Palembang Darurat Pemalak, Pengamat Sebut Pelaku Diduga Tak Takut Hukum, Lantaran Faktor Ekonomi

Palembang Darurat Pemalak, Pengamat sebut pelaku diduga tak takut hukum, lantaran faktor ekonomi dan lingkungan

Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Youtube
Palembang Darurat Pemalak, Pengamat sebut pelaku diduga tak takut hukum, lantaran faktor ekonomi dan lingkungan 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --  Menanggapi video viral pemalakan aksi pria di Medsos (Media Sosial), terhadap wisatawan dan mengancam tour Guide, diatas jembatan Ampera, Palembang. 

Tribun Sumsel dan SripokuTV menggelar podcast via zoom tentang tema "Palembang Darurat Pemalak", bersama dua Nara sumber yakni Prof dr Abdulllah Idi pengamat sosial dari UIN Raden Fatah Palembang dan Dr Derry Angling Kesuma pakar Kriminolog dari Stihpada, Selasa, (16/1/2024), sore. 

Dalam podcast tersebut, Abdullah Idi mengatakan, aksi pemalakan dan penodongan yang terjadi berulang ini membuat citra Palembang kembali lagi ke zaman-zaman dahulu. 

"Kejadian pemalak ini sebenarnya kalu dilihat, kejadian l-kejadian yang sudah terjadi, di Medsos (media sosial) sering kali kejadian itu terjadi secara spontanitas," katanya sambil mengatakan sifatnya spontanitas bisa disebabkan memang Jika kesempatan. 

Lanjutnya, di Palembang sudah menjadi sentral wisata terutama di BKB, (benteng Kuta. Besak) dan Ampera. Dua tempat ini menjadi daya tarik kota Palembang. Kota metropolitan tujuan wisata. 

"Bahkan dari catatan yang saya baca tahun 2023, Palembang menjadi tujuan wisata nomor 2 di Indonesia setelah kota Solo. Nah ini menjadi daya tarik dan fasilitas di Palembang ini luar biasa," ungkapnya. 

Fasilitas apa, sambungnya, tentunya, seperti fasilitas,  tranportasi, kuliner.

"Hal ini terjadi bahkan kita lihat pada hari Sabtu dan minggu banyak sekali wisatawan berkunjung . Hal ini juga tentunya harus diantisipasi dengan keamanan yang mendukung," tegasnya. 

Lalu, ia menuturkan, Kalu dari pihak pelaku nekat melakukan aksi ini tidak jauh dari faktor ekonomi, kemudian faktor pendidikan mereka juga.

"Mungkin jika pendidikan tingga, mereka malu melakukan hal tesebut. Kemudian faktor pergaulan dan bisa juga faktor lingkungan.  Bisa juga kontrol dari masyakarat belum maksimal," bebernya. 

Hal inilah harus di jaga, seperti LR, begitu juga jembatan-jembatan yang ada di Palembang. 

Ditempat yang sama, Dr Derry Angling Kesuma Kriminolog dari Stihpada mengatakan  memang saat ini Palembang dalam posisi darurat kejahatan kontesional terkhusus kejahatan jalanan. 

"Kenapa terjadi seperti itu karena memang kalu dilihat dari perkembangan. Masyarakat Sumsel terkhusus Palembang dan juga perekonomian di Palembang saat ini memang sudah sangat begitu ramai,' katanya. 

"Palembang itu sudah ramai padat penduduknya, tetapi tidak diimbangi dengan penghasilan yang didapat oleh masyarakat, dalam artian bahwa masih banyak juga masyarakat yang memiliki penghasilan rendah," katanya kembali.

Lanjut Derry, petumbuahan masyarakat, pertumbuhan warga itu tidak ikuti (sepadan-red), dengan pendapatan mereka yang didapatkan .Hal ini tidak diimbangi juga dengan pendidikan 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved