Wanita Overdosis di Banyuasin

Wanita Tewas saat Orgen Tunggal Diduga Overdosis di Banyuasin, Keluarga Tolak Kasus Diperpanjang

Heboh di media sosial seorang perempuan tewas di acara orgen tunggal diduga karena overdosis.

Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
tangkapan layar
Heboh di media sosial seorang perempuan tewas di acara orgen tunggal diduga karena overdosis, Rabu (7/2/2024) 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Heboh di media sosial seorang perempuan tewas di acara orgen tunggal diduga karena overdosis.

Dari video yang beredar, wanita tersebut terus berjoget di tengah musik remix yang terus menggema di acara hajatan.

Wanita itu mengeleng-gelengkan kepalanya di depan seorang pria.

Tangan wanita itu nampak dirangkulkan ke leher sang pria.

Namun tak lama dari itu, wanita itu dikabarkan sempat mengalami pingsang dan kejang-kejang.

Viral Wanita Muda Tewas di Acara Orgen Tunggal Diduga Overdosis, Kapolres Banyuasin Buka Suara

Setelah mengalami pingsan dan kejang, beberapa pria sempat dirangkul dan dibawa jauh dari acara tersebut.

Setelahnya dikabarkan wanita tersebut meninggal dunia.

Belakangan diketahui acara orgen tunggal tersebut digelar di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa, membenarkan adanya kejadian itu.

Ferly mengaku anggotannya sudah bergerak ke lokasi acara hajatan tempat wanita tersebut dikabarkan meninggal dunia.

"Kami sudah memeriksa pemilik hajatan, kades, rekan korban dan saksi lainnya," kata Ferly, Rabu (7/2/2024).

Hasilnya, pemilik hajatan, kades hingga sejumlah saksi tidak mengenal korban yang meninggal dunia.

Dari identitas yang didapat, korban diketahui merupakan Mangun Jaya, Kabupaten Muba.

"Saksi tidak ada yang mengenal korban dan teman-teman korban," kata dia.


Keluarga Tolak Otopsi

Kapolres Banyuasin juga mengungkapkan, keluarga korban menolak untuk memperpanjang kasus kematian korban.

Keluargannya juga menolak korban dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.

"Keluarga korban tak mau kasus ini diperpanjang dan menolak diotopsi,' kata dia.

Lakukan Penyelidikan

Meski keluarga korban menolak memperpanjang kasus tersebut, Polres Banyuasin akan terus memproses penyelidikan.

"Kami akan terus mendalami kasus kematian korban," kata dia.

Sehingga pihaknya bisa mengetahui penyebab pasti tewasnnya korban.

"Apakah korban memang tewas karena overdosis ataukah memang ada hal lain. Kita akan dalami terus," kata dia.

Sebab jika benar korban meninggal akibat overdosis, pihaknya akan mencari tau dari mana korban mendapat barang tersebut.

"Barangnya dari mana, mereka beli di mana dan berapa banyak," kata dia.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved