Cerita Pilu Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Tinggal di Kontrakan dan Harus Hidupi 3 Adiknya

Perjuangan hidup M Riski Aditya di usianya menginjak 11 tahun harus menghidupi ke tiga adiknya yang tinggal bersamanya dengan neneknya.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Reigan Riangga
Cerita pilu M Rizki Aditya tinggal dikontrakkan bersama nenek dan adik-adiknya di kawasan Plaju Palembang, Selasa (30/1/2024) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Perjuangan hidup M Rizki Aditya di usianya menginjak 11 tahun cukup menyayat hati. 

Sebab, selain masih terus belajar menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar, ia juga harus menghidupi ke tiga adiknya yang tinggal bersamanya dengan neneknya.

Berdagang bingkisan kemplang kerupuk serta makanan ringan lainnya dengan menenteng keranjang, ia harus berjalan kaki mengelilingi wilayah dua kecamatan, Seberang Ulu 2 hingga Kecamatan Plaju Palembang. 

Ia yang tinggal di kontrakan Jalan DI Panjaitan Lr Keramat Gang Bakti Kecamatan SU 2 Palembang, berdagang siang hari usai pulang sekolah harus dilanjutkan dengan mengamen hingga Pukul 22.00 Wib guna menambah pundi yang harus dikumpulkan.

"Jualan kadang sehari dapat Rp50 ribu s/d Rp150 ribu. Itu juga jarang habis, makanya malam harinya saya ngamen," ungkap Iki sapaannya, Selasa (30/1/2024).

Menurutnya, suka duka di jalanan sejak tiga tahun berdagang membantu memenuhi kebutuhan keluarga banyak yang ia lalui. Cuaca panas disertai hujan tetap ia lalui agar dagangan laku terjual. 

"Ditodong, ditipu bahkan dagangan dirampas. Tapi, saya biarkan saja takut mereka dendam," kata Riski.

Baca juga: Rizki Bocah yang Jualan Demi Nafkahi 3 Adiknya Terharu Dapat Perhatian dari Ratu Dewa

Pj Walikota Palembang Ratu Dewa saat berkunjung ke rumah M Rizki Aditya bocah yang viral jualan demi Nafkahi ketiga adiknya, Selasa (30/1/2024)
Pj Walikota Palembang Ratu Dewa saat berkunjung ke rumah M Rizki Aditya bocah yang viral jualan demi Nafkahi ketiga adiknya, Selasa (30/1/2024) (handout)

Ia berharap kedepannya usaha maupun pendidikannya semoga sehat dan berjalan lancar.

Sementara, Sa'adah nenek Iki berkata bahwa sejak ditinggal Ibunya yang sejak tanggal 14 Januari 2024, ia semakin gencar berjualan. 

Dirinya yang membuat masakan untuk dijual Iki menjelaskan, bahwa setelah keliling berdagang, cucunya ngamen pada malam harinya. 

"Iki hidupnya banyak motivasi, misalnya sehari harus minimal dapat Rp200ribu, jadi harus bagaimana cara harus dipenuhi. Bahkan sebelum Ibunya meninggal Iki juga membantu pengobatan ibunya setiap minggunya untuk kontrol berobat karena sakit Jantung terpendam," ujarnya.

Sejauh itu, telah banyak pejabat maupun lembaga atau instansi lainnya telah menyalurkan bantuan kepadanya untuk keperluan Iki dan ketiga adiknya. 

"Pejabat kementerian, Pj Walikota Palembang Ratu Dewa, camat hingga lurah sudah menyalurkan bantuan. Kami ucapkan banyak terima kasih," jelasnya.

Dikunjungi Pj Walikota Palembang Ratu Dewa

Pj Walikota Palembang Ratu Dewa tak bisa menyembunyikan rasa bangganya saat bisa bertemu langsung dengan M Rizki Aditya, Selasa (30/1/2024).

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved