Harga Cabai

Update Harga Cabai Keriting di Muara Enim Sumsel, Makin Pedas Tembus Rp 100 Ribu

Bahkan harga cabai keriting merah menembus angka Rp 100 ribu per kilogram (kg) di beberapa pasar di Muara Enim, Senin (5/2/2024).

|
Penulis: Ahmad Helmi | Editor: Ahmad Sadam Husen
Sripoku.com/Ardani Zuhri
Salah satu pedagang cabai di kawasan Kabupaten Muara Enim, Sumsel. 

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM -- Harga cabai keriting merah dan cabai lainnya di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) mulai naik.

Bahkan harga cabai keriting merah menembus angka Rp 100 ribu per kilogram (kg) di beberapa pasar di Muara Enim, Senin (5/2/2024).

Dari pantauan Sripoku.com di lapangan, harga cabai keriting merah naik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu per kg.

Cabai setan dari Rp 60 ribu per kg naik menjadi Rp 80 ribu per kg, cabai rawit Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 60 ribu per kg, dan cabai hijau dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg.

Menurut salah satu penjual, Hafizul Ahkam (20), kenaikan harga cabai terjadi sejak tiga hari yang lalu.

"Kurang tahu kenapa, tetapi yang jelas pasokan sedikit sehingga harga menjadi mahal."

"Lihatlah kondisi cabenya, sudah kualitasnya jelek tetapi harganya mahal."

"Tapi daripada tidak ada, terpaksa saya ambil untuk dijual," pungkasnya.

Lanjut Hafizul, kalau sebelumnya kualitas cabai sangat bagus dan harganya stabil sehingga tidak ada komplain dari pelanggan maupun pembeli, tetapi sekarang harganya sudah mahal dan kualitas barangnya kurang bagus, sehingga kadang-kadang banyak komplain dan keluhan dari pembeli.

Akibat barangnya naik, ia mengaku omzet menjadi turun sebab pembeli yang selama ini membeli banyak terpaksa berhemat membeli secukupnya saja.

Salah satu pedagang cabai di kawasan Kabupaten Muara Enim, Sumsel.
Salah satu pedagang cabai di kawasan Kabupaten Muara Enim, Sumsel. (Sripoku.com/Ardani Zuhri)

"Sebab jika mereka hanya membeli cabai, bisa tidak membeli barang yang lain karena uangnya tidak cukup akibat sudah membeli cabai."

"Selain cabai, sayuran tomat masih tetap naik dan belum normal, kalau sayuran lain masih normal," ungkapnya.

Ke depan, kata Hafizul, pihaknya berharap kepada pemerintah atau pihak terkait untuk bisa menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok, dan jika ada kenaikan untuk dicari penyebabnya agar ditekan, sehingga tidak semakin naik.

Sedangkan menurut salah satu ibu rumah tangga, Reni (45), awalnya ia sangat kaget ketika belanja bumbu dapur, terutama saat membeli cabai yang harganya selangit.

Dengan adanya kenaikan tersebut, terpaksa dirinya harus berhemat dan membeli cabai secukupnya saja.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved