Gunung Dempo Erupsi

Kondisi Terkini Gunung Dempo Pagar Alam Pasca Erupsi, Warga Masih Dilarang Lakukan Pendakian

Pasca terjadinya erupsi pada 27 dan 31 Mei 2024 kemarin saat ini kondisi Gunung Api Dempo (GAD) aktivitas GAD masih terus dipantau oleh Pos Pengamatan

|
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Wawan Septiawan
Kondisi terkini Gunung Dempo Kota Pagar Alam, Jumat (14/6/2024). Beberapa waktu lalu Gunung Api Dempo (GAD) mengalami erupsi. 

SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM -Kondisi Gunung Api Dempo (GAD) aktivitas GAD masih terus dipantau oleh Pos Pengamatan GAD Kota Pagar Alam, Jumat (14/6/2024).

Seperti diketahui, Gunung Dempo Kota Pagar Alam sempat terjadi erupsi beberap waktu lalu.


Berdasarkan pengamatan dan laporan dari tanggal 16-31 Mei 2024 pengamatan Visual Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur, selatan, dan barat. Suhu udara sekitar 18—-28”C. 


Pada tanggal 17 Mei 2024, terjadi perubahan warna air danau kawah dari hijau tosca menjadi abu-abu. Terjadi 2 kali Letusan pada tanggal 27 dan 31 Mei 2024 dengan kolom asap setinggi 200-500 meter di atas danau kawah, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu.


Pengamatan Instrumental Kegempaan yang terekam seismograf selama periode 16-31 Mei 2024 adalah 2 kali gempa Letusan/Erupsi, 12 kali gempa Hembusan, 1 kali gempa Terasa skala II MMI, 19 kali gempa Tektonik Jauh, dan 16 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo dominan 0,5 mm. Kegempaan pada periode ini masih didominasi oleh gempa tremor menerus.


Untuk itu hasil evaluasi 2 Aktivitas Gunung Dempo periode 16-31 Mei 2024 cenderung mengalami peningkatan. Pada Tanggal 17 Mei 2024 terjadi perubahan wama air danau kawah dari hijau tosca menjadi abu-abu. 


Kemudian pada 27 Mei 2024 pukul 04.06 WIB terekam gempa erupsi dengan visual berupa emisi asap di atas danau kawah berwarna putih hingga kelabu dengan ketinggian maksimal 500 meter di atas danau kawah dan lontaran material erupsi mencapai jarak maksimal 300 meter dari pusat kawah. 


Tanggal 31 Mei pukul 03.58 WIB terekam gempa erupsi dengan visual berupa emisi asap berwarna putih hingga kelabu dengan ketinggian maksimal 200 meter di atas danau kawah. 


Pada periode 1-15 Mei 2024 terekam gempa Vulkanik Dangkal dan Low Freguency yang menindikasikan adanya suplai magma dari dalam menuju ke permukaan. Sedangkan kegempaan yang terekam pada periode ini didominasi oleh gempa-gempa permukaan seperti Hembusan dan Letusan.

Gempa Tremor yang mengindikasikan kenaikan fluida (gas, cairan, dan batuan padat) atau pemanasan air kawah di kedalaman lebih dangkal juga masih terekam. 


Hasil spektogram gempa Gunung Dempo dari tanggal 16 hingga 31 Mei 2024 menunjukkan gempa frekuensi rendah (frekuensi dominan sekitar 2,4 Hz) yang berasosiasi dengan input fluida masih terekam meskipun intensitasnya menurun.

Gempa dengan frekuensi ini dapat memicu terjadinya input fluida secara tiba-tiba dan dapat bereaksi langsung ke permukaan. 

 

Berdasarkan pengamatan visual melalui CCTV, air danau kawah berwarna abu-abu dan disertai hembusan asap. Kejadian erupsi seperti tanggal 27 dan 31 Mei masih mungkin terjadi.

Potensi ancaman bahaya saat ini adalah erupsi freatik yang menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah/puncak. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved