Pilkada Palembang 2024
4 Fakta Pilkada Palembang Sejak 2008-2018, Wakil Walikota Selalu Menang Jadi Walikota
Pilkada Palembang 2024, merupakan pemilu keempat yang dipilih secara dipilih langsung oleh rakyat.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pilkada Palembang 2024, merupakan pemilu keempat yang dipilih secara dipilih langsung oleh rakyat.
Pertama kali Kota Palembang memilih pemimpin mereka secara langsung sejak 2008.
Ada beberapa fakta unik dari tiga kali berlangsungnya pemilihan langsung tersebut.
Berikut kami rangkum fakta unik Pilkada Palembang sejak 2008-2018
1. Lebih dari 2 Calon
Sejak pertama kali melangsungkan pemilihan daerah secara langsung, Pilkada Palembang faktanya tidak pernah diikuti oleh dua calon.
Tercatat pada Pilkada 2008 bahkan diikuti oleh empat calon yang bertarung memperebutkna kursi nomor satu di Palembang.
Adapun pasangan pertama yakni Muhammad Yansuri dan Hj Sunnah NBU yang diusung Partai Golkar dan PAN
Kemudian pasangan Sarimuda dan Iqbal Romzi yang diusung PKS, PBR, Patriot dan PKPI.
Selanjutnya pasangan ketiga ada Eddy Santana Putra dan Romi Herton yang diusung PDIP, PPP, PDK, PKB, PKPB, Pelopor, PNIM, Buruh, PDS, PPIB dan PPNU.
Pasangan terakhirnya yakni Asmawati dan Ahmad Rizal yang diusung Demokrat.
Adapun pemenang Pilkada Palembang 2008 yakni pasangan Eddy Santana dan Romi Herton.
Pasangan ini meraup 50 persen suara sehingga berhak menjabat sebagai Walikota dan wakil Walikota periode 2008-2013.
Pada Pilkada Palembang 2013 diikuti sebanyak tiga pasang calon
Adapun ketiga pasang calon tersebut yakni Romi Herton berpasangan Harnojoyo, Sarimuda berpasangan Nelly Rosdiana dan Mularis Djahri berpasangan Husni Thamrin.
Pasangan Romi Herton dan Harnojoyo memenangkan Pilkada kali ini dengan perolehan suara mencapai 43,31 persen suara.
Selanjutnya Pilkada 2018 kembali diikuti oleh empat pasang calon
Adapun keempat pasang calon tersebut yakni Harnojoyo berpasangan dengan Fitrianti Agustinda, Sarimuda bersama Abdul Rozak dan Mularis Djahri bersama Saidina Ali kemudian yang terakhir dari calon independen yakni M akbar Alfaro dan Hernoe Roesprijadji.
Pasangan Harnojoyo-Fitri meraup 50 persen lebih suara.
2. Wawako Selalu Menang jadi Walikota
Fakta kedua yakni posisi Wakil Walikota Palembang saat mencalonkan diri menjadi Walikota Palembang selalu menang.
Pada Pilkada Palembang 2013 misalnya, posisi Romi Herton yang sebelumnya menjadi Wakil Walikota Palembang mencalonkan diri menjadi Walikota Palembang.
Romi Herton saat itu menggandeng Harnojoyo sebagai wakilnya.
Hasilnya pasangan Romi-Harnojoyo memenangkan pilkada tahun itu.
Begitu juga yang terjadi pada Harnojoyo.
Harnojoyo sempat menggantikan posisi Romi Herton sebagai Walikota Palembang di periode 2013-2018.
Setelah peride pertama, Harnojoyo kembali maju di Pilkada Palembang 2018.
Harnojoyo yang berangkat dari Wakil Walikota Palembang berpasangan dengan Fitrianti Agustinda.
Pasangan ini bahkan menang lebih dari 50 persen suara.
Setelah dua periode menjadi Walikota Palembang, Harnojoyo tidak bisa lagi maju secara aturan.
Jejak tersebut dicoba diikuti oleh wakilnya yakni Fitrianti Agustinda yang akan maju di Pilkada Palembang 2024.
Apakah sejarah kembali terulang atau sejarah baru ?
3. Calon Independen
Pilkada Palembang 2018 untuk kali pertama calon dari jalur independen bisa bertarung di pemilihan walikota dan wakil walikota Palembang.
Pasangan H.M Akbar Alfaro dan Hernoe Roesprijadji merupakan pasangan pertama yang lolos jalur independen di Pilkada Palembang.
Pada saat itu pasangan ini berhasil meraup suara sekitar 8 persen.
Meski kalah, namun pasangan ini mengores sejarah sebagai pasangan independen yang pernah mengikuti pilkada Palembang.
4. Sarimuda Hatrick Kalah
Fakta keempat ada calon yang sampai tiga kali mencalonkan diri namun gagal.
Ia adalah Sarimuda, sejak 2008 ia sudah ikut bertarung di Pilkada Palembang.
Bahkan ia selalu menjadi lawan terberat dari petahana.
Pada Pilkada 2008 Sarimuda pertama kali berpasangan dengan Iqbal Romzi.
Saat itu pasangan ini hanya meraup sekitar 35 persen suara atau memperoleh suara kedua terbanyak setelah pasangan Eddy-Romi.
Pada Pilkada 2013, Sari Muda kembali maju.
Kali ini ia berpasangan dengan Nelly Rosdiana.
Namun untuk kedua kalinya, Sarimuda belum beruntung.
Ia dinyatakan kalah dari pasangan Romi-Harnojoyo.
Terakhir ia pada Pilkada 2018 ia kembali maju.
Kali ini ia berpasangan dengan Kgs Abdul Rozak.
Namun untuk ketiga kalinya ia kalah dari petahana.
| Nandriani Titipkan Harapan untuk Palembang yang Lebih Baik di Tangan Ratu Dewa-Prima Salam |
|
|---|
| Legowo Kalah di Pilkada 2024, Yudha Pratomo Mahyuddin Siap Bantu Ratu Dewa Bangun Palembang |
|
|---|
| KPU Segera Tetapkan Ratu Dewa-Prima Salam Jadi Walikota dan Wakil Walikota Palembang Terpilih |
|
|---|
| Yudha Pratomo Ucapkan Selamat ke Ratu Dewa-Prima Salam Pasca Putusan MK : Semoga Amanah |
|
|---|
| Ratu Dewa Ajak Masyarakat Palembang Bersatu Usai Putusan MK : Mari Bangun Palembang yang Lebih Baik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/fakta-pilkada-palembang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.