Berita Ogan Ilir

4 Tol di Sumsel Bakal Terkoneksi oleh Proyek Junction Palembang, Mulai Tol Kapal hingga Kapal Betung

PT Hutama Karya kembali menggarap dua proyek junction di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
Hutama Karya.
Pembanguan Junction Palembang yang akan menghubungkan beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Sumatera Selatan. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - PT Hutama Karya kembali menggarap dua proyek junction di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Salah satu yang sedang dibangun yakni Junction Palembang sepanjang 8,25 kilometer dengan enam ramp konstruksi dari total 10 ramp.

Jika proyek ini selesai maka sejumlah tol yang ada di Sumsel akan terhubung, mulai dari Tol Kayuagung-Palembang, Palembang-Indralaya, Indralaya-Prabumulih dan Palembang-Betung. 

"Nantinya Junction Palembang akan menghubungkan sejumlah jalan tol yang telah beroperasi di Provinsi Sumatera Selatan seperti Tol Kayuagung-Palembang, Palembang-Indralaya, Indralaya-Prabumulih dan Palembang-Betung," jelas Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, Jumat (14/6/2024) melalui keterangan tertulis.

Pada periode yang sama, progres pengerjaan Junction Palembang telah mencapai 26,48 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 83,94 persen. 

Dari segi teknis, proyek ini dilengkapi dengan lebar lajur 4 meter dan kecepatan rencana 40 hingga 60 kilometer per jam.

Adapun tantangan pada proyek Junction Palembang didominasi oleh struktur menggunakan pile slab dan jembatan tinggi, di mana trase tersebut melintasi jalan tol eksisting yang beroperasi.

Sehingga untuk menjawab tantangan tersebut, Hutama Karya menerapkan penggunaan digitalisasi konstruksi pada seluruh tahapannya, mulai dari perencanaan, konstruksi, bahkan pengarsipan data. 

"Berbagai teknologi yang digunakan meliputi BIM (Building Information Modeling), TLS (Terrestrial Laser Scanning), GIS Dashboard, video surveillance, HK automate, photogrammetry," papar Adjib.

Implementasi digital construction ini disebut Adjib bermanfaat ganda bagi pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh Hutama Karya.

Seperti memungkinkan perencanaan dan desain yang lebih akurat, memberikan visualisasi konstruksi yang akan membantu mengidentifikasi potensi masalah.

"Serta tentunya mengurangi risiko human error," tutup Adjib

Selain itu, proyek junction Rengat-Pekanbaru Seksi Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru sepanjang 30,57 kilometer.

Pembangunan junction tersebut merupakan bagian dari ruas pembangunan tahap II.

"Proyek junction ini didesain untuk mendukung akses JTTS yang telah beroperasi. Kedua proyek ini mulai digarap pada akhir bulan Desember 2023, dengan target rampung di tahun 2025 mendatang," terang Adjib

Hingga akhir Mei 2024, progres fisik Junction Pekanbaru Bypass Pekanbaru telah mencapai 16,27 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 26,17 persen. 

Proyek ini direncanakan memiliki lebar jalur 3,6 meter, serta jumlah lajur 2x2 meter pada tahap awal. 

Dari sisi fasilitas struktur, dilengkapi dengan satu rest area tipe A pada titik STA 190+450, tiga gerbang tol, tiga interchange (simpang susun) dan tiga jembatan sungai.

Sementara itu, jalan tol yang memiliki kecepatan rencana maksimum 100 kilometer per jam ini secara spesifik akan menghubungkan Tol Pekanbaru-Dumai dengan Tol Pekanbaru-Bangkinang.

Diharapkan pembangunan junction dapat bermanfaat untuk mendukung konektivitas di Provinsi Riau.

"Sehingga mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi wilayah melalui kemudahan mobilisasi kebutuhan logistik," kata Adjib.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved