Pilkada Banyuasin 2024

4 Item Potret Askolani Unggul di Banyuasin, Calon Lain Mesti Waspadai Lompatan Elektabilitas

Direktur Eksekutif LKPI ini menyebut ada empat item yang membuat Askolani Jasi lebih unggul saat ini dibandingan calon lainnya di Pilkada Banyuasin.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Mantan Bupati Banyuasin H Askolani Jasi 

SRIPOKU.COM - Pengamat politik Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL melihat Pilkada Banyuasin dari beberapa hasil survei yang dilakukan memang H Askolani Jasi baik secara perseorangan dukungan atau elektabilitasnya cukup menonjol dibandingkan dengan calon-calon lain.

Ia menyebut posisi ini kalau disimulasikan, Askolani dipasangkan dengan nama siapa saja itu masih unggul dibandingkan dengan calon-calon yang lain. Termasuk dengan calon yang sudah bermunculan sosialisasi.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) ini menyebut ada empat item yang membuat mantan Bupati Banyuasin ini lebih unggul saat ini dibandingan calon lainnya jelang Pilbup Banyuasin.

"Memang kalau dilihat dari faktor yang bisa unggul itu yang pertama itu karena memang sosialisasi dia di masyarakat tinggi. Misalnya diukur dari dialog tatap muka, pertemuan umum, blusukan di situ Askolani unggul," ungkap Arianto, Kamis (11/7/2024).

Yang kedua, dari segi media sosial juga unggul. Dan yang ketiga dari segi sosialisasi melalui alat peraga spanduk, baliho cukup kuat.

Lalu yang keempat, dari pergerakan tim sukses atau tim pendukung yang mensosialisasikan Askolani itu memang kuat juga.

"Di sini kami melihat empat item memang cukup mendukung untuk Askolani. Nah bagi calon lain kalau kami lihat memang harus cukup bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas Askolani," kata Arianto.

Karena kata Arianto, kalau misalnya Askolani yang merupakan politisi PDIP ini melakukan lompatan elektabilitas yang cukup kuat lagi dengan sosialisasi cukup banyak. Sementara calon lain sosialisasinya masih sedang-sedang saja agak sulit melihat di elektabilitas Askolani.

"Tapi ini kalau kami lihat pemilih juga masih bersikap cukup cair karena akan terjadi pergolakan elektabilitas di satu atau dua bulan ini," kata mantan peneliti LSI. 

Dilihat dari sini memang masa mengambang, masa yang akan mengubah pilihan ke calon bupati atau wkali bupati pada waktu berpasangan nanti memang cukup besar. Lebih dari 45 persen masyarakat akan mengubah pilihan ke calon bupati lain.

Artinya pemilih itu masih berfat cair kalau kami lihat tidak ada memang pemilih yang "sudah menonjol elektabilitasnya".

Tapi harus diwaspadai karena apabila pemilih itu terjadi misalnya pemilih itu bersifat masive dalam satu bulan ke depan ini maka akan sulit juga mengejar elektabilitas yang didapat Askolani sekarang.

Kalau ini untuk angka sosialisasi dari angka 4 item tadi memang Askolani di atas 35 persen sudah unggul. Sementara calon-calon lain kami lihat sekitar masih di 12 persen sampai 10 persen.

Baca juga: 3 Langkah Disiapkan Ultras Palembang Selamatkan Sriwijaya FC 2024, Qusoi: Syahrial Oesman Komit

Artinya memang harus ditingkatkan intensitas sosialisasinya itu. Karena sudah unggul lebih dari dua kali lipat itu maka calon lain itu harus mengejar ketertinggalan dari Askolani sosialisasi itu harus tiga kali.

Karena kalau sama saja misalnya Askolani 35 persen, calon lain 35 persen artinya akan sejajar dan itu akan berat untuk menaikkan popularitas dengan akseptabilitas dan elektabilitas.

Jadi memang harus ada lompatan yang cukup kuat bagi calon lain di Banyuasin itu untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas Askolani.

"Karena posisi Askolani itu memang elektabilitasnya secara perseorangan kuat, angkanya di atas 50, di atas 56. Memang sudah cukup unggul dikategorikan signifikan secara statistik," pungkasnya.  

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved