Sambangi Panti Sosial Ogan Ilir, Kapolda Sumsel Berikan Pesan Haru Pada Remaja yang Terjaring Razia

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo melakukan pendekatan dari hati ke hati terhadap puluhan remaja yang terjaring razia oleh Polrestabes Palembang.

Para remaja rentang usia 13 hingga 16 tahun tersebut diamankan karena melakukan berbagai tindakan yang mengganggu Kamtibmas di Palembang.

Dengan didampingi para PJU Polda Sumsel dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Haryo Sugihartono, Rachmad menyambangi para remaja yang dibina di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan Dengan Hukum.

Sengaja orang nomor satu di Polda Sumatera Selatan tersebut datang ke Indralaya, Ogan Ilir, untuk melihat kondisi anak-anak yang sebagian masih duduk di bangku sekolah tersebut.

"Sehat adik-adik? Puasa semua ya?" sapa Rachmad saat tiba di Panti Sosial Anak di Indralaya, Senin (18/3/2024) petang.

Rachmad lalu menanyakan kondisi kesehatan sejumlah remaja, diantaranya ada beberapa orang perempuan yang menjalani pembinaan.

Mantan Kapolda Jambi tersebut memotivasi para remaja yang dibina agar menjadi pribadi yang lebih baik setelah keluar dari panti sosial.

Baca juga: Isak Tangis Orang Tua Iringi 28 Remaja Diduga Hendak Tawuran Diamankan Polrestabes Palembang

"Setelah ini jangan kembali lagi ke sini (panti sosial). Kalau mengulangi lagi, nanti bisa lebih lama lagi di sini," tutur Kapolda Sumatera Selatan.

Khusus bagi anak yang akan mengikuti ujian semester di sekolah, Rachmad meminta agar jadwal pembinaan panti sosial dapat disesuaikan agar tak mengganggu pendidikan.

Menjelang waktu berbuka puasa, Rachmad pun membagikan makanan kepada para remaja yang tampak sangat antusias dengan kehangatan Kapolda Sumatera Selatan itu.

"Bapak pamit pulang dulu. Adik-adik jangan sedih, jangan nakal lagi," ucap Rachmad sambil menyerahkan makanan berbuka puasa.

Kepala UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan Dengan Hukum, Dian Arif memastikan kondisi para remaja tersebut dalam kondisi baik tanpa kurang suatu apapun.

"Adik-adik ini ditempatkan di Rumah Antara. Di sana akan ada assessment untuk menentukan treatment apa yang akan diterapkan pada mereka," jelas Dian.