Disdik Larang Sekolah Gelar Perpisahan

Guru Sambut Baik Dinas Pendidikan Mentiadakan Perpisahan, Sebut Senang Tidak Repot Lagi Perpisahan 

Larangan perpisahan sekolah yang ditetapkan Dinas Pendidikan Palembang disambut baik guru yang mengajak siswa TK. 

|
Penulis: Hartati | Editor: adi kurniawan
Handout
Ilustrasi Perpisahan -- Larangan perpisahan sekolah yang ditetapkan Dinas Pendidikan Palembang disambut baik guru yang mengajak siswa TK.  

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Larangan perpisahan sekolah yang ditetapkan Dinas Pendidikan Palembang disambut baik guru yang mengajak siswa TK. 

Salah satunya, Uni guru TK di kawasan Sako mengatakan, mendukung kebijakan itu karena menurutnya cukup sulit menyiapkan perpisahan sekolah karena harus melatih anak-anak disela waktu belajar.

Kegiatan perpisahan sekolah sudah direncanakan sejak pembagian rapot semester pertama tadi dengan berencana menggelar perpisahan di salah satu rumah makan.

Rencananya siswa akan tampil menari juga berpidato dengan jumlah tarian dua buah tarian.

Hal ini cukup sulit dilakukan mengingat memberikan instruksi ke anak cukup sulit karena harus dilakukan berulang kali padahal waktu belajarnya mepet.

"Seperti tahun sebelumnya sudah maksimal belajar dan sering latihan tapi saat tampil masih saja berantakan karena anak-anak lupa gerakan tarinya, jadi bersyukur batal perpisahan karena bisa fokus puasa tahun ini," ujarnya, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Melanggar Siap-siap Kena Sanksi, Dinas Pendidikan Larang Sekolah di Palembang Gelar Perpisahan

Uni mengatakan sudah tiga kali melatih anak-anak menari tapi gerakannya masih banyak yang lupa atau ada saja teman satu kelas yang tidak masuk karena sakit jadi belum semua pandai.

Jika latihan usia pulang sekolah kasihan anak-anak pulang lebih lama, sedangkan kalau latihan disela belajar justru pelajaran akan ketinggalan dan wali murid protes anaknya belum pandai.

Jadi serba salah namun beruntung perpisahan dibatalkan karena guru tidak sulit menyiapkan perpisahan dan wali murid juga tidak berat membayar iuran karena juga bertepatan dengan lebaran dan tahun ajaran baru.

Sementara itu wali murid juga mendukung perpisahan ditiadakan karena dia uangnya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah anak nyang baru karena berbarengan dengan anak masuk SD.

Sebab pasti dibutuhkan biaya lebih harus menyiapkan uang jutaan untuk membeli seragam, peralatan sekolah dan keperluan lainnya.

"Alhamdulillah bersyukur batal perpisahan jadi bisa buat syukuran saja di sekolah dan patungan saja tidak terlalu besar iurannya bisa lebih hemat karena masuk tahun ajaran baru banyak yang harus dibeli," ujar Mirna salah satu wali murid.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved