Pilkada Palembang 2024

Ratu Dewa Masih Bertengger di Posisi Atas, LKPI: Dipersepsikan Cepat Tanggap

Elektabilitas Ratu Dewa masih tetap unggul dari nama-nama calon Walikota Palembang yang diprediksi akan bertarung pada pilkada Palembang 2024

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,Pol 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Elektabilitas (dukungan) Drs H Ratu Dewa MSi masih tetap unggul dari nama-nama calon Walikota Palembang yang diprediksi akan bertarung pada Pilkada Palembang 2024.

Setelah beberapa lembaga survei merelease temuan surveinya, kali ini lembaga survei kredibel Lembaga Kajian Publik Independen

(LKPI) juga menemukan temuan kuatnya elektabilitas pria yang sekarang menjabat Pj Walikota Palembang tersebut.

Lembaga survei LKPI yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) melihat ada trend kenaikkan

elektabilitas Ratu Dewa dan dibarengi konsistensi kuatnya tarikan elektorsal dibandingkan dengan nama-nama calon walikota lainnya.


Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,Pol mengungkapkan Ratu Dewa masih mendominasi elemen semua sektor dukungan pemilih dari segi demografi umur, agama, pendidikan, mata pencaharian, pendapatan dan suku/etnis.

"Sebaran elektabilitas Ratu Dewa juga tersebar merata dari pemilih partai-partai politik meskipun Ratu Dewa bukan sebagai kader atau

ketua partai politik. Justru karena Ratu Dewa sebagai seorang birokrat, resistensi dari pemilih yang mempermasalahkan

dari kader atau ketua partai politik terhadap Ratu Dewa hamper tidak ada," ungkap Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,Pol, Senin (13/5/2024).


Pada pertanyaan terbuka (top of mind) atau secara spontanitas responden menjawab langsung nama-nama calon walikota Palembang, Ratu Dewa (38 persen).

Sedangkan nama-nama calon lainnya masih berada di bawah 20 persen dan bahkan banyak yang berada di bawah 1 persen dan massa yang belum menentukan pilihan 45,5 persen.

Pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 18 nama calon walikota, elektabilitas Ratu Dewa tetap bertenger di posisi teratas.

Kalau angka persis elektabilitas nama-nama calon semuanya, saya tidak ingat. Tapi yang saya ingat, pada pertanyaan semi terbuka, elektabilitas Ratu Dewa di angka (52, 2 persen).

Untuk nama-nama calon lainnya, elektabilitsanya masih berada di bawah elektabilitas Ratu Dewa dan terpaut 30, cukup jauh jaraknya secara ststistik.

Selain itu, ada konsistensi tarikan elektoral Ratu Dewa dan secara statistik dikatagorikan unggul signifikan elektabilitasnya.

Memang, harus kerja keras bagi calon walikota lainnya apabila ingin mengejar atau menyalip elektabilitas Ratu Dewa.

"Sebab, kalau dilihat dengan sosialisasi yang sekarang ini dilakukan masing-masing calon, tentunya sedikit sekali efek untuk mendongkrak elektabilitas untuk menyaingi Ratu Dewa,” ujarnya. 

Kuatnya dan konsistensi elektabilitas Ratu Dewa, lanjut mantan auditor survei capres partai Demokrat ini salah satu faktornya adalah tingkat kinerja Ratu Dewa dinilai masyarakat baik.

Ratu Dewa dipesepsikan pemilih sebagai figure/sosok yang cepat tanggap dalam menghadapi keluhan masyarakat dan langsung bertindak. Ketua mustayar NU Kota Palembang ini juga dipersepsikan sosok yang mudah ditemui

Di samping itu Ratu Dewa juga dipersepsikan sebagai figure yang ramah, orangnya perhatian pada rakyat serta sudah ada bukti nyata hasil kerjanya.

Berbagai parameter di atas merupakan salah satu indikator yang kuat mendongkrak elektabilitas Ratu Dewa. Persepsi angka tersebut berada lebih dari 78 persen.

Secara modal sosial, Ratu Dewa memiliki hal tersebut di atas dan tentunya akan berdampak dengan elektabilitas.

Bahkan pada pertanyaan uji simulasi kemantapan pemilih antara nama-nama calon walikota dari delapan nama calon, sampai dua nama calon walikota. Hasilnya adalah elektabilitas Ratu Dewa berada di kisaran angka 59-68 persen.

"Kalau lembaga surveinya bernaung dalam perkumpulan yang sama dan waktu surveinya tidak jauh berbeda, dipastikan hasilnya

akan tidak akan jauh berbeda,” kata mantan kordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang sudah puluhan tahun berkecimpung dalam survei opini publik ini dengan lugas.

RD dikabarkan telah mendapat restu dari Ketum DPP PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Cak Imin untuk maju Pilkada Palembang 2024.

Banyak yang menyebut berhasilnya Pj Walikota Palembang ini merebut tiket PKB yang memiliki 4 kursi di DPRD Palembang lantaran elektabilitas dan pularitasnya masih belum tersaingi.

Selain itu pria kelahiran Muarakuang, OKI, 7 Juli 1969 merupakan keluarga Nahdhatul Ulama yakni menjabat Ketua Pengurus Cabang ISNU (Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama) Palembang  yang juga sekaligus Mustasyar PCNU kota Palembang.

Seandainya nanti PKB resmi merilis kebenaran kabar ini, setidaknya ini akan mematahkan anggapan jika Ratu Dewa tidak akan mendapatkan partai pengusung di Pilwako Palembang lantaran dirinya selama ini tidak berpartai.

"Terkait isu, ya kita sampai saat ini masih terbuka karena dalam proses tahapan pendaftaran dan sejauh ini pihak RD (Ratu Dewa) sangat intens

melakukan komunikasi dengan keluarga besar PKB," ungkap Ketua DPC PKB Palembang H Sutami Ismail kepada Sripoku.com menjawab isu RD kantongi tiket PKB.

Sutami yang juga merupakan Caleg Terpilih DPRD Kota Palembang 2024-2029 mengapresiasi para bakal calon kepala daerah lainnya yang telah mendaftar di PKB. 

"Kita apresiasi. Ada juga kawan-kawan yang lain sudah bangun komunikasi dengan kita. Kita coba terus bangun komunikasi.

Yang jelas sampai sekarang kita masih proses tahapan yang harus dilalui oleh Cakada Kota Palembang," ujar Ketua Fraksi PKB DPRD Palembang.

Sebelumnya H. Sutami Ismail SAg mengungkapkan isi pesan Ketua Umum DPP PKB HA Muhaimin Iskandar

atau yang akrab disapa Cak Imin pada Taaruf mengundang sederet nama Bakal Calon Walikota Palembang yang mendaftar maju Pilkada 2024 di Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Palembang. 

"Kita sudah mengikuti acara Taaruf Gus Muhaimin bersama Bakal Calon Walikota/Bupati Zona se-Sumatera di Hotel Mercure Jakarta Batavia, Rabu (1/5/2024) malam. Alhamdulillah berjalan lancar," ungkap Sutami.

Sutami mengatakan, ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Ketua Umum PKB kepada Calon Kepala Daerah maupun Wakil Kepala Daerah di Zona Sumatera.

"Yang penting prinsipnya bagaimana mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera," kata Sutami.

Sutami yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Palembang menyebut adapun yang hadir Bacawako maupun Bacawawako Palembang

ada H Firmansyah Jadi SE, Hj Fitrianti Agustinda SH MH, Yudha Pratomo Mahyuddin MSc PhD, Ir Basyaruddin Akhmad MSc, M Hidayat SE MSi.

Lanosin hadiri undangan dari DPP Partai Kebangkitan Bangsa dalam acara taaruf dengan bakal calon kepala daerah se Sumatera bagian selatan. (Handout)
Baca juga: LKPI: Herman Deru Justru Mendominasi Pemilih Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

Terkait apa nantinya yang akan diprioritaskan PKB untuk memilih dan menetapkan bakal calon, prinsipya PKB berkeinginan mengusung yang mempunyai visi misi yang jelas.

"Kepala Daerah ataupun Wakil Kepala Daerah yang mempunyai visi misi yang jelas untuk mewujudkan keadilan, kemakmuran masyarakat," terangnya.

Ketua Pengurus Cabang ISNU Palembang Drs H Ratu Dewa MSi
Ketua Pengurus Cabang ISNU Palembang Drs H Ratu Dewa MSi (Handout)

Baca juga: Sinyal Mawardi Yahya Kantongi 29 Kursi, Panglima SO Akui Masih Bakal Ada Lagi Parpol Bergabung 

Sebelumnya Sutami menyebut ada sebanyak delapan Bakal Calon Walikota Palembang yang diundang itu yakni:

1. Ir Basyarudin Akhmad MSc
2. HM Akbar Alfaro BBus MM
3. Prima Salam SH MM
4. Muhammad Hidayat SE MSi
5. H Firmansyah Hadi SE
6. Hj Fitrianti Agustinda SH MH
7. Drs H Ratu Dewa MSi
8. Yudha Pratomo Mahyuddin MSc PhD

Sutami menjelaskan dalam proses pengusungan calon kepala daerah ada beberapa tahapan. Salah satunya pendaftaran, kemudian uji kelayakan dan kepatutan. Terus dilengkapi dengan hasil survei.

"Taaruf dengan Ketum DPP PKB ini sebagai forum silaturahim untuk membangun rasa kedekatan dan kebersamaan antara PKB dengan para Bacakada dan Bacawakada," jelasnya. 

Seperti diketahui Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Palembang resmi membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah (Cakada) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Kamis (25/4/2024) lalu. 

Para tokoh masyarakat atau kandidat yang dinilai mumpuni, untuk menjadi peserta Pilkada di ibu kota provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)

itu, dipersilahkan mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat Cakada PKB Palembang, di kantor DPW PKB Sumsel Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara. 

H Sutami Ismail menambahkan,  dalam penjaringan cakada ini pihaknya membuka kesempatan bagi kader untuk maju. Namun, jika harus mengusung non kader pasti harus sesuai dengan visi misi PKB. 

"Yang jelas calon yang diusung PKB nanti, punya visi misi untuk membangun kota Palembang yang lebih baik lagi, dengan sejalan perjuangan PKB," paparnya. 

Dilanjutkan Sutami, terdapat beberapa tahapan nanti mereka yang telah mendaftar hingga dapat rekomendasi untuk diusung PKB,

mengingat hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 14 Februari lalu, PKB sendiri mengamankan 4 kursi di DPRD Palembang dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah karena masih digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kandidat yang telah mendaftar dianggap serius, akan diundang pada halal bihalal bersama Ketum PKB di Jakarta, dan uji kepatutan dan kelayakan sebelum rekomendasi partai keluar yang juga dilihat dari hasil survei," tuturnya.

Dilanjutkan Sutami, pastinya PKB terus menjalin komunikasi dengan partai politik yang ada di Palembang, sehingga dalam koalisi bisa mengusung pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang. 

"Kita sedang bangun komunikasi, dan pastinya kader yang punya keinginan maju kita persilahkan," pungkas mantan jurnalis. 

 

Dewa Tak Akan Ambisius Mengejar Amanah

PJ Walikota Palembang Ratu Dewa ketika dikonfirmasi menyatakan dirinya tidak akan ambisius mengejar amanah.

"Cita-cita, keinginan dan ambisi boleh, tapi saya tidak akan ambisius menghalalkan segala cara untuk mengejar amanah," kata RD.

Namun saat ini RD masih fokus pada tugas sebagai PNS menjalankan tugas sebagai Pj Walikota.

Ratu Dewa sendiri saat ini masih menjabat Sekda sebagai PNS karena itu adalah jabatan terkahir yang dia emban sebelum diangkat jadi Pj Walikota Palembang.

"Masih fokus PJ dulu saat ini," ujar Ratu Dewa

Karena masih fokus pada tugas Pj, Ratu Dewa juga enggan menjabarkan siapa pasangan yang akan digandeng saat maju nanti.

Diakuinya, niat maju pada Pilwako karena bertekad ingin mengelola Palembang secara profesional. Ia ngaku sedih jika meninggalkan Palembang masih dengan masalah yang belum selesai.

Masalah yakni lampu mati jadi malam hari gelap, jalan rusak, masih banyak warga penerima manfaat bantuan pemerintah yang berada di bawah garis kemiskinan juga banyak rumah tidak layak huni yang harus dibedah.

Karena dia sadar jika hanya Pj Walikota, kewenangannya terbatas sehingga tidak bisa leluasa membangun Palembang dan membereskan PR yang ada.

Itulah sebabnya dia berniat maju dalam Pilwako agar PR itu bisa dituntaskan dengan niat tulus mengabdi.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved