Mimbar Jumat: Quality Cum Character Atau Arah Pengembangan Pendidikan Islam

Fenomena pendidikan modern nampaknya mengacu pada paradigma pendidikan yang tidak lagi monolog dalam melihat konsep kefilsafatan pendidikan.

Editor: adi kurniawan
pngwing.com
Ilustrasi Masjid -- Fenomena pendidikan modern nampaknya mengacu pada paradigma pendidikan yang tidak lagi monolog dalam melihat konsep kefilsafatan pendidikan. 

Holistic paradigm adalah cara pandang menyeluruh dalam mempersepsi realitas.

Pendidikan holistik menurut Jeremy Henzell-Thomas (1997) merupakan suatu upaya membangun secara utuh dan seimbang pada setiap murid dalam seluruh aspek pembelajaran, yang mencakup spiritual, moral, imajinatif, intelektual, budaya, estetika, emosi dan fisik yang mengarahkan seluruh aspek-aspek tersebut ke arah pencapaian sebuah kesadaran tentang hubungannya dengan Tuhan yang merupakan tujuan akhir dari semua kehidupan di dunia.

Paradigma pendidikan holistik ini dalam istilah lain telah dikemukakan oleh Amin Abdullah (2020) dengan konsep Paradigma Tauhidik, kemudian dipertegas oleh Azyumardi Azra (2022) dengan menawarkan konsep pendidikan Islam berparadigma tauhid.

Konsep tentang Tauhid Paradigm (paradigma tauhidik) tidak hanya diartikan sebagai mengesakan Tuhan, tetapi mengintegrasikan seluruh aspek cara berpikir, cara bertindak, dan cara berkehidupan sosial.

Dalam konteks pendidikan, menjadi sangat penting kalangan lembaga pendidikan untuk membangun keselarasan, kesatuan, atau unifikasi antara aspek-aspek lahir dan batin, aspek eksoteris dan aspek isoteris, aspek spiritual, dan aspek mental.

Penyatuan berbagai dimensi ini dalam satu kesatuan yang terpadu sangat diperlukan untuk membongkar supremasi keunggulan pendidikan semu yang selama ini diyakini.

Konsep mengenai cara memandang pendidikan secara holistic, tauhidik, dan terpadu ini oleh penulis ditegaskan dengan sebuah kata konsep penting yakni Academic Quality cum Character.

Konsep ini secara tegas menyadari betapa penguasaan aspek intelektual, saintifik dan akademik perlu dilengkapi dengan aspek moralitas dan karakter dalam frame membangun keunggulan supremasi pendidikan modern.

Konsep ini sangat relevan untuk dikembangkan pada lembaga pendidikan Islam, termasuk pada perguruan tinggi Islam. Wallahu a’lam bi al-shawwab.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved