Mimbar Jumat: Pendidikan Nilai Berkurban

Ibadah kurban ini dilakukan oleh seluruh umat Islam dunia di hari yang sama, dengan bentuk hewan baik berupa kambing, sapi, atau unta

Editor: adi kurniawan
TribunPontianak
Ibadah kurban ini dilakukan oleh seluruh umat Islam dunia di hari yang sama, dengan bentuk hewan baik berupa kambing, sapi, atau unta 

Kedua Pendidikan Ibadah, ini merupakan tanda kecintaan hamba kepada Tuhannya, bukti mendekatkan diri kepada-Nya dengan amalan hati, lisan, dan anggota badan.

Terkhusus menyembelih hewan kurban, ibadah ini merupakan bentuk pengorbanan harta seseorang untuk Dzat yang dicinta yaitu Allah.

Ketiga, Pendidikan Akhlak. Ibadah kurban secara fundamental telah mengajarkan urgensi akhlak mulia seorang anak kepada ayahnya.

Hal ini terlihat ketika Nabi Ibrahim a.s menyampaikan perintah Allah agar ia menyembelih puteranya Nabi Ismail a.s.

Nabi Ismail sebagai seorang anak yang terbina dengan ketauhidan yang kuat tanpa ragu mematuhi perintah ayahnya.

Sikap Nabi Ibrahim a.s sekeluarga dalam merespons perintah penyembelihan dari Allah Swt. yaitu: Doa Nabi Ibrahim kepada Allah Swt agar dikaruniakan anak yang saleh, sikap Ismail setelah mendengarkan perintah penyembelihan dari Allah Swt, kepatuhan Hajar kepada Allah dan suaminya ketika digoda oleh setan untuk menghentikan Nabi Ibrahim a.s melakukan penyembelihan terhadap anaknya.

Keempat, Pendidikan Kesabaran, sebagaimana dicontohkan dalam sejarah ibadah kurban adalah ketabahan hati Nabi Ibrahim a.s. sekeluarga dalam menerima ujian dari Allah berupa perintah penyembelihan anaknya.

Kelima Pendidikan keikhlasan, Nabi Ibrahim a.s.sekeluarga dalam menjalankan perintah Allah. Nabi Ibrahim a.s.wdan Hajar ikhlas mengurbankan anaknya, Ismail ikhlas disembelih sebagai kurban kepada Allah Swt. Hal ini tentu lahir karena kecintaan hamba terhadap Tuhannya. Jadi, keikhlasan dapat muncul bila ada cinta atau kasih sayang.

Sehingga penting bagi pendidik dan orang tua untuk menyayangi peserta didik dan anak-anaknya demi memunculkan keikhlasan dalam mendidik anak bangsa masa depan.

Keenam, Pendidikan Sosial, salah satu hikmah dianjurkannya seseorang melihat kurbannya disembelih agar berbaur dengan masyarakat.

Hikmah dianjurkannya pembagian daging kurban adalah melatih untuk bersedekah dan merasakan perasaan orang miskin.

Namun, ibadah kurban bukan dikotomi antara si miskin dan si kaya, tetapi kesadaran akan tanggung jawabnya masing-masing dalam masyarakat, inilah yang akan membentuk struktur kesatuan sosial dalam kehidupan.

Ketujuh, Nilai Pendidikan Dialogis, hal ini yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s. dengan memberitahukan Ismail tentang mimpinya agar dapat dipahami oleh Ismail yang masih remaja.

Cara berdiskusi ini melatih untuk berargumentasi, ketangguhan dan keteguhan untuk patuh kepada Allah dan orang tuanya.

Ini merupakan keberhasilan Nabi Ibrahim a.s. sebagai ayah dengan kecerdasan akal tetapi lebih mendahulukan wahyu dalam mendidik anaknya. Sikap kepatuhan Ismail dapat dipahami sebagai indikator keberhasilan pendidikan metode dialog.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved