Berita Sriwijaya FC

Pemain Cadangan 'Mati' Sriwijaya FC Berpeluang Tampil di Laga Pamungkas

Fans Sriwijaya FC bakal menyaksikan penampilan skuad tim Laskar Wong Kito yang akan turun full team pada laga pamungkas melawan Perserang

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Pemain cadangan Sriwijaya FC 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Fans Sriwijaya FC bakal menyaksikan penampilan skuad tim Laskar Wong Kito yang akan turun full team pada laga pamungkas melawan Perserang Serang Banten di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (2/2/2024) pukul 15.00 nanti.

 

"Ya kita akan tampil full team," ungkap Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Hendri Susilo kepada Sripoku.com, Selasa (30/1/2024).

 

Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo tak menampik kemungkinan bakal memberikan kesempatan menit bermain kepada para pemain cadangan 'mati'. 

 

Starting XI Tim Sriwijaya FC
Starting XI Tim Sriwijaya FC (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Warning Punggawa Sriwijaya FC Jangan Masuk Angin, Coach Hendri: Hukumannya Karir Selesai

 

"Itu kalau ada kesempatan. Saya tetap fight," kata pelatih kelahiran Bukit Tinggi (Sumatera Barat) 11 Desember 1964.

 

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007) mengingatkan para punggawa Sriwijaya FC diminta untuk tetap sportif tidak bermain mata alias 'masuk angin' memberikan kemenangan kepada tim lawan nanti. 

 

Sebab, meski saat ini Sriwijaya FC telah dipastikan menjadi juara grup A babak play-off degradasi dengan perolehan 13 poin dan juga dipastikan lolos dan bertahan di Liga 2 musim depan, namun Laskar Wong Kito tidak boleh main setengah-setengah nekadeni perlawanan sengit mengingat tim lawan berusaha untuk bisa merebut tiket lolos degradasi sebagai runner-up grup A. 

 

Selain Perserang dengan mengantongi 9 poin yang menggantungkan nasibnya dari laga menghadapi Sriwijaya FC. Di waktu yang sama juga PSKC Cimahi yang mengantongi 7 poin juga akan berjuang mati-matian untuk mengalahkan tim tuan rumah Sada Sumut FC agar bisa menyalip Perserang

 

"Itu pasti pemain jagan coba macam-macam, hukumannya berat bisa karir selesai," tegas  pelatih yang berhasil membawa Persiraja naik level ke Liga 1 musim 2020 dari sebelumnya di Liga 2.

 

Hendri Susilo sendiri sudah menyatakan komitmen menginstruksikan pasukannya untuk tetap fight di laga terakhir ini agar memberikan tontonan dan hiburan yang menarik bagi publik Sumsel, Palembang yang memiliki kebanggaan terhadap tim ini.

 

"Saya sudah katakan kita akan tetap fight," ujar Hendri Susilo

 

Tak mau kalah semangat dengan tim lawan, coach Hendri Susilo bertekad akan menyambut tantangan Perserang Serang Banten untuk fight mati-matian.  

 

Winger Fransiskus Alesandro bersama striker Riladi Bawuo, Chencho Gyeltshen dan M Ali Koroy melakukan selebrasi saat Sriwijaya FC mengalahkan Sada Sumut FC dengan skor 1-3 di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang,  Minggu (21/1/2024)
Winger Fransiskus Alesandro bersama striker Riladi Bawuo, Chencho Gyeltshen dan M Ali Koroy melakukan selebrasi saat Sriwijaya FC mengalahkan Sada Sumut FC dengan skor 1-3 di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Minggu (21/1/2024) (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Sriwijaya FC Target Ulangi Raih Double Winner, Presiden SFC: Tergantung Dana Sponsor

"Kita Sriwijaya FC juga akan mati-matian untuk yang terbaik di kandang. Kita fight, fight, fight," kata Hendri Susilo.

 

Bahkan lantaran tak mau disangsikan keseriusan tim Sriwijaya FC di laga yang sudah tidak lagi menentukan untuk Laskar Wong Kito ini, pelatih kelahiran Bukit TInggi (Sumatera Barat) 11 Desember 1964 ini tak mau dulu berandai-andai dengan masa depannya di musim 2024 nanti.

 

"Kita fokus dulu untuk melawan Perserang Serang ya, fight," kata pelatih yang berhasil membawa Persiraja naik level ke Liga 1 musim 2020 dari sebelumnya di Liga 2.

 

Laga pamungkas play-off degradasi Liga 2 Grup A antara Sriwijaya FC vs Perserang Serang Banten di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (2/2/2024) pukul 15.00 diprediksi bakal seru.

 

Pasalnya Perserang asuhan coach Bonggo Pribadi dengan mengantongi poin 9 saat ini akan berjuang mati-matian merebut kesempatan menjadi runner-up untuk mendampingi Sriwijaya FC (13 poin) yang sudah lebih dulu memastikan diri sebagai juara grup lolos bertahan di Liga 2.

 

Kapten Tim Rudiyana menyatakan tekad para punggawa Laskar Singandaru bulat harus menang menghadapi Sriwijaya FC untuk mereka bisa bertahan di Liga 2 musim kompetisi 2024 nanti.

 

"Ini kita lagi di perjalanan mau berangkat ke Palembang. Kalau motivasi dari anak-anak mungkin kita gak mikirin hasil PSKC Cimahi lawan Sada nanti seperti apa. Kita lebih fokus ke tim kita Perserang aja mesti menang lawan Sriwijaya FC," ungkap Rudiyana kepada Sripoku.com, Selasa (30/1/2024). 

 

Bomber Perserang yang merupakan eks Striker Sriwijaya FC dua musim (2020-2021) berkali-kali mengucapkan timnya harus menang. Yang penting harus menang. Tidak ada kata lain harus menang.

 

"Karena kalau misalkan kita bermain seri, kan tetap masih bergantung sama Cimahi. Kita gak lihat ke tim sana, tapi fokus ke tim kita gimana caranya harus menang aja. Fokus di menang aja," kata Rudiyana.

 

Tak hanya bermodalkan tekad saja, Rudiyana menyebut yang pasti coach Bonggo Pribadi sudah mempersiapkan strategi untuk pemain dengan belajar dari pertandingan dikalahkan Sriwijaya FC di putaran pertama dengan skor 0-3.


"Coach sudah mempersiapkan apa yang mau dimainkan besok. Kita belajar dari kesalahan kemarin buat di pertandingan besok hari Jumat," ujarnya.

 

Sebanyak 24 pemain Perserang dengan menggunakan bus tengah dalam perjalanan dan diperkirakan sampai pada sore hari di Palembang. Perserang telah menjadwalkan diri Rabu (31/1/2024) pagi sudah latihan di Stadion Jasdam II Sriwijaya. Kemudian pada Kamis (1/2/2024) menjalani OT (oficial training) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

 

"Kalau pemain dibawa semua total 25 pemain. Akumulasi kartu merah Hambali. Harapannya dengan pertandingan besok ini jangan dijadikan beban untuk kita. Kita fokusnya  untuk menang aja supaya kita bisa bertahan  di Liga 2. Intinya kita pengen menang aja," pungkasnya. 

 

Sebelumnya Rudiyana mengungkapkan kekalahan Perserang atas tamunya Sriwijaya FC dengan skor 0-3 di putaran pertama lalu disebabkan para pemain gagal menjalankan instruksi pelatih. 


“Saya mewakili pemain Perserang meminta maaf kepada warga Serang karena kami gagal meraih kemenangan di pertandingan melawan Sriwijaya FC. Kami bertekad untuk segera bangkit dan meraih poin di pertandingan berikutnya,” ungkap Rudiyana yang bertindak selaku kapten tim Perserang.

 

Laskar Singandaru--julukan Perserang--harus menelan pil pahit dengan skor 0-3 saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Maulana Yusuf, Serang laga kedua babak play-off degradasi Liga 2 2023/24, Jumat (12/1/2023/24).

 

 

"Saya di Sriwijaya FC 2020 waktu itu coachnya Budiardjo Thalib dan 2021 coachnya Nil Maizar. Tapi kalau dengan Sriwijaya FC yang sekarang ini kurang tahu karena beda grup penyisihan kemarin. Sempat ujicoba pun di masa persiapan. Jadi belum seutuhnya terbentuk juga," kata Rudiyana kepada Sripoku.com. 

 

Rudiyana mengaku meski selalu ada target untuk kembali mencetak gol, namun baginya terpenting tim yang dibelanya bisa memenangkan di setiap pertandingan, termasuk mentargetkan untuk membobol gawang tim mantan (Sriwijaya FC).

 

"Siapapun yang cetak gol, terpentingn kemenangan tim. Sebagai pemain pasti sikap profesional aja. Dimana tim yang kita bela, kita berjuang, kita belain. Karena kerjaan kita di sini. Saya pun pasti untuk menunjukkan juga," ujarnya.

 

Rudiyana yang sebelumnya memperkuat Sulut United merupakan pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992 memiliki pasangan bernama Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017.

 

Rudiyana memiliki koleksi gol terbanyak dirasakan saat memperkuat Persis Solo dengan sembilan gol pada 2017. Setelah itu produktivitasnya menurun. Penurunan ini bukan karena alami kemerosotan kualitas melainkan pergeseran posisi di lapangan. Posisi Rudiyana saat di Karawang pada 2018 dan PSIM Yogyakarta juga Sulut United selusin berikutnya lebih banyak beroperasi di sektor sayap.

 

Rudi yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

 

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” katanya.

 

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini mengaku berawal dari pemain bola kampung di Bandung.

 

"Saya lambat masuk SSB, baru 2005 atau 2006 sekitar awal kelas 2 SMP. Setelah beberapa tahun ikut KU Suratin Haornas, U21 sampai senior di Bandung. Pas ada 2 kubu Persibat Batang, PS Beltim, Persib U21 baru ke senior," terangnya.

 

Ia menceritakan awalnya dulu di SSB mendapat posisi stoper. Suatu ketika ada turnamen strikernya berhalangan, ia yang ditunjuk menjadi striker pengganti.

 

"Mulai dari situlah. Kalau ada bola corner penjuru saya hiding. Harapan lain datang ke sini bantu Sriwijaya bisa juara dan lolos Liga 1. Optimis pelatih manajemen, teman semua dari kekeluargaan sangat erat paling penting. Tidak hanya materi latihan, kualitas. Kalau kekeluargaan sangat kuat di dalam dan dalam luar lapangan," pungkasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved