Pilpres 2024

Ahok Terang-terangan Sindir Anies Baswedan, Jangan Pilih Pemimpin Suka Nipu DP Rumah 0 Persen

Usai sebut Gibran dan Jokowi tidak bisa bekerja, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali menyindir Capres.

Editor: Odi Aria
Tribunnews
Kolase Ahok dan Anies Baswedan. 

SRIPOKU.COM- Usai sebut Gibran dan Jokowi tidak bisa bekerja, Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali menyindir Capres.

Kali ini, Politikus PDI Perjuangan itu menyindir sosok Anies Baswedan. Ia pun mengingatkan warga agar tidak pemimpin yang suka menipu.

"Jangan mau pilih yang suka nipu-nipu. Masih ingat di Jakarta dulu kan? DP nol persen rumah, KJP boleh ditarik tunai. Orang percaya semua kan?" kata Ahok saat bertemu warga  Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/2/2024).

Ahok lalu menjelaskan, program itu sembari tertawa. Ia bilang, bila dengan DP rumah nol persen.

Semua orang akan mengambil itu, namun cicilan bisa mencapai 100 juta tiap bulan. Hal itu tentu akan memberatkan. 

"Jadi maksud saya, tolong jangan diperdaya oleh orang yang lagi jual kecap. Semua jual kecap nomor satu kan?  Hati-hati," tegasnya. 

Ahok juga mengungkit kembali penerapan Nawacita yang dijalankan Presiden Jokowi selama hampir 10 tahun memimpin bangsa ini. 

Menurut dia, Nawacita yang dikerjakan Jokowi selama dua periode ini merupakan susunan dari PDIP.

Sehingga, kata dia, pernyataan mengenai keberlanjutan akan sangat cocok dijalankan oleh Ganjar Pranowo. 


"Yang mengusul Nawacita sejak periode pertama Pak Jokowi itu PDI Perjuangan bos. Jadi bagi saya kalau mau meneruskan Nawacita yang udah jalan 10 tahun, saya butuh orang yang ngerti Nawacita," kata Ahok, Rabu 7 Februari 2024 di Kupang.

Mantan Komut Pertamina itu merasa aneh ada orang yang ingin mengganti program Nawacita yang sudah dikerjakan 10 tahun belakangan ini. Baginya itu sesuatu bahaya. 

Dia berpesan ke masyarakat untuk memberikan hak pilihnya secara jujur berlandaskan asas Pemilu. Ia tidak mau ada tekanan yang bermuara ke masyarakat. 

"Tidak boleh ada tekanan dari siapapun, paksaan dari siapapun," kata dia. 

Dia tidak mau masyarakat ditipu dengan gimik yang justru hanya bualan semata. Ahok lalu menyebut dirinya belum bisa mengikuti kampanye bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud MD karena tidak masuk dalam tim kampanye nasional

Sebut Jokowi-Gibran tak Bisa Bekerja

Video Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja viral di media sosial. Hal tersebut disampaikan Ahok saat bertemu warga dalam kampanye Ganjar-Mahfud.

Menanggapi pernyataan pedas Ahok, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebut eks Gubernur DKI Jakarta itu hanyalah beban masyarakat yang kerap menimbulkan kegaduhan.

Menurutnya, sindiran Ahok itu sejatinya tidak perlu ditanggapi lebih lanjut.

"Ahok itu tidak usah ditanggapi. Karena dia kerjaannya hanya bisa ngomong dan bikin gaduh saja dari dulu," kata Nusron, Selasa (6/2/2024).

Nusron mengakui sempat mendukung Ahok ketika menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Namun kini, Nusron mencabut dukungan tersebut.

Nusron bahkan menyebut Ahok kini menjadi beban masyarakat karena kerap memberi pernyataan kontroversial.

"Dulu saya belain karena saya anggap aset bangsa. Ternyata sekarang menjadi beban masyarakat atas masa lalunya," imbuhnya.

Nusron lantas menyinggung Ahok yang tidak pernah belajar dari kesalahan masa lalu.

Ia menyebut, Ahok hingga kini masih gemar membuat keresahan masyarakat.

"Orang kayak dia dari dulu hobinya bikin keresahan masyarakat tapi gak pernah belajar," kata Nusron.

Selain kepada Jokowi dan Gibran, Ahok juga sempat melayangkan sindiran untuk Capres nomor urut 2 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dalam pernyataannya, Ahok menyebut Prabowo tidak layak menjadi pemimpin karena tidak sehat dan emosional.


Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman pun memberikan bantahan.

Habiburokhman mengklaim Prabowo justru jauh lebih sehat ketimbang Ahok.

Sedangkan dari sisi emosional, menurutnya, Prabowo lebih baik ketimbang mantan Komisaris Utama Pertamina tersebut.

"Pasti emosionalnnya lebih emosional Ahok dari pada Pak Prabowo. Saya ingat ya dulu rangkaian kemarahan yang dia semburkan ketika beliau ada di posisi Gubernur pada rakyat-rakyat kecil yakan maki-maki rakyat itu kan digitalnya ada," kata Habiburokhman, ditemui di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Habiburokhman tidak khawatir pernyataan Ahok itu dapat menurunkan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Menurutnya, sudah banyak masyarakat yang enggan mendengarkan pernyataan Ahok.

"Siapa sih yang mau dengar Ahok sekarang. Dulu kan beliau mau didukung masyarakat karena duetnya Pak Jokowi, ada bersama Pak Jokowi. Ketika sekarang beliau menchallange menyebarkan informasi tidak baik terhadap Pak Jokowi, saya pikir masyarakat yang dulu mendukungnya akan antipati," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved