Berita Lubuklinggau

Ribut Masalah Lahan Parkir, Dua Bersaudara Tusuk Jukir di Terminal Atas Lubuklinggau Hingga Tewas

Karel (37 tahun), seorang Juru Parkir di Terminal Pasar Atas Kota Lubuklinggau Sumsel tewas setelah menjadi korban penusukan.

|
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Odi Aria
Handout
Jukir korban penusukan saat berada di RS Ar Bunda Lubuklinggau. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU- Karel (37 tahun), seorang Juru Parkir di Terminal Pasar Atas Kota Lubuklinggau Sumsel tewas setelah menjadi korban penusukan.

Warga Jl Garuda hitam No 46 Rt 01 Kelurahan Pasar Pemiri Kecamatan Lubuklinggau Barat II ini tewas setelah dikeroyok oleh  Len dan Lit kakak beradik.

Akibat kejadian itu Karel mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kiri sampai mengakibatkan bocor di paru-paru.

Karel sempat dilarikan ke rumah sakit Ar Bunda  namun nyawanya tak tertolong.

Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di depan loket Waspada Terminal Pasar Atas Kelurahan Mesat Jaya Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Pada Kamis (21/3/2024) kemarin.

Berdasarkan informasi dihimpun, sebelum kejadian memang antara Karel dengan Len dan Lit sempat terjadi sempat terjadi cekcok mulut diduga masalah lahan parkir.

Beruntung cekcok mulut yang nyaris terjadi baku hantam itu dilerai oleh warga setempat, kemudian baik Karel  Len dan Lit pun pergi dari tempat kejadian itu.

Namun, Kamis (21/3/2024) kemarin sekira pukul 14.30 Wib di terminal atas saat korban bernama Karel sedang di depan loket Waspada didatangi pelaku Len dan Lit  dengan berboncengan.

Saat itu motor dikendarai Len, secara tiba-tiba pelaku Lit turun dari motornya dan langsung menusuk korban di bagian dada sebelah kiri, setelah itu Let dan Lin langsung berlari kabur meninggalkan motor yang mereka kendarai.

Kemudian korban Karel oleh warga setempat langsung dibawa ke rumah sakit Ar Bunda untuk penanganan medis.

R warga setempat menuturkan pertengkaran terjadi tidak satu dua kali, namun sudah seringkali terjadi.

"Sehari sebelum kejadian akhirnya pecah baku hantam. Tapi warga berhasil melerai," ungkap, Jumat (22/3/2024).

Kemudian puncaknya pasca baku hantam itu ketegangan memuncak hingga akhirnya terjadilah penusukan oleh Len dan Lit.

"Kemudian yang menjadi korban Kena adalah Karel yang kebetulan saat itu berada di lokasi kejadian," ungkapnya.

Dia menambahkan diduga penyebab penganiayaan ini karena memang sebelumnya mereka ada selisih paham masalah parkir di Terminal Atas.

Lanjutnya, sepengetahuannya memang di terminal atas, ada dua kelompok juru parkir. Kelompok pertama, Lin dan Lit.

Kemudian kelompok kedua Mang Lun dan kawan-kawan mertua dari korban Karel.

"Namun SK yang keluar dari pemerintah untuk masing-masing kelompok ini sering tidak jelas. Mungkin dari situ munculnya gesekan selama ini," ujarnya.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim, AKP Hendrawan didampingi Kanit Pidum Ipda Swarno menyampaikan bila kasus tersebut sedang dalam penyelidikan.

"Kasusnya masih dalam penyelidikan kita dan mohon kawan-kawan bersabar," katanya singkat.

Korban Dikenal Baik.

Meski hanya tukang parkir, Karel selama ini dikenal baik oleh para pedagang dan pemilik toko di kawasan tempatnya memarkir.

"Dapat kabar dini hari tadi, korban Karel menghembuskan nafas terakhirnya di AR Bunda, "ungkap R warga setempat pada wartawan, Jumat (22/3/2024).

Menurutnya, Karel sebagai sosok yang baik berbeda dengan Jukir pada umumnya, selama ini Karel tak pernah marah-marah dengan pemilik tokoh atau pelanggan yang datang belanja.

"Jukir satu ini sebetulnya orangnya bagus. Dia respek terhadap seluruh pemilik toko di teritori parkirnya di terminal atas," ungkapnya.

Bahkan karena sudah saling mengenal, Karel tak pernah mengambil uang parkir darinya, walaupun ia kerap beberapa kali memaksa Karel agar menerimanya.

"Eggak pernah saya dipungut sedikit pun kalau kendaraan saya sedangparkir. Bahkan kadangkala saya sedikit memaksa memberi uang, dia pun menolak dengan tegas," ujarnya.

R berharap agar kedua pelaku pengeroyokan Karel cepat tertangkap, apalagi dilokasi kejadian ada saksi mata hingga rekaman CCTV.

"Sekarang, tugas berat kepolisian untuk menangkap pelaku. Semua persyaratan untuk penangkapan telah terpenuhi. Bahkan, gambar jelas peristiwa penusukan ada terekam di cctv salah satu toko di lokasi kejadian," ungkapnya.

Sebelumnya, berdasarkan informasi dihimpun sebelum kejadian memang antara Karel dengan Len dan Lit sempat terjadi sempat terjadi cekcok mulut diduga masalah lahan parkir.

Beruntung cekcok mulut yang nyaris terjadi baku hantam itu dilerai oleh warga setempat, kemudian baik Karel  Len dan Lit pun pergi dari tempat kejadian itu.

Namun, Kamis (21/3/2024) kemarin sekira pukul 14.30 Wib di terminal atas saat korban bernama Karel sedang di depan loket Waspada didatangi pelaku Len dan Lit  dengan berboncengan.

Saat itu motor dikendarai Len, secara tiba-tiba pelaku Lit turun dari motornya dan langsung menusuk korban di bagian dada sebelah kiri, setelah itu Let dan Lin berlari kabur meninggalkan motor yang mereka kendarai.

Kemudian korban Karel oleh warga setempat langsung dibawa ke rumah sakit Ar Bunda untuk penanganan medis.

R warga setempat menuturkan pertengkaran terjadi tidak satu dua kali, namun sudah seringkali terjadi.

"Sehari sebelum kejadian akhirnya pecah baku hantam. Tapi warga berhasil melerai," ungkap R saat memberikan keterangan pada Tribunsumsel.com, Jumat (22/3/2024).

Kemudian puncaknya pasca baku hantam itu ketegangan memuncak hingga akhirnya terjadilah penusukan oleh Len dan Lit.

"Kemudian yang menjadi korban Kena adalah Karel yang kebetulan saat itu berada di lokasi kejadian," ungkapnya.

Dia menambahkan diduga penyebab penganiayaan ini karena memang sebelumnya mereka ada selisih paham masalah parkir di Terminal Atas.

Lanjutnya, sepengetahuannya memang di terminal atas, ada dua kelompok juru parkir. Kelompok pertama, Lin dan Lit.

Kemudian kelompok kedua Mang Lun dan kawan-kawan atau mertua dari korban Karel.

"Namun SK yang keluar dari pemerintah untuk masing-masing kelompok ini sering tidak jelas. Mungkin dari situ munculnya gesekan selama ini," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved