Berita Sriwijaya FC

Presiden Sriwijaya FC Bakti Setiawan Mundur, Suporter: Butuh Sosok Rela Berkorban

Kelompok suporter mengaku tak heran mendengar kabar mundurnya Ir H Bakti Setiawan SSos MM dari jabatan Presiden Sriwijaya FC. 

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Pentolan tiga kelompok suporter; Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi, Ketum Sriwijaya Mania Eddy Ismail, dan Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah 

maka kami siap datang diundang atau kami siap untuk sodorkan fakta integritas bahwa sang calon siap untuk memajukan olahraga di Sumsel terkhusus kemajuan SFC kedepan," ujarnya.

Tiga pentolan suporter Sriwijaya FC; Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi, Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah, Ketum Sriwijaya Mania Eddy Ismail
Tiga pentolan suporter Sriwijaya FC; Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi, Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah, Ketum Sriwijaya Mania Eddy Ismail (KOLASE/SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Pemegang Saham Sriwijaya FC Ungkap Alasan Presiden Klub Bakti Setiawan Mundur, Dihandle Dua Direksi 

Kalau bicara politik, kata Qusoi, tolong melek dulu hubungan sepakbola internasional, coba cek pemilik dari AC MILAN dulu yaitu mantan Perdana Menteri Italia Alm. Selvio Berlusconi

Yang terbaru Calon Gubernur Sumatera Barat, anggota DPR RI dari Gerindra yaitu Andre Rosiade yang mati-matian ngotot bela Semen Padang FC dan

backup total agar Semen Padang FC melaju kencang di Liga 2 untuk gapai posisi naik ke Liga 1 dan terbukti akhirnya Semen Padang FC naik ke Liga 1 musim depan.

"Nah sekarang ada orang yang berjasa dalam pendirian SFC dan siap turun gunung kembali untuk mengurusi SFC agar naik kembali ke kasta tertinggi, kok dibilang ada unsur politik.

Lah harusnya malu dong Calon Gubernur lain tidak berani terang-terangan untuk masukkan visi misi mereka untuk memajukan olahraga Sumsel khususnya SFC yang sudah jadi ikon Sumsel dan sudah pernah jadi grup raksasa Liga Indonesia, yang pernah mencicip pertandingan AFC dan LCA," papar Qusoi.

Juga ada pertanyaan netizen selama ini kemana Wagub petahana, kok baru sekarang nimbul untuk mengurusi SFC.

"Harap diketahui kemarin HDMY sudah komitmen tidak akan turunkan sanak dulur untuk urusi SFC, karena belajar dari kasus Dodi Reza Alex yang kalah dari Pilgub hingga SFC langsung degradasi ke Liga 2," terangnya.

Maka HDMY tidak terlalu dalam mengurusi SFC dan juga kewenangan Wagub masih dibayangi oleh gubernur, maka tak leluasa bergerak.

"Sekarang bagi kami 3 supporter kami tak peduli saat ini urusan politik atau tidak, yang penting ada orang yang bakal mati-matian mengurusi SFC.

Baca juga: Demokrat Palembang Pastikan tak Ada Dua Matahari, Yudha Pratomo Mahyuddin Klaim Direstui AHY

Siapapun itu kami dukung, tapi dengan syarat jangan PHP, jangan omdo, jangan manfaatkan SFC hanya 5 tahun sekali," tegasnya.

Belajar dari kasus Dodi Reza juga ada hal-hal baik yang patut ditiru dan di zaman Dodi Reza juga SFC berjaya dengan berbagai macam gelar.

"Beliau tak berkutik saat Pilgub kalah dan 8 pemain bintang dijual untuk menutupi keuangan SFC yang mulai goyang," ujarnya.

Qusoi juga berempati menanggapi informasi terbaru dari Komisaris Utama PT SOM H Asfan Fikri Sanap terkait mundurnya Bakti Setiawan lantaran terkena stroke ringan.

"Kami berdoa agar cepat sembuh. Juga bakal bahaya kalau lanjut mengurusi SFC karena bakal beban pikiran yang mendalam," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved