuk ditingkatkan. Jadi kita sepakat untuk meningkatkan PAD di wilayah masing-masing,” jelasnya, Selasa (7/10/2025).

Senada dengan itu, Gubernur Sumsel dalam wawancaranya juga mengatakan bahwa perlu menyikapi berkurangnya secara drastis TKD yang rata-rata pengurangannya bisa mencapai 39 persen. 

”Berkurang drastisnya TKD kita, namun pembangunan tidak boleh berhenti, oleh karena itu, kita perlu menyikapi hal ini. Salah satu sumber yang jelas kemitraannya antara Pemprov dan kabupaten/kota adalah pajak bahan bakar kendaaran, pajak kendaraan, BPNKB dan air permukaan. Ada empat juta lebih kendaraan terdaftar, tapi yang membayar pajak hanya satu juta. Kita perlu menguraikan apa penyebab wajib pajak tidak membayar pajaknya,” jelasnya.

Lebih lanjut Gubernur Sumsel juga mengatakan bagaimana mengoptimalisasi peran BUMD agar menjadi perusahaan yang produktif dan berkontribusi kepada Daerah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved