PPDB SMA di Sumsel
PPDB SMA di Sumsel Dinilai Sarat Masalah, DPD LAI Buka Posko Pengaduan dan Siap Back-up Ombudsman
Dukungan disampaikan oleh sejumlah elemen masyarakat dan advokat yang tergabung dalam Lembaga Advokasi Indonesia (LAI) Sumsel.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: pairat
SRIPOKU.COM - Upaya dari Ombudsman RI Perwakilan Sumsel untuk membongkar dugaan praktik penyimpangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terutama untuk tingkat SMA-SMK di Sumsel mendapatkan dukungan.
Kali ini dukungan disampaikan oleh sejumlah elemen masyarakat dan advokat yang tergabung dalam Lembaga Advokasi Indonesia (LAI) Sumsel.
"Kami mendukung dan siap untuk mengawal Ombudsman agar tidak ditekan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Kita menginginkan adanya perbaikan sistem PPDB ke depan," imbuh Ketua Dewan Pembina LAI Sumsel, Adv.Rizal Syamsul,SH,MH, Sabtu (23/6/2024).
Rizal menyebut awalnya pihaknya menerima kuasa dari salah seorang wali siswa yang anaknya menjadi korban praktik curang dalam PPDB di salah satu sekolah favorit yang ada di Kota Palembang.

Baca juga: Karut Marut PPDB SMA Jalur Prestasi di Palembang, Wali Murid Geruduk Ombudsman Sumsel
Yang lalu berkembang ke sejumlah sekolah favorit lain di Palembang.
Setelah dilakukan investigasi, hasilnya 80 persen laporan itu terbukti termasuk saat dilakukan perbandingan data dengan laporan yang diterima ombudsman.
Dari jumlah itu, hampir 80 persen permasalahan PPDB itu ada di jalur prestasi.
"Makanya kami mendukung Ombudsman yang merekomendasikan agar Disdik Sumsel menunda pengumuman peserta PPDB tingkat SMA dan SMK yang lulus utamanya dari jalur prestasi," tegasnya
Ditambakan pula oleh Ketua LAI Sumsel, Antoni,S.Kom setelah dilakukan penyamaan data antara LAI Sumsel dan Ombudsman Sumsel ada kesamaan ternyata benar siswa yang didampingi tersebut sebetulnya memenuhi skor tapi tidak diluluskan oleh pihak Disdik Sumsel dan sekolah yang dituju.
Dicontohkan, ada di salah satu SMA negeri favorit di Palembang ada pesta tes yang skornya setelah dijumlahkan 600 ternyata dinyatakan tidak lulus.
Sementara, di sisi lain ada yang hanya mendapatkan skor 300-400 justru diluluskan.
"Kami juga saat ini telah membentuk tim pencari fakta untuk hasil seleksi PPDB. Dan membuka posko pengaduan dugaan kecurangan terkait PPDB di Sumsel terutama untuk tingkat SMA dan SMK," tegas Antoni didampingi Ketua DPW Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) Sumsel Rustam T Husin,SH.
Baca juga: 7 Pernyataan dari Tim PPDB Tanggapi Dinamika PPDB SMA dan SMK di Sumel Usai Dinilai Carut-marut
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.