Isak Tangis Orang Tua Iringi 28 Remaja Diduga Hendak Tawuran Diamankan Polrestabes Palembang

Isak tangis ibu-ibu yang tak tega melihat anaknya diamankan polisi diduga hendak tawuran

Rachmad Kurniawan Putra
Nuraini menangis dan bertemu anaknya sebelum dibawa ke Panti sosial di Indralaya, Ogan Ilir 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 28 orang remaja dibawah umur rata-rata umur 13 tahun - 16 tahun yang diduga hendak melakukan tawuran diamankan Polrestabes Palembang dari hasil razia yang dilakukan pada malam Minggu.

Saat dirilis Kapolrestabes Palembang, diwarnai isak tangis ibu-ibu yang tak tega melihat anaknya diamankan polisi.

Salah satunya Nuraini (41) warga Jalan Lunjuk Jaya, Kecamatan Ilir Barat I yang anaknya diamankan personel gabungan ketika sedang kumpul di sekitaran rumahnya.

Nuraini (41) sempat lemas terjatuh, ketika melihat anaknya ikut digiring ke dalam bus Patroli Polrestabes Palembang untuk dibawa ke Panti Sosial Rehab LPSK di Indralaya, Ogan Ilir.

Momen haru pun terjadi ketika Nuraini dua kali memohon kepada petugas untuk bertemu dengan anaknya terlebih dulu sebelum bus tersebut berangkat ke Indralaya.

Sampai akhirnya sang anak dipersilahkan bertemu dengan ibunya di tangga naik mobil.

"Anak saya lagi main di depan warung kakeknya ngumpul sama teman-teman pak, cuma main game katanya," ungkap Nuraini dengan mata yang memerah.

Ia tak kuasa menahan tangis lantaran sah anak tidak pernah berurusan dengan polisi dan tak pernah yang namanya melakukan tawuran.

"Dia itu tidak pernah berurusan dengan polisi, saya tak tega melihatnya," katanya.

Nuraini juga mengungkap selama ia pergi bekerja anaknya lah yang mengurus adik-adiknya di rumah.

"Kalau dia pulang sekolah dia yang jaga adiknya, saya tinggal kerja pak," katanya.

Selain Nuraini, Rani orangtua yang anaknya juga ikut diamankan juga menangis ketika anaknya harus dibawa ke Panti rehab dan tidak berada di rumah.

"Lagi kena sial saja, anak saya tidak pernah ikut tawuran," katanya.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, sebanyak 28 anak-anak yang diduga akan melakukan tawuran ini hanya dikenakan pembinaan saja di Panti Sosial Rehab yang ada di Ogan Ilir.

"Anak-anak ini hanya kita kenakan pembinaan saja, mengenai berapa lamanya tergantung pada proses assesment disana (Panti sosial)," katanya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved